HUKUM ZAKAT FITHRI
Oleh : H.Sufriadi
Hasan Basri BA
1. NAMA DAN ARTI ZAKAT FITHRI
Perlu ditegaskan bahwa semua
hadits-hadits yang menjelaskan tentang zakat yang dikeluarkan diakhir
Ramadhan sampai menjelang shalat id itu
disebut Zakatul Fithri. Penulis belum menjumpai satu hadits pun yang
menyebutnya Zakat Fithrah. Tapi kenapa di Indonesia lebih populer dengan
Zakat Fithrah ? Ini mungkin hanya karena salah kaprah. Atau memang kata
“fithri” dan “fithrah” berasal dari akar kata yang sama.
Fithri
berasal dari kata
فَطَرَ
– يَفْطِرُ – فِطرُ , فَطْر , فِطرَة
Artinya adalah suci, berbuka,
Penamaan lain lain adalah زَكَاةَ رَمَضَانَ
Sesuai dengan hadits yang
dibawah ini (no.3)
2. HIKMAH ZAKATUL FITHRI
Adapun hikmah zakatul fithri dijelaskan
nabi Muhammad saw dalam haditsnya :
ثنا مروان بن محمد الدمشقي ثنا يزيد بن مسلم الخولاني وكان شيخ صدق وكان
عبد الله بن وهب يحدث عنه ثنا سيار بن عبد الرحمن الصدفي عن عكرمة عن
ابن
عباس قال فَرَضَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم زكاةَ الفِطْرِ
طُهرَةً لِلصِّيَامِ من اللغو الرفث وطعمة للمساكين من اداها قبل الصلوة
فهي زكوة مقبولة ومن اداها بعد الصلوة فهي صدقة من الصدقات
Dari Ibnu Abbas beliau
berkata : Mewajibkan Rasulullah Zakat Fithri untuk membersihkan puasa dari
lagha dan rafats dan untuk memberi makan orang miskin. Siapa yang
membayarkannya sebelum shalat maka dia merupakan zakat yang diterima, dan siapa
yang membayarkannya sesudah shalat maka dia merupakan sedekah biasa. HR Abu
Daud, Ibnu Majah dan Daru Qutni.
Maka berdasar hadits diatas,
hikmah zakatul fithri itu minimal ada 2 :
- Untuk mensucikan puasa (orang yang puasa) dari lagha dan rafats. Lagha ialah perkataan dan perbuatan yang tidak perlu. Rafats ialah perkataan yang menjurus kepada porno.
- Untuk memberi makan orang miskin.
3. KEPADA SIAPA DIWAJIBKAN ZAKATUL FITHRI ?
Zakatul Fithri diwajibkan kepada setiap
orang muslim, baik dia budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, kecil
dan besar.
1504 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا
مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
- صلى الله عليه وسلم - فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ ، عَلَى كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ، ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى
، مِنَ الْمُسْلِمِينَ . أطرافه 1503 ، 1507 ، 1509 ، 1511 ، 1512 - تحفة 8321
Dari Ibnu Umar ra dia
berkata : Rasulullah saw mewajibkan zakat fithri satu sha’ dari tamar, atau
satu sha’ dari syair(gandum) atas setiap
orang yang merdeka, hamba sahaya, laki-laki dan perempuan dari kaum muslimin. HR Bukhari no. 1504.
أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى عَنْ عَبْدِ الْوَارِثِ
قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ رَمَضَانَ عَلَى الْحُرِّ وَالْعَبْدِ وَالذَّكَرِ
وَالأُنْثَى صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ فَعَدَلَ النَّاسُ
بِهِ نِصْفَ صَاعٍ مِنْ بُرٍّ.
Dari Ibnu Umar ra dia
berkata : Rasulullah saw mewajibkan zakat Ramadhan atas orang yang merdeka,
hamba sahaya, laki-laki dan perempuan satu sha’ dari tamar, atau satu sha’ dari
syair. Maka ditukar oleh manusia dengan setengah sha’ gandum. HR Nasai
4. BERAPA QADAR (UKURAN) ZAKAT FITHRI ?
Ukuran zakat fithri adalah satu sha’, berdasarkan
hadits dari Abdullah bin Umar diatas, dan beberapa hadits lainnya. Berapa 1
sha’ itu untuk ukuran Indonesia
?. Ada yang
mengatakan 2,7 kg (beras). Tapi Majlis Tarjih Muhammadiyah menetapkan 1 sha’
itu adalah 4 kati atau 2 ½ kg (HPT halaman 154). Sedangkan DR Yusuf Qardawi
dalam kitabnya Fiqhuz Zakat (sekarang Hukum Zakat) halaman 949 mengatakan
adalah ukuran Zakat Ftihri adalah 2167 gram, atau kalau dibulatkan adalah 2,2
kg.
Berdasarkan hadits diatas bisa juga ½ sha’. Tetapi pendapat
ini adalah dari Muawiyah, bukan dari nabi saw (Nailul Authar).
5. KAPAN DIWAJIBKAN ?
Sepakat para ulama diwajibkan zakat fihtri
pada akhir Ramadhan, tetapi ada perbedaan dalam penentuannya. Ats Tsauri,
Ahmad, Ishaq, Syafii (dalam qaulul jaded), satu pendapat Malik mengatakan waktu wajibnya adalah terbenam
matahari dimalam idul fithri. Abu Hanifah, al Laits, Syafii (dalam qaulul qadim), satu pendapat
Malik mengatakan waktu wajibnya adalah terbit fajar dari malam hari raya.
Tetapi yang lebih kuat, dari terbenam
matahari dimalam idul fithri.
Dan mereka sepakat bahwa
akhir waktu menunaikan zakat fithri
adalah sebelum shalat Ied. Berdasarkan hadits nabi :
ومن اداها بعد الصلوة فهي صدقة
من الصدقات من اداها قبل الصلوة فهي زكوة مقبولة
Siapa yang menunaikannya
(zakat fithri) sebelum shalat (Idul Fithri) maka dia merupakan zakat yang
diterima, Dan siapa yang menunaikannya (zakat fithri) sesudah shalat
(Idul Fithri) maka dia sebagai sedekah biasa.
Sepakat para ulama para ulama
bahwa zakat fithri tidak gugur karena terlambat dari waktu wajib (dibayarkan
sesudah shalat Ied), tetapi tetap menjadi hutang yang harus dibayar.
6. APA BOLEH DISEGERAKAN DARI WAKTU WAJIB ?
Jumhur fuqaha’ sepakat boleh
mendahulukan zakat fithri satu atau dua hari sebelum hari raya.
Abu Hanifah : Boleh
mendahulukannya dari awal Ramadhan.
Syafi’i : Boleh
mendahulukannya dari awal Ramadhan.
Malik dan Ahmad ; Boleh
mendahulukannya satu atau 2 hari (sebelum Idul Fithri).
7. KEPADA SIAPA DIBAGIKAN ?
Dalam hal ini ada 2 perbedaan
pendapat dikalangan para ulama.
- Dibagikan kepada ashnaf yang delapan, sebagaimana tertera dalam surat at Taubah 60.
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا
وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ
اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
(60)
|
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana[647].
|
- Hanya kepada fakir dan miskin, berdasarkan hadits diatas :
عن ابن عباس قال فَرَضَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم زكاةَ الفِطْرِ
طُهرَةً لِلصِّيَامِ من اللغو الرفث وطعمة للمساكين.......
Dari
Ibnu Abbas beliau berkata : Mewajibkan Rasulullah Zakat Fithri untuk
membersihkan puasa dari lagha dan rafats dan untuk memberi makan orang miskin ......
Dalam hal ini adalah mentakhsiskan al
Qur an dengan dengan hadits Ahad.
Menurut DR Yusuf Qardawi pendapat yang kedua
(khusus untuk orang miskin) ini lebih kuat. Ini juga pendapat Ibnul Qayyim,
Imam Maliki.
Demikianlah makalah singkat
yang dapat kami sampaikan yang berhubungan dengan Zakat Fithri, semoga dapat
menjadi materi pembahasan bagi kita
bersama.
Pesantren Kwala Madu, 25 Juni 2011
H.
Sufriadi Hasan Basri BA
Bahan bacaan
- Al qur anul karim
- Nailul Authar karangan Imam Asy Syaukani
- Fiqhus Sunnah karangan Syekh Sayid Sabiq
- Himpunan Putusan Tarjih (HPT) oleh Majlis Tarjih Muhammadiyah
- Hukum Zakat oleh DR Yusuf Qardawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar