HUKUM QURBAN*
OLEH : H. SUFRIADI
HASAN BASRI**
ARTI ETIMOLOGI (BAHASA) DAN
THERMINOLOGI (ISTILAH)
Dari segi bahasa, “qurban” berasal dari kata qaraba yaqrabu
qurban yang artinya dekat, mendekatkan diri. Karena tujuannya adalah untuk
mendekatkan diri kepada Allah swt dengan cara menyembelih hewan tertentu.
Dari segi therminologi (istilah) adalah cara mendekatkan
diri kepada Allah swt dengan menyembelih hewan tertentu.
A. FADHILAH QURBAN
Banyak sekali hadits-hadits nabi yang menjelaskan tentang
fadhilah-fadhilah qurban.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِىُّ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنِى أَبُو الْمُثَنَّى عَنْ هِشَامِ
بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم-
قَالَ « مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ
دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَشْعَارِهَا
وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ
قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا ».
Dari Aisyah Ra bahwa nabi saw bersabda : Tidak ada amal
anak Adam (manusia) pada hari Nahr yang lebih dicintai Allah azza wa jalla dari
menumpahkan darah (qurban), karena dia akan datang pada hari kiamat (menjadi
saksi) dengan tanduknya, kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah itu
sudah sampai kepada Allah ditempat itu sebelum dia jatuh ketanah, maka
baikkanlah niatmu. HR Ibnu Majah dan Baihaqi
Maksudnya tanduk, kuku dan bulunya akan menjadi saksi nanti
dihadapan Allah swt bahwa yang bersangkutan orang yang taat kepada Allah dan
mau mengorbankan sebagian hartanya di jalan Allah.
أخبرنا أبو بكر بن الحارث الفقيه ، أنا أبو محمد بن
حيان ، نا محمد بن يحيى المروزي ، نا عاصم بن علي ، نا سلام بن مسكين ، عن عائذ الله
، عن أبي زيد بن أرقم قال : قالوا : يا رسول الله هذا الأضحى ما هو ؟ ، قال : « سنة أبيكم إبراهيم عليه السلام » ، قالوا
: ما لنا منه ؟ ، قال : « بكل شعرة حسنة » ، قالوا : والصوف
؟ ، قال : « بكل شعرة » . يعني : حسنة
Dari Abi Zaid bin Arqam dia
berkata : Mereka (para sahabat) bertanya : Ya rasulullah apa makna qurban ini ?
Rasul menjawab : Sunnah ayah kalian Ibrahim as. Mereka (para sahabat) bertanya
lagi : Apa yang kami dapatkan dari padanya ? Rasul menjawab : Dari setiap
bulunya mendapat pahala. Mereka (para sahabat) bertanya lagi : Bagaimana dengan
bulu halusnya ? Rasul menjawab : Dari setiap bulunya mendapat pahala. HR
Ibnu Hibban dan Baihaqi
* Makalah disampaikan dalam muzakarah MUI Kota
Binjai pada hari Ahad, 9 Oktober 2011.
Dan makalah ini sudah disempurnakan dengan
hasil muzakarah dan tanya jawabnya.
** Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Modern
Muhammadiyah Langkat Binjai (Pesantren Kwala Madu) dan Ketua
Majlis Tarjih dan Tajdid PD Muhammadiyah
Kota Binjai.
Maksudnya dari setiap bulu hewan qurban itu kita mendapat
pahala. Coba hitung berapa jumlah bulunya ! Pasti tak ada yang bisa
menghitungnya. Maka begitu jugalah banyaknya pahala yang didapatkan.
B. HUKUM QURBAN, ada 3 tinjauan :
1. Hukum nya wajib, karena dia merupakan
perintah Allah swt dalam al Qur an, yaitu disurat
al
Kautsar ayat 2 :
إِنَّا
أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ
وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
Maka
Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].
Menurut qaidah ushul fiqh,
الأصلُ فِي الأمرِ للِوجوب
Pada dasarnya semua perintah itu hukumnya adalah wajib.
Karena yang dimaksud dengan perintah adalah dari atas ke bawah seperti dari
Allah kepada makhluknya, dari orang tua kepada anaknya, dan dari guru kepada
muridnya, dll. Kalau dari bawah keatas namanya do’a atau permohonan.
Ini ditambah dengan hadits nabi yang berbunyi :
أخبرنا الحسن بن يعقوب بن يوسف
العدل ، ثنا يحيى بن أبي طالب ، ثنا زيد بن الحباب ، عن عبد الله بن عياش القتباني
، عن الأعرج ، عن أبي هريرة رضي الله عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
: « من وجد سعة لأن
يضحي فلم يضح ، فلا يحضر مصلانا »
Dari Abi Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : Siapa
yang memperoleh kelapangan untuk berkurban, dan dia tidak mau berkurban, maka
janganlah hadir dilapangan kami (untuk shalat Ied). HR Ahmad, Daru qutni, Baihaqi dan al
Hakim
2. Hukumnya Sunat.
Ini berdasarkan hadits nabi yang berbunyi :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن النَّضْرِ الأَزْدِيُّ، حَدَّثَنَا
أَبُو غَسَّانَ مَالِكُ بن إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا قَيْسُ بن الرَّبِيعِ، عَنْ جَابِرٍ،
عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:كُتِبَ عَلِيَّ النَّحْرُ وَالذَّبْحُ وَلَمْ يُكْتَبْ
عَلَيْكُمْ، وَأُمِرْتُ بِصَلاةِ الضُّحَى وَلَمْ تُؤْمَرُوا بِها.
Dari Ibnu Abbas ra, bersabda rasulullah saw : Diwajibkan
kepadaku berkurban, dan tidak diwajibkan kepadamu, dan saya disuruh shalat
dhuha, dan kamu tidak disuruh dengannya.
HR Ahmad, Daru qutni dan Baihaqi.
3. Hukumnya sunat muakkad
(sunat yang dikuatkan).
Yaitu sebagai jalan tengah diantara 2 hal diatas. Artinya
diatas dari sunat, tapi dibawah dari wajib.
C. WAKTU PENYEMBELIHAN HEWAN
QURBAN
Waktunya adalah sesudah shalat Idul Adha pada hari nahar
(tanggal 10 Zulhijjah) sampai hari Tayriq (11 – 13 Zulhijjah)
Dalilnya hadits nabi :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا
أَبُو عَوَانَةَ عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ جُنْدَبِ بْنِ سُفْيَانَ الْبَجَلِىِّ
قَالَ ضَحَّيْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أُضْحِيَّةً ذَاتَ يَوْمٍ
فَإِذَا أُنَاسٌ قَدْ ذَبَحُوا ضَحَايَاهُمْ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَلَمَّا انْصَرَفَ
رَآهُمُ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَنَّهُمْ قَدْ ذَبَحُوا قَبْلَ الصَّلاَةِ
فَقَالَ « مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَلْيَذْبَحْ
مَكَانَهَا أُخْرَى ، وَمَنْ كَانَ لَمْ يَذْبَحْ حَتَّى
صَلَّيْنَا فَلْيَذْبَحْ عَلَى اسْمِ اللَّهِ » .
Artinya : Dari Jundub bin Sufyan al Bajalli dia berkata :
Kami berkurban bersama Rasululullah saw maka ternyata ada manusia yang sudah
menyembelih qurbannya sebelum shalat. Ketika pulang (dari shalat Ied) nabi
melihatnya mereka sudah menyembelih qurbannya sebelum shalat. Maka nabi saw
berkata : Siapa yang menyembelih sebelum shalat maka sembelihlah yang lain
(sebagai gantinya), Dan siapa yang belum menyembelih sehingga shalat selesai
maka sembelihlah atas nama Allah. HR Bukhari, Muslim, an Nasai, Abi Iwanah
dan Ibnu Hibban.
حدثنا أبو بكر النيسابوري نا أحمد بن عيسى الخشاب نا
عمرو بن أبي سلمة نا أبو معيد عن سليمان بن موسى أن عمرو بن دينار حدثه عن جبير بن
مطعم أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : كل أيام التشريق ذبح
Dari Jubair bin Muth’im bahwa rasulullah saw berkata :
Setiap (semua) hari tasyriq adalah hari penyembelihan. HR Ahmad, Ibnu Hibban,
Baihaqi, al Bazar, Daruqutni
D. JENIS-JENIS HEWAN QURBAN
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ
عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ
فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (34) al Hajji
34
34. Dan bagi tiap-tiap
umat Telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama
Allah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka
Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya.
dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
Dari ayat itu dapat diambil
kesimpulan :
- Qurban itu harus dari hewan, (walaupun qabil pernah berqurban dengan tumbuhan)
- Hewannya haruslah al an’am (binatang ternak) tak boleh yang lain.
Diantara binatang ternak yang
dijadikan qurban adalah :
- Kambing/kibasy, berdasarkan hadits nabi saw :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
قَالَ أَخْبَرَنَا الثَّوْرِىُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ
أَبِى سَلَمَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَوْ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله
عليه وسلم- كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُضَحِّىَ اشْتَرَى كَبْشَيْنِ عَظِيمَيْنِ سَمِينَيْنِ
أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ مَوْجُوأَيْنِ فَيَذْبَحُ أَحَدَهُمَا عَنْ أُمَّتِهِ مِمَّنْ
شَهِدَ بِالتَّوْحِيدِ وَشَهِدَ لَهُ بِالْبَلاَغِ وَذَبَحَ الآخَرَ عَنْ مُحَمَّدٍ
-صلى الله عليه وسلم- وَآلِ مُحَمَّدٍ
Dari Abi
Hurairah ra bahwa nabi Muhammad saw bila ingin berqurban, dia membeli dua ekor
kibasy yang besar yang gemuk yang bertanduk yang dikebiri, maka disembelihnya
salah satunya untuk umatnya yaitu yang bersaksi dengan tauhid dan yang sudah
baligh, dan menyembelih yang lain (yang satu lagi) untuk Muhammad saw dan
keluarga Muhammad. HR Ahmad dan Ibnu Majah.
- Unta,
- Lembu/sapi, berdasarkan hadits nabi saw :
ثنا احمد بن عبد الله بن يونس ثنا زهير ثنا أبو الزبير عن جابر قال خرجنا
مع رسول الله صلى الله عليه وسلم مهلين بالحج معنا النساء والولدان فلما قدمنا مكة
طفنا بالبيت والصفا والمروة وامرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم ان نشترك في الابل والبقر كل سبعة
منا فى بدنه
Dari
Jabir dia berkata : Kami
keluar bersama rasulullah saw ber ihram untuk haji dan bersama kami wanita dan
anak-anak. Tatkala kami sampai di Mekkah kami thawaf dika’bah dan sa’i diantara
Shafa dan Marwa. Rasulullah saw menyuruh kami berkurban dengan unta dan sapi
berserikat tujuh orang pada setiap badannya. HR Bukhari, Muslim, Ahmad,
Baihaqi, Abi Iwanah dan Malik.
E. UMUR HEWAN QURBAN
Umurnya haruslah sudah musinnah, berdasarkan hadits nabi saw :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ
حَدَّثَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- « لاَ تَذْبَحُوا إِلاَّ مُسِنَّةً
إِلاَّ أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ الضَّأْنِ ».
Dari
Jabir ra dia berkata : Berkata Rasulullah saw : Janganlah kamu menyembelih
kecuali yang musinnah, kecuali jika kamu sulit bagi kamu, maka boleh kamu
menyembelih jaza’ah.
HR Muslim, Ahmad, Abu Daud,
Nasai, Ibnu Majah, Abi Ya’la, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Abi Iwanah dan Malik.
Musinnah
ialah :
Kambing
dan lembu yang umurnya 2 tahun menjelang 3 tahun
Unta
yang umurnya 5 tahun menjelang 6 tahun
Jaza’ah
ialah yang sudah berumur setahun menjelang 2 tahun.
F. MANA YANG LEBIH AFDHAL, KAMBING, LEMBU ATAU UNTA ?
Imam
Malik berpendapat bahwa kambing lebih afdhal. Alasannya banyak hadits fi’liyah
tentang kambing.
Imam
Syafi’I dan Hanafi berpendapat bahwa unta yang lebih afdhal, kemudian lembu dan
terakhir kambing.
Kesimpulan
: Mana yang lebih mudah didapat dan lebih mudah dilaksanakan.
G. BOLEHKAH BERKURBAN DENGAN YANG BETINA ?
Ada anggapan di masyarakat, hewan Qurban haruslah yang jantan,
karena kalau betina akan menyebabkan berkurangnya populasi hewan ternak.
Maka berdasarkan hadits nabi saw, boleh saja jantan ataupun
betina.
أَخْبَرَنَا أَبُو الْحَسَنِ : عَلِىُّ بْنُ مُحَمَّدٍ
الْمُقْرِئُ أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا يُوسُفُ
بْنُ يَعْقُوبَ الْقَاضِى حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِى يَزِيدَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سِبَاعِ بْنِ ثَابِتٍ
عَنْ أُمِّ كُرْزٍ الْخُزَاعِيَّةِ وَهِىَ الْكَعْبِيَّةُ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
سَمِعْتُ النَّبِىَّ َلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِى الْعَقِيقَةِ :« عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ
مُكَافَأَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ لاَ يَضُرُّكُمْ ذُكْرَانًا كُنَّ أَمْ
إِنَاثًا
Dari Ummi Karz al khuza’iyah dari nabi saw beliau berkata
tentang aqiqah : Untuk anak laki-laki 2
(dua) ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor kambing, tidak apa-apa
jantan atau betina. HR Nasai, Ibnu Hibban, Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi, Ibnu
Abi Ashim.
Walaupun hadits diatas menjelaskan tentang aqiqah, tetapi
hubungan antara aqiqah dengan qurban sangat dekat sekali, bahkan dalam
kajian-kajian fiqh dimasukkan dalam satu bab, tidak terpisah.
H. HEWAN YANG DILARANG UNTUK QURBAN
Ada beberapa jenis hewan cacat yang dilarang digunakan untuk
ibadah qurban.
- Yang jelas celek (buta matanya sebelah)
- Yang jelas sakitnya
- Yang jelas pincangnya
- Yang lumpuh
- Yang tercabut tanduknya
- Yang terpotong telinganya.
- Kupingnya yang terpotong, pecah atau berlobang.
Dalilnya hadits-hadits nabi saw :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
الْحَافِظُ ، حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ ، حَدَّثَنَا
هَارُونُ بْنُ سُلَيْمَانَ الأَصْبَهَانِيُّ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ
مَهْدِيٍّ ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، قَالَ : سَمِعْتُ سُلَيْمَانَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
، يَقُولُ : سَمِعْتُ عُبَيْدَ بْنَ فَيْرُوزَ ، يَقُولُ : قُلْتُ لِلْبَرَاءِ حَدِّثْنِي
عَمَّا كَرِهَ أَوْ نَهَى نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِنَ الأَضَاحِيِّ
، فَقَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم هَكَذَا بِيَدِهِ ، وَيَدِي
أَقْصَرُ مِنْ يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَرْبَعٌ لاَ يَجْزِينَ فِي
الأَضَاحِيِّ : الْعَوْرَاءُ الْبَيِّنُ عَوَرُهَا ، وَالْمَرِيضَةُ الْبَيِّنُ مَرَضُهَا
، وَالْعَرْجَاءُ الْبَيِّنُ عَرَجُهَا ، وَالْكَسِيرَةُ الَّتِي لاَ تُنْقِي
Dari
Syu’bah dia berkata : Saya mendengar Sulaiman bin Abdir rahman berkata : Saya
mendengar Ubaid bin fairuz berkata : Saya berkata kepada Barra’ : ceritakanlah
kepadaku tantang apa yang dilarang atau dibenci Rasulullah. Rasulullah saw melarang
dalam ibadah qurban sambil berkata dengan isyarat tangannya : Empat yang tidak
boleh dalam qurban yaitu yang celek (buta sebelah) yang jelas celeknya, yang
sakit yang jelas sakitnya, yang pincang yang jelas pincangnya, dan yang patah
kaki yang tidak bisa berdiri. HR Ahmad, Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, Baihaqi,
al Hakim, Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, Ad Darimi.
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ سَعِيدٍ
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ جُرَىِّ بْنِ كُلَيْبٍ النَّهْدِىِّ عَنْ عَلِىٍّ قَالَ نَهَى
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- أَنْ يُضَحَّى بِأَعْضَبِ الْقَرْنِ وَالأُذُنِ.
Dari
Ali dia berkata : Rasulullah saw melarang berkurban dengan hewan yang tercabut
tanduknya dan terpotong telinganya. HR Ahmad, Turmuzi, Ibnu Majah, Ibnu
Khuzaimah, Abi Ya’la, al Hakim, al Bazar.
حدثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بن سَلْمٍ الرَّازِيُّ، حَدَّثَنَا
مَحْمُودُ بن غَيْلانَ الْمَرْوَزِيُّ، حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بن آدَمَ، حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْغَفَّارِ بن الْقَاسِمِ، عَنْ سَمُرَةَ بن عَطِيَّةَ، عَنْ خَالِدِ بن سَعْدٍ،
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"لا يُضَحَّى بِمُقَابِلَةٍ،
وَلا مُدَابِرَةٍ، وَلا شَرْقَاءَ، وَلا خَرْقَاءَ، وَسَلِّمِ الْعَيْنَ وَالأُذُنَ".
Dari
Ibnu Mas’ud dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Tidak boleh qurban dengan
hewan yang terpotong semua telinganya, yang terpotong pinggir kupingnya, yang
pecah kuping dan yang berlobang kupingnya, cari yang sehat mata dan kupingnya.
HR Nasai, Turmuzi, Ibnu Majah, ad Darimi, Thabrani, al Hakim, Baihaqi.
I. YANG BERHAK MENERIMA DAGING QURBAN
Dalam
surat al hajji 36 Allah berfirman :
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ
فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ
كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36)
36. Dan Telah kami jadikan
untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan
yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya
dalam keadaan berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati),
Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang
ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami
Telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.
Dalam
ayat diatas dijelaskan agar dimakan sebagian oleh yang berkurban dan diberikan sebagian kepada :
-
orang yang meminta-minta
-
orang yang tidak meminta-minta. :
Dalam
hadits nabi saw juga dijelaskan :
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« يَا أَهْلَ الْمَدِينَةِ لاَ
تَأْكُلُوا لَحْمَ الأَضَاحِىِّ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ ». فَشَكَوْا إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّ لَهُمْ عِيَالاً وَحَشَمًا وَخَدَمًا فَقَالَ :« كُلُوا وَأَطْعِمُوا وَاحْبِسُوا
وَادَّخِرُوا ».
Dari
Abi Said al Khudri ra, bersabda Rasulullah saw : Wahai penduduk Madinah
janganlah kamu makan daging qurban lebih dari tiga hari. Maka sahabat mengadu
kepada Rasulullah saw bahwa mereka mempunyai keluarga, dan pembantu. Maka nabi
saw berkata : Makanlah, beri makanlah (orang lain), tahan dan simpanlah. HR Bukhari, Muslim, Ahmad,
Nasai, Ibnu Hibban, Baihaqi, al Hakim, Abu Ya’la.
Sebagian
ulama tidak mensyaratkan pembagian daging qurban kepada fakir miskin saja,
tetapi boleh juga kepada kerabat dan sahabat.
J. ADAB BERQURBAN
- Meng ikhlaskan niat hanya karena Allah swt, karena ibadah yang berhubungan dengan harta sangat berat tantangannya untuk ikhlas, dan sikap “ria’ selalu mendekat.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ
مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا
الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (5)
Padahal mereka
tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas)
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang
lurus.
2. Mulai sejak tanggal 1 Zulhijjah (tahun
ini sejak Jum’at, 28 Oktober 2011) sampai selesainya penyembelihan, tidak
mencukur bulu (rambut, kumis, jenggot) dan tidak memotong kuku.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بن سَالِمٍ الرَّازِيُّ،
ثنا سَهْلُ بن عُثْمَانَ، ثنا جُنَادَةُ، عَنْ مُحَمَّدِ بن عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ،
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:مَنْ
كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يُرِيدُ أَنْ يَذْبَحُهُ، فَإِذَا أَهَلَّ هِلالُ ذِي الْحِجَّةِ، فَلا يَمَسَّ مِنْ
شَعْرِهِ، وَلا مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُذْبَحَ.
Dari Ummu Salamah dia berkata : Bersabda rasulullah
saw : Siapa yang ada sembelihan (qurban) dan dia ingin menyembelihnya, maka
bila telah muncul hilal Zulhijjah janganlah menyentuh (memotong) rambutnya, dan
jangan pula memotong kukunya sampai selesai disembelih. HR An Nasai, Ibnu Abi
Syaibah, Thabrani, Abi Iwanah, Ibnu Hibban, dll.
3. Memilih hewan qurban yang memenuhi
syarat dan tidak cacat (sesuai yang dijelaskan
diatas).
4.
Menyembelih hewan qurban pada waktu yang disyari’atkan (hadits diatas)
« مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَلْيَذْبَحْ مَكَانَهَا أُخْرَى ، وَمَنْ كَانَ لَمْ يَذْبَحْ حَتَّى صَلَّيْنَا فَلْيَذْبَحْ
عَلَى اسْمِ اللَّهِ » .
5. Cara memulai penyembelihan dengan
membaca :
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي
يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ الْمِصْرِيُّ عَنْ خَالِدِ بْنِ أَبِي عِمْرَانَ عَنْ أَبِي
عَيَّاشٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَبَحَ يَوْمَ الْعِيدِ كَبْشَيْنِ ثُمَّ قَالَ
حِينَ وَجَّهَهُمَا إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا
أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ
عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ
Dari
Jabir bin Abdullah al Anshari bahwa Rasulullah saw menyembelih dua ekor kambing
(kibasy) pada hari raya kemudian berkata ketika menghadapkan wajah kepadanya :
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا
أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ
عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ
Sesungguhnya
saya menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan
hanif dan muslim, dan saya tidaklah termasuk orang musyrik. Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah milik Allah Tuhan seluruh alam.
Tidak ada sekutu baginya demikianlah aku disuruh dan saya orang muslim yang
pertama. Dengan nama Allah, Allah maha besar, ya Allah (ibadahku) darimu dan
untukmu dari Muhammad dan umatnya.
HR
Ahmad, Baihaqi dan Ibnu Khuzaimah.
Sedangkan
membaca بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ adalah
untuk penyembelihan hewan aqiqah.
اذْبَحُوا عَلَى اسْمِهِ ، وَقُولُوا : بِسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ
، هَذِهِ عَقِيقَةُ فُلانٍ
Sembelihlah
atas namanya (nama anak yang diaqiqahkan, dan ucapkanlah Bismillahi Allahu
Akbar. Ya Allah dari Mud an untuk Mu, ini aqiqah si fulan.
6.
Daging qurban dimakan sebagian dan disedekahkan sebagian.
وَالْبُدْنَ
جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا
اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا
وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36)
Dan Telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu
sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya,
Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan
berdiri (dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah
sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya
(yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah
menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur. Surat al
Hajji 36
7. Dilarang menjual daging qurban, termasuk kulitnya.
Berdasarkan hadits nabi saw :
وَعَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ فُلاَنٍ وَعَن
أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ وَلَمْ يَبْلُغْ أَبُو الزُّبَيْرِ
هَذِهِ الْقَصَّةَ كُلَّهَا أَنَّ أَبَا قَتَادَةَ أَتَى أَهْلَهُ فَوَجَدَ قَصْعَةَ
ثَرِيدٍ مِنْ قَدِيدِ الأَضْحَى فَأَبَى أَنْ يَأْكُلَهُ فَأَتَى قَتَادَةَ بْنَ النُّعْمَانِ
فَأَخْبَرَهُ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَامَ فِى حَجٍّ فَقَالَ « إِنِّى
كُنْتُ أَمَرْتُكُمْ أَنْ لاَ تَأْكُلُوا الأَضَاحِىَّ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ لِتَسَعَكُمْ
وَإِنِّى أُحِلُّهُ لَكُمْ فَكُلُوا مِنْهُ مَا شِئْتُمْ ». قَالَ « وَلاَ تَبِيعُوا لُحُومَ الْهَدْىِ وَالأَضَاحِىِّ فَكُلُوا وَتَصَدَّقُوا وَاسْتَمْتِعُوا
بِجُلُودِهَا وَإِنْ أُطْعِمْتُمْ مِنْ لُحُومِهَا شَيْئاً فَكُلُوهُ إِنْ شِئْتُمْ
Janganlah kamu menjual daging kurban, maka makanlah
dan sedekahkanlah, dan gunakanlah kulitnya. Dan jika kamu diberi makan dari
dagingnya sesuatu, maka makanlah jika kamu mau.
HR
Ahmad
8. Menyembelih sendiri qurbannya atau menyaksikan
penyembelihan nya
Berdasarkan hadits nabi saw :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن عَبْدُوسِ بن كَامِلٍ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ
بن الْجَعْدِ، حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ يَعْنِي النَّضْرَ بن إِسْمَاعِيلَ الْبَجَلِيَّ،
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ الثُّمَالِيِّ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو مُسْلِمٍ الْكَشِّيُّ، حَدَّثَنَا
مَعْقِلُ بن مَالِكٍ، ح وَحَدَّثَنَا أَحْمَدُ بن دَاوُدَ الْمَكِّيُّ، حَدَّثَنَا
ابْنُ عَائِشَةَ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بن بَكْرِ بن مُسْلِمِ بن الرَّبِيعِ بن مُسْلِمٍ،
قَالُوا: حَدَّثَنَا النَّضْرُ بن إِسْمَاعِيلَ، عَنْ أَبِي حَمْزَةَ الثُّمَالِيِّ،
عَنْ سَعِيدِ بن جُبَيْرٍ، عَنْ عِمْرَانَ بن حُصَيْنٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"يَا فَاطِمَةُ، قُومِي فَاشْهَدِي أُضْحِيَّتَكِ،
فَإِنَّهُ يُغْفَرُ لَكِ بِأَوَّلِ قَطْرَةٍ مِنْ دَمِهَا كُلُّ ذَنْبٍ عَمِلْتِيهِ،
وَقُولِي: إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَاي وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،
لا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ"، قَالَ عِمْرَانُ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا لَكَ وَلأَهْلِ بَيْتِكَ خَاصَّةً، فَأَهْلُ ذَاكَ أَنْتُمْ،
أَوْ لِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً؟ قَالَ:"بَلْ لِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً".
Dari
Imran bin Hushain dia berkata : Berkata rasululllah saw : Hai Fathimah,
bangunlah dan saksikanlah qurbanmu, karena akan diampuni dosa yang kamu lakukan
dengan tetes pertama dari darahnya. Dan ucapkanlah Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah tuhan seluruh alam, tidak ada
sekutu baginya, demikianlah aku diperintah, dan aku orang islam yang pertama. Berkata
Imran, ucapan ini hanya untuk mu dan keluargamu saja atau untuk seluruh kaum muslimin? Nabi
menjawab : Untuk semua kaum muslimin.
Hadits
itu menyuruh kita untuk menyaksikan penyembelihan qurban, dengan membaca :
إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَاي وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،
لا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ"
K.
HIKMAH QURBAN
1.
Untuk taqarrub (lebih mendekatkan diri) kepada Allah swt.
2.
Membangkitkan semangat ber korban untuk orang lain, jangan sampai mengorbankan
orang
lain.
3.
Sebagai tanda bersyukur kepada Allah swt.
4.
Mencontoh pengorbanan nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih anaknya
sendiri
(walaupun kemudian diganti Allah swt dengan
se ekor kibasy.
5.
Untuk meringankan beban fakir miskin dan menjadikan mereka bergembira pada hari
Nahar
tersebut.
6.
Sebagai bukti kepatuhan dan ketaatan kepada Allah swt.
Pesantren
Kwala Madu, 8 Oktober 2011
H.
Sufriadi Hasan Basri
HASIL TANYA JAWAB DAN DISKUSI DALAM
MUZAKARAH MUI BINJAI AHAD TANGGAL
9 OKTOBER 2011
1.
Bagaimana hukumnya menjual kulit hewan kurban
Jawab : menjual kulit hewan kurban
adalah haram dan dilarang. Berdasarkan hadits nabi
(yang tertera dalam Adab berkurban no. 7)
2.
Sahkah qurban untuk orang yang sudah meninggal ? Dan hasilnya diambil dari
hasil sawah
peninggalan almarhum ?
Jawab : Semua harta peninggalan
almarhum sudah menjadi hak milik anak/keluarganya yang
masih hidup. Dan berkurban untuk orang yang
sudah meninggal tidak sampai, karena hadits
nabi :
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ
، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ :
{ إذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إلَّا مِنْ ثَلَاثٍ : صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ
صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ } رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abi Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw berkata :
Apabila meninggal anak Adam (manusia) terputuslah amalnya, kecuali dari 3 jalan
yaitu sedekah jariyah (sedekah yang mengalirkan pahala), ilmu yang bermanfaat atau
anak yang shaleh yang mendo’akannya. HR Muslim, Malik dan Syafi’i
Sebaiknya anaknya saja yang berkurban, dan pahalanya pasti
sampai kepada orang tuanya sebanyak pahala yang didapatkan anaknya itu.
Sesuai dengan hadits nabi :
حدثنا عَلِيُّ بن عَبْدِ الْعَزِيزِ، حَدَّثَنَا عَارِمٌ
أَبُو النُّعْمَانِ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بن زَيْدٍ، عَنْ أَبَانَ بن تَغْلِبٍ، عَنِ
الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
قَالَ:"مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ فَعَلَهُ".
Dari Ibnu Mas’ud ra dari nabi saw beliau berkata : Siapa
yang menunjuki orang kepada kebaikan, maka dia mendapat pahala sebanyak pahala
orang yang mengerjakannya. HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Turmuzi, Thabrani,
Abdur Razaq, Baihaqi, Abi Iwanah, Ibnu Hibban
Karena kita diajar, dibimbing dan ditunjuki oleh orang tua kita, maka beliau pasti mendapat pahala dari
setiap amal yang kita lakukan.
3. Apakah sah kurban
bagi orang yang belum aqiqah ?
Jawab : Tidak atau
belum ada dijumpai dalil yang mengatakan bahwa orang yang belum
aqiqah tidak sah kurbannya. Disamping itu
ada kewajiban yang berbeda. Aqiqah adalah
kewajiban orang tua terhadap kita anaknya.
Sedang kan
qurban adalah kewajiban kita sendiri.
Maka tidak bisa ditimpakan kesalahan orang
tua kepada anaknya.
4.
Bolehkan qurban atas nama anak yang belum akil baligh ?
Jawab : Kewajiban
qurban adalah bagi orang yang mampu, artinya bagi orang yang sudah
bekerja atau sudah punya penghasilan.
Karena itu qurban hanyalah kewajiban orang tua (dari
anak-anak). Si anak tidak disuruh
berqurban, kecuali kalau dia sudah bekerja.
Dan qurban seorang bapak sudah mencakup
qurban untuk isteri dan anaknya. Karena nabi
Muhammad saw beliaulah yang berqurban atas
nama keluarganya.
5.
Dalam hadits hanya dijelaskan untuk qurban ialah unta, sapi dan kibasy/kambing. Bagaimana
dengan kerbau apakah boleh dijadikan qurban
?
Jawab : Kerbau bias
dikiaskan kepada sapi/lembu? Walaupun secara umum harga kerbau jauh
lebih mahal dari harga seekor sapi. Tentu
orang akan berfikir panjang berqurban dengan
kerbau. Tapi kalau dia mau tentu tidak
masalah.
6.
Bagaimana hukumnya ber qurban dengan hewan yang telinganya dipotong untuk
pengobatan?
Jawab : Hadits
nabi saw diatas menegaskan bahwa tidak dibenarkan hewan yang terpotong
telinganya, dengan alas an apapun. Apakah
untuk pengobatan atau yang lainnya. Karena
prinsipnya tidak boleh cacat.
7.
Kenapa para jamaah haji berqurban di Mekkah, dan kenapa tidak di Indonesia
saja ?
Jawab : Yang dilakukan jamaah haji
di Saudi Arabia
adalah membayar diyat (dam) yang
merupakan kewajiban bagi jamaah yang
melakukan haji tamattu’ dan qiran. Dan itu wajib
dilakukan di Saudi
Arabia (Mekkah sekitarnya), tidak boleh di Indonesia.
Hanya sebagian
kecil jamaah haji yang berqurban di Mekkah
tersebut.
8.
Ada aliran
silat yang menyembelih qurban pada malam hari raya (sebelum hari raya), apakah
sah qurbannya ?
Jawab : Apa yang dilakukan itu
adalah sesuatu yang bertentangan dengan hadits. Hadits
terdahulu menegaskan bahwa penyembelihan
qurban hanya boleh dilakukan setelah shalat Ied
hari nahar (tanggal 10 Zulhijjah). Kalau
dilakukan sebelum itu maka qurbannya tidak sah, dan
harus diganti dengan yang lainnya.
9.
Apakah dana qurban itu boleh digunakan untuk keperluan lain, umpamanya untuk
pembelian
tanah guna perluasan mesjid dan halamannya
?
Jawab : Kalau uangnya sudah di
ikrarkan untuk berqurban, maka tidak boleh lagi digunakan
untuk yang lain. Kecuali kalau belum
diikrarkan, maka boleh saja digunakan untuk pembelian
tanah, dll.
10.
Apakah orang miskin boleh menjual daging bagiannya guna pembeli beras atau
lainnya ?
Jawab : Karena
daging itu sudah menjadi haknya, maka boleh saja dia menjualnya. Yang
dilarang ialah bagi orang yang berqurban
dan panitia qurban, mereka tidak boleh menjual
daging qurban.
11.
Bolehkah daging kurban digunakan untuk pesta atau syukuran ?
Kalau daging qurban bagiannya sendiri tentu
tidak masalah kalau digunakannya untuk
kegiatan apapun seperti pesta atau
syukuran. Lain halnya kalau seseorang berqurban, dan
semua daging qurbannya digunakan untuk
pesta atau syukuran, tentu suatu hal yang salah.
Atau seseorang sebagai panitia qurban,
dan dagingnya digunakannya untuk kepentingan
pribadi, inipun tentu salah.
12.
Berapa lama daging qurban boleh disimpan ?
Pada mulanya nabi saw melarang menyimpan
daging qurban lebih dari 3 hari, karena adanya
tamu yang datang ke kota Madinah. Tapi kemudian nabi saw menasakh
nya, dan
membolehkan menyimpannya berapa mau.
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بن إِبْرَاهِيمَ الدَّبَرِيُّ
، أَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ ، أَنَا مَعْمَرٌ ، عَنْ عَطَاءٍ الْخُرَاسَانِيِّ ، حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بن بُرَيْدَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ
، فَزُورُوهَا ، فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَةَ ، وَنَهَيْتُكُمْ عَنِ الْجَرِّ ،
فَانْتَبِذُوا فِي كُلِّ وِعَاءٍ ، وَاجْتَنِبُوا كُلَّ مُسْكِرٍ ، وَنَهَيْتُكُمْ عَنْ أَكْلِ لُحُومِ الأَضَاحِيِّ
بَعْدَ ثَلاثٍ ، فَكُلُوا وَتَزَوَّدُوا وَادَّخِرُوا.
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata :
Rasulullah saw bersabda : Dulu saya melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang
ziarahilah, karena dia akan mengingatkan kepada akhirat. Dan dulu saya
melarangmu dari minum air buah-buahan, maka minumlah sekarang tapi jauhilah
setiap minuman keras. Dulu saya melarangmu makan daging qurban lebih dari 3
hari, maka sekarang makanlah, jadikanlah bekal dan simpanlah. HR Bukhari,
Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Turmuzi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Abi Syaibah,
Baihaqi, Abdur Razaq, Ibnu Abi Ashim, al Hakim, Thabrani, Abi Iwanah, Abu Ya’la,
Ibnu Hibban, Malik dan ad Darimi.
Banyak
lagi hadits-hadits lain yang senada dengan itu.
Diperbaharui
lagi tanggal 12 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar