Minggu, 06 Juli 2014

KETENTUAN THAWAF



KETENTUAN THAWAF*
H.Sufriadi Hasan Basri
 
Thawaf, yaitu thawaf ifadhah adalah salah satu rukun haji.
Rukun Haji (tak sah kalau tak dikerjakan) adalah :
Ihram (niat)                                                     d. Sa’i
Wuquf di Arafah                                             e. ber cukur
Thawaf ifadhah (thawaf rukun)                      f. tertib (berurutan)
Wajib Haji (sah tak terkerjakan, tapi harus membayar dam). Kalaun sengaja berdoa.
Ihram dari miqat                    d. Melontar jumrah (jamrah) Aqabah, Ula, Wustha
Mab it di Muzdalifah              e. Thawaf Wada’ (thawaf perpisahan)
Mab it di Mina
Arti “thawaf” secara bahasa ialah berkeliling. Thafa, yathufu, thawaf = berkeliling apa saja.
Dalam hadits : Kayakan mereka (orang miskin) dari thawaf (berkeliling) hari ini (hari raya).
Thawaf ialah bagian dari ibadah haji yaitu mengelilingi ka’bah 7 kali dengan menjadikan kiri badan ke sebelah ka’bah.

KEUTAMAAN THAWAF
Dari Ibnu Abbas bahwa nabi saw berkata : Allah swt menurunkan setiap hari 120 rahmat bagi jamaah haji yang berkunjung ke ka’bah, 60 rahmat untuk orang yang thawaf, 40 rahmat untuk orang yang shalat dan 20 rahmat untuk orang yang yang melihat .  HR Baihaqi.

MACAM-MACAM THAWAF
Thawaf  qudum (baru datang)
Thawaf ifadhah (membanjir = ramai-ramai setelah pulang dari jamrah)
Thawaf  wada’ (perpisahan)
Thawaf  sunat

TATA CARANYA
Menjadikan ka’bah di sebelah kirinya
Dalam 3 putaran pertama dia melakukan “ramal” ber lari-lari kecil, dan berjalan biasa pada 4 putaran sisanya.
Dan usahakan mendekat ke ka’bah. Kalau tak bisa mendekat, mana yang mudah.
Mengecup Rukun Yamani
Mengucapkan “subhanallahi wal hamdulillahi wa la ilaha illlal lahi wallahu akbar.” HR Ibnu Majah
Memperbanyak zikir dan do’a (yang disukai, dan dikehendaki)
Shalat 2 rak’at dibelakang Maqam Ibrahim
Membaca “rabbana atina fid dunya hasanah ….. waqina ‘azaban nar, antara rukun Yamani dan hajar aswad.  (di kitab Fiqhus Sunnah : apabila sampai di Rukun Yamani
Selama thawaf tidak menyentuh ka’bah, hijir ismail  dan syazarwan (pinggir bawah ka’bah)

SYARAT-SYARAT THAWAF
Suci dari hadats kecil, hadats besar dan najis. Sesuai hadits nabi dari Ibnu Abbas : Thawaf itu shalat, cuma di halalkan berbicara padanya. Yang bicara jangan bicara kecuali yangh baik.
Dari Aisyah, bahwa dia menangis, maka nabi berkata : apakah engkau haid ? dia menjawab iya. Nabi menjawab : ini adalah ketentuan Allah untuk bani Adam. Maka laksanakanlah ibadah haji, selain thawaf sampai engkau mandi HR Muslim.
Dari Aisyah juga, yang pertama dimulai nabi ketika sampai ke Mekah, beliau berwudhuk kemudian thawaf. HR Syaikhani.
Menutup aurat (beda laki-laki dan wanita). Orang Jahiliyah telanjang, wanita malam, lelaki siang.
Tujuh (7) putaran yang sempurna
Memulai thawaf dari hajar aswad. Kalau memulai thawaf sebelum/sesudah hajar aswad, tak usah dihitung.
Ka’bah di disebelah kiri orang yang thawaf
Thawaf diluar ka’bah (tak boleh didalam ka’bah). Termasuk tak boleh thawaf didalam Hijr Ismail.
Terus menerus. Tidak Boleh terputus, kecuali sedikit
Dari Ibnu Umar, beliau thawaf, kemudian shalat jamaah diiqamatkan, dan setelah itu beliau melanjutkan thawafnya.

SUNAT-SUNAT THAWAF
Menghadap kearah hajar aswad, bisa dengan mengangkat tangan seperti dalam shalat, mengusap, mencium tanpa bersuara, meletakkan pipi, mengusap dengan tangan atau isyarat dengan tongkat.
Berkata Ibnu Umar : Rasulullah menghadap ke hajar aswad dan menjamahnya, kemudian meletakkan dua bibirnya dan menangis lama, maka Umar pun juga menangis lama. HR al Hakim.
Dari Ibnu Abbas : Bahwa Umar menelungkup diatas rukun (hajar aswad) dan berkata : Saya tahu engkau hanya batu, dan kalau saya tidak melihat kekasih saya (nabi Muhammad) mencium dan mengusapmu, saya tak akan mencium dan mengusapmu, sesungguhnya Rasulullah itu adalah uswatun hasanah bagimu. HR Ahmad, dll
Dari Nafi’ : Saya melihat Ibnu Umar mengusap Hajar dengan tangannya kemudian mencium tanganngya, dan berkata : Saya tidak pernah menunggalkannya semenjak saya melihat Rasulullah mengerjakannya. HR Bukhari Muslim.
Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi saw mendatangi baitullah, maka mencium hajar dan berkata : Bismillahi allahu akbar. HR Muslim.
Dari Umar ra bahwa beliau menuju Hajar dan berkata : Saya tahu engkau hanya batu yang tidak membahayakan dan tidak membawa mudharat dan kalau saya tidak melihat Rasulullah mencium  mu, saya tak akan menciummu. HR Bukhari Muslim.
Boleh ber desak-desakan dekat hajar aswad, selama tidak menyakiti orang ini. Tapi hati-hati juga, jangan menyakiti diri sendiri atau malah mencelakan diri sendiri. Tkm
Boleh baca qur an, tapi hati-hati, karena bias jatuh.
Dari Aisyah bahwa Rasulullah saw berkata : Sesungguhnya thawaf di ka’bah, sa’I antara shafa dan marwa dan melempar jamrah adalah untuk mengingat Allah. HR Abu Daud dan Tirmizi
Idhthtiba’ (meletakkan rida’ nya dibawah ketiaknya)
Dari Ibnu Abbas : Bahwa nabi dan sahabatnya umrah dari ji’ranah (ja’ranah) maka mereka idhthiba’ selendang mereka dibawah ketiak nya dan melemparkannya diatas bahu kirinya. HR Ahmad dan Abu Daud.
Ramal (lari kecil) pada 3 putaran pertama,  dan berjalan pada 4 putaran.
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw ramal dari hajar aswad ke hajar aswad 3 putaran dan berjalan 4 putaran. HR Muslim dan Ahmad.
Adapun Idhthtiba’ dan ramal hanya khusus untuk laki-laki, dan pada setiap thawaf yang di iringi sa’I dalam Haji. Sedang wanita tidak ada Idhthtiba’ dan ramal.
      Karena perkataan Ibnu Umar ra : wanita tidak sai (berlari) di ka’bah dan tidak pula
      antara shafa dan marwa. HR Baihaqi
Hikmah ramal adalah agar sehat dan kuat.
Dari Ibnu Abbas : Rasulullah datang ke Mekah, dan mereka dilemahkan demam Yatsrib. Orang musyrik berkata : sudah datang ke kotamu qaum yang dilemahkan demam dan mereka akan mendapat bahaya. Maka Allah memperdengarkan )ucapan mereka) kepada nabinya. Maka nabi perintahkan sahabatnya berlari 3 putaran dan berjalan diantara 2 rukun. Ketika dilihat mereka, mereka berkata : mereka tidak diklemahkan demam,malah mereka lebih kuat dari kita
Istislam (mengusap dengan tangan= atau mengecup) rukun Yamani.
Dari Ibnu Umar ra : Saya tak melihat nabi saw mengusap kecuali 2 rukun yaman (rukun yamani dan hajar aswad).
Shalat 2 rak’at sesudah thawaf
Disunatkan shalat 2 rak’at sesudah thawaf, dibelakang maqam Ibrahim, karena ada ayat “wattakhizu min maqami Ibrahim mushalla”.  Disunatkan membaca surat alkafirun di rak’at pertama dan al ikhlas dirak’at kedua.
Ada hadits bahwa nabi berkata : Hai Bani Abdi Manaf, jangan kamu halangi seorangpun thawaf di ka’bah dan shalat di saat kapanpun malam dan siang. HR Ahmad dan Abu Daud



Selesai Thawaf  Minum air zam zam
Dari Ibnu Abbas : Nabi saw bersabda : Sebaik-baik air dimuka bumi adakah air zam zam, padanya rasa makanan (mengenyangkan) dan obat penyakit. HR Thabrani.

Bahwa Rasul  saw minum air zam zam dan berkata : Aur zam zam itu diberkati, mengenyangkan , dan obat dari penyakit.Dan Jibril membasuh hati nabi dengan air zam zam di malam Isra’ “Bukhari Muslim.
       
ADAB MINUM ZAM ZAM
berniat untuk apa dia meminumnya.
BEBERAPA MASALAH LAIN
Boleh shalat, walaupun orang lewat didepan, laki-laki atau wanita. Ini ke khususan masjidil haram
Sebaiknya wanita thawaf sesama wanita
Boleh thawaf naik kenderaan (dulu naik unta, sekarang kursi roda)
Dari Ibnu Abbas : bahwa nabi  saw thawaf naik unta di haji wada’ dia mengecup hajar aswad dengan tongkat.HR Bukhari Muslim.
Orang yang sakit lepra (                  ) dilarang thawaf bersama orang lain.
Dari Ibnu Abi Mulaikah bahwa Umar bin Khattab melihat seorang wanita berpenyakit lepra lagu thawaf di ka’bah. Umar berkata : Wahai hamba Allah (Amatu lah) Jangan engkau menyakiti manusia. Alangkah baiknya engkau duduk di rumahmu.  Sesudah itu lewat seorang laki-laki dan berkata : Yang melarang mu dulu sudah meninggal, maka keluarlah. Wanita itu menjawab : Saya mentaatinya  waktu hidupnya, dan tak akan mendurhakainya waktu matinya. HR MALIK.
Disunatkan berdo’a di Multazam.
Dari Amru in Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dia berkata : Saya melihat Rasulullah mendekatkan wajah dan dadanya ke Mukltazam.
Disunatkan memasuki ka’bah dan Hijir Ismail.
Dari Umar ra : Rasullulah masuk ke ka’bah bersama Usamah bin Zaid dan Ustman bin Thalhah dan di kunci pintunya. Setelah dibuka, Bilal mengabarkan bahwa Rasullulah shalat didalam diantara 2 tiang Yaman.
HR Bukhari Muslim.
*Ceramah disampaikan dalam KBIH Muhammadiyah Binjai 9 Pebruari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar