Minggu, 13 Juli 2014

DO'A ISTIKHARAH



                                                             DO’A    ISTIKHARAH

Jabir berkata, Rasulullah sw mengajarkan kepada kami istikharah  dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat al Qur an. Rasul saw bersabda : Apabila salah seorang menghendaki sesuatu, maka hendaklah dia shalat 2 (dua) rak’at diluar shalat fardhu, kemudian berdo’a :

اللَّهُمَّ إِنِّي اَسْـتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْـدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسأَلُُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ, فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ اَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ اَعْلَمُ  وَاَنْتَ عَلاَّمُ الغُيُوْبِ.  اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَا الاَمْرَ ....... خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي (اَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ اَمْرِي وآجِلِهِ ) فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ.  وَ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَا الاَمْرَ ....... شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي (اَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ اَمْرِي وآجِلِهِ ) فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَ اصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الخَيرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ (قَالَ وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ  - رواه البُخاري
Ya Allah, aku minta pilihan dengan ilmumu, dan mohon diberikan kemampuan dengan kekuasaanmu dan saya sebahagian dari anugerahmu yang agung, karena sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa, Engkaulah yang Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui, Engkaulah yang Maha Mengetahui segala yang ghaib.
Ya Allah apabila engkau mengetahui bahwa hal itu ( ….. ) baik bagiku dari segi agamaku, kehidupanku dan akibat/akhir urusanku, maka takdirkanlah (tentukanlah) dia untuk ku dan mudahkanlah bagiku  kemudian berkahilah hal itu bagiku.
Dan apabila engkau mengetahui bahwa hal itu ( ….. ) buruk bagiku dari segi agamaku, kehidupanku dan akibat/akhir urusanku, maka hindarkanlah hal itu dariku dan hindarkanlah aku dari hal itu. Dan takdirkanlah bagiku yang baik dimanapun juga berada, kemudian redailah aku dengan nya. (Hendaklah pada waktu menyebut hal tadi disebutkan keperluannya). HR Bukhari.

Jadi tata caranya adalah :
  1. Shalat sunat 2 rak’at, waktunya kapan saja, asal tidak pada waktu-waktu yang dilarang shalat.
  2. Sesudah shalat hendaklah membaca do’a diatas.
  3. Sesudah itu minta petunjuk kepada Allah swt.
  4. Kalau tak bisa sekali, boleh dilakukan 2 atau 3 kali.

Berdasarkan hadits diatas, maka shalat istikharah dapat dilakukan apabila :
  1. Ragu menghadapi 2 hal
  2. Ingin melakukan sesuatu.

Disalin oleh Buya Sufriadi Hasan Basri
Wakil Pimpinan Pesantren Kwala Madu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar