Senin, 07 Juli 2014

KETENTUAN DAN TATA CARA RAMADHAN



KETENTUAN DAN TATA CARA
IBADAH RAMADHAN

  1. PERSIAPAN SEBELUM RAMADHAN
    1. Bergotong royong membersihkan mesjid, seperti :
                                                             a.      Membersihkan bagian dalam mesjid dari sarang laba-laba dan kotoran lainnya.
                                                            b.      Membersihkan halaman dan pekarangan mesjid.
                                                             c.      Membersihkan WC dan kamar mandi mesjid.
    1. Membuat  Jadwal mengantar perbukaan dari ibu-ibu Aisyiyah.
    2. Membuat jadwal Imam dan Penceramah malam dan subuh, lengkap dengan protokolnya. Untuk penceramah juga melibatkan Angkatan Muda Muhammadiyah, disamping ustaz yang ada.
    3. Untuk protokol, dilatih dari anak-anak dan remaja Muhammadiyah.

  1. KEGIATAN-KEGIATAN YANG DAPAT (SEBAIKNYA) DILAKUKAN DALAM BULAN RAMADHAN.
    1. Melaksanakan acara berbuka puasa bersama di mesjid, atau mushalla, yang bahan perbukaannya disediakan oleh Aisyiyah setempat.
    2. Melaksanakan pengajian singkat sebelum acara berbuka puasa bersama.
    3. Melaksanakan shalat maghrib berjamaah sesudah acara berbuka.
    4. Melaksanakan shalat Isya berjamaah, dilanjutkan dengan shalat lail (Qiyamu Ramadhan atau shalat Tarawih).
    5. Melaksanakan ceramah singkat (sekitar 15 menit) setiap malamnya yang diisi secara bergiliran.
    6. Melaksanakan acara Tadarus al Qur an sekitar 1 (satu) sampai 2 (dua) jam sehabis qiyamul lail untuk remaja dan orang tua. Dalam tadarus diharapkan ada usaha saling memperbaiki bacaan.
    7. Melaksanakan shalat shubuh berjamaah, dan dilanjutkan dengan ceramah shubuh sekitar 20 menit, dilanjutkan dengan Tanya jawab.

  1. PUASA RAMADHAN
    1. Puasa Ramadhan haruslah dilaksanakan dengan hati yang ikhlas dan tunduk kepada kebesaran Allah swt.
    2. Makan sahur dilaksanakan satu jam sebelum waktu Imsa’, dan berbuka dilaksanakan setelah masuknya waktu magrib.
    3. Selama Ramadhan agar kaum muslimin/at memperbanyak membaca al Qur an, dan menghindarkan diri dari perbuatan dosa.
    4. Agar melakukan shalat 5 waktu dengan berjamaah.

  1. SHALAT QIYAMUL LAIL (QIYAMU RAMADHAN)
    1. Shalat qiyamul lail atau shalat tarawih dilaksanakan setelah Isya berjamaah.
    2. Dimulai dengan azan Isya, kemudian shalat Isya berjamaah.
    3. Sebelum qiyamul lail, dilakukan lebih dulu shalat sunat iftitah atau shalat khafifatain sebanyak 2 rak’at. Dalam shalat iftitah ini, bunyi doa iftitahnya adalah :
سُبْحَانَ ذِي المُلْكِ وَالمَلَكُوتِ وَالعِزَّةِ وَالجَبَرُوتِ وَالكِبْرِيَاءِ وَالعَظَمَةِ
    1. Tidak ada bacaan khusus sebelum shalat lail.
    2. Shalat qiyamul lail atau shalat tarawih dilaksanakan dengan 4 + 4 + 3
Atau 2 + 2 + 2 + 2 + 3. Yang 3 rak’at adalah witir.
Tidak ada bacaan diantara 2 atau 4 rak’at  shalat lail itu.
    1. Pada shalat witir, tidak ada tahiyyat awal, tapi langsung berdiri pada rakat keduanya.
    2. Bacaan surat pada shalat witir adalah :
                                                             a.      Pada rak’at pertama membaca surat al A’la (sabbihis)
                                                            b.      Pada rak’at kedua    membaca surat al Kafirun
                                                             c.      Pada rak’at ketiga    membaca surat al Ikhlas (Qul huwallahu ahad)
    1. Bacaan al Fatihah dimulai dengan hamdalah, sedang basmalahnya dibaca secara sir (didalam hati).
    2. Ayat yang dibaca sekitar 3 – 4 baris setiap rak’at, atau disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan warga setempat. Tentang ayat dan surat yang dibaca tidak ada ketentuan khusus.
    3. Membaca al Fatihah haruslah satu ayat demi satu ayat, jangan digabung dalam satu nafas.
    4. Ruku’, sujud dan semua kegiatan shalat harus thuma’ninah (relative lama), tidak ngebut seperti yang lainnya.
    5. Sesudah shalat witir membaca :

سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ  x 3      رَبِّ المَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ

  1. CERAMAH RAMADHAN
    1. Ceramah Ramadhan dilaksanakan setelah shalat sunat bakda Isya atau sesudah shalat witir (dimusyawarahkan).
    2. Panjang ceramah antara  15 – 20 menit.
    3. Isi ceramah terutama memberi motivasi jamaah untuk beribadah atau hal-hal lainnya yang perlu.

  1. TADARUS AL QUR AN
    1. Tadarus al Qur an dilaksanakan sesudah shalat witir.
    2. Sebaiknya ada pembimbing yang bacaannya lebih baik dari yang lain.
    3. Semua anggota kelompok tadarus wajib membaca al Qur an.
    4. Membaca al Qur an dilakukan secara bergantian.
    5. Setiap orang membaca sekitar 4 baris
    6. Dan orang yang duduk sesudahnya (berikutnya) meng artikannya (membaca dari tafsir al Qur an.)
    7. Begitu lah seterusnya antara yang membaca dan yang meng artikan secara bergiliran.
    8. Pembimbing dan anggota tadarus lainnya wajib memperbaiki bacaan yang salah. Yang disalahkan, wajib mengulang bacaaannya.
    9. Lama tadarus sekitar 1 jam sampai 1 ½ jam.

G.  ZAKATUL FITHRI
1.      Diakhir Ramadhan bagi setiap muslim/ah diwajibkan membayar zakat fithri.
2.      Jumlah zakat fithri adalah 1 sha’ (2 ½ kg) beras, atau uang seharga beras tsb.
3.      Zakat Fithri diberikan kepada fakir dan miskin melalui amil di mesjid Taqwa atau boleh juga langsung kepada fakir miskin tersebut.
4.      Zakat Fithri diutamakan dibayar pada malam hari raya, dan dan dibolehkan beberapa hari sebelum hari raya, dan paling lama sebelum pelaksanaan shalat Idul Fithri.


H.  SHALAT IDUL FITHRI
1.      Shalat Idul Fithri dilaksanakan di lapangan, kecuali kalau hari hujan, maka boleh dimesjid. Hikmahnya adalah untuk syi’ar Islam.
2.      Tidak ada shalat sunat sebelum dan sesudah shalat Id.
3.      Shalat Idul Fithri dilaksanakan 2 (dua) rak’at.
4.      Jumlah takbir pada rak’at pertama adalah 7 (tujuh) takbir, sedang pada rak’at kedua adalah 5 (lima) takbir.
5.      Dalam rak’at pertama sesudah membaca al fatihah, membaca surat surat al A’la (sabbihis) dan pada rak’at kedua membaca surat al Ghasyiyah (Hal ataka haditsul ghasyiyah).
6.      Sesudah salam dan berzikir singkat, maka Imam menyampaikan khutbah.
7.      Khutbah hanya 1 (satu) kali dan tidak diselingi oleh duduk (seperti khutbah Jum’at)
8.      Rukun khutbah Id sama dengan rukun khutbah jum’at, diantaranya :
                                                                                     a.      Membaca hamdalah satu kali
                                                                                    b.      Membaca tasyahhud dan syahadat
                                                                                     c.      Membaca shalawat.
                                                                                    d.      Membaca beberapa ayat al qur an.
                                                                                     e.      Berwasiat dengan taqwa
                                                                                     f.      Memberi peringatan kepada kaum muslimin.
                                                                                    g.      Berdo’a.
Susunan rukun tersebut tidak harus berurutan seperti diatas.
9.      Disunatkan makan sebelum shalat idul Fithri, dan disunatkan tidak makan dan tidak minum (imsak) sebelum shalat Idul Adha.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar