HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH
SHALAT JAMA’AH dan JUM’AT
-------------------------------------------------------------------------
Oleh : H. Sufriadi Hasan Basri BA*
PENDAHULUAN
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ (43) البقرة 43
43. Dan Dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44].
[44] yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan
dapat pula diartikan: tunduklah kepada perintah-perintah Allah
bersama-sama orang-orang yang tunduk.
وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا
أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا
فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ
عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى
مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوا
حِذْرَكُمْ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا (102) فَإِذَا
قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى
جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ
كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا (103)
102. Dan apabila kamu berada di tengah-tengah
mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka
hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang
senjata, Kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah
menyempurnakan serakaat)[344], Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu
(untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum
bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu[345]], dan hendaklah
mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya
kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu
dengan sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika
kamu mendapat sesuatu kesusahan Karena hujan atau Karena kamu memang sakit; dan
siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah Telah menyediakan azab yang menghinakan
bagi orang-orang kafir itu[346]. Surat
an Nisa 102
103. Maka apabila kamu Telah menyelesaikan
shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman. Surat an Nisa
103
[344] menurut Jumhur Mufassirin bila Telah selesai
serakaat, Maka diselesaikan satu rakaat lagi sendiri, dan nabi
duduk menunggu golongan yang kedua.
[345] yaitu rakaat yang pertama, sedang rakaat yang
kedua mereka selesaikan sendiri pula dan mereka mengakhiri
sembahyang mereka bersama-sama nabi.
[346] cara sembahyang khauf seperti tersebut pada
ayat 102 Ini dilakukan dalam keadaan yang masih mungkin mengerjakannya, bila
keadaan tidak memungkinkan untuk
mengerjakannya, Maka sembahyang itu dikerjakan sedapat-dapatnya, walaupun
dengan
mengucapkan tasbih saja.
Artinya dalam suasana perang pun
tetap dilaksanakan shalat berjamaah, apalagi dalam suasana damai.
حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِى حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ
ح وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ - وَاللَّفْظُ لَهُمَا
- قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ أَبِى صَالِحٍ عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ أَثْقَلَ
صَلاَةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلاَةُ الْعِشَاءِ وَصَلاَةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ
مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلاَةِ
فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيُصَلِّىَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِى بِرِجَالٍ
مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لاَ يَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ فَأُحَرِّقَ
عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ ».
*Ketua Majlis
Tarjih dan Tajdid PDM Kota Binjai dan Wakil Pimpinan Pesantren
Muhammadiyah Kwala Madu, serta anggota Komisi
Fatwa MUI Binjai
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda : Shalat yang
terberat bagi orang-orang munafiq ialah shalat Isya dan shalat Shubuh
(berjamaah), pada hal bila mereka tahu (mengerti) keutamaan kedua shalat itu,
tentu mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. Mau aku rasanya
menyuruh orang iqamat untuk shalat, lalu aku menyuruh seseorang menjadi imam
bersama orang banyak. Kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa
kayu bakar untuk mendatangi orang yang tidak mau shalat (berjamaah) untuk membakar
rumah mereka. HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Abi
Syaibah, Baihaqi, Abu Iwanah, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, As Sayuthi, Ibnu
Asakir.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا
وَكِيعٌ حَدَّثَنِى زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ حَدَّثَنِى السَّائِبُ بْنُ حُبَيْشٍ
الْكَلاَعِىُّ عَنْ مَعْدَانَ بْنِ أَبِى طَلْحَةَ الْيَعْمَرِىِّ قَالَ قَالَ
لِى أَبُو الدَّرْدَاءِ أَيْنَ مَسْكَنُكَ قَالَ قُلْتُ فِى قَرْيَةٍ دُونَ
حِمْصَ.
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- يَقُولُ « مَا
مِنْ ثَلاَثَةٍ فِى قَرْيَةٍ لاَ يُؤَذَّنُ وَلاَ تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلاَةُ إِلاَّ
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ الذِّئْبَ يَأْكُلُ الْقَاصِيَةَ
».
Dari
Abi Thahlah al Ya’mari berkata : Abu Darda’ bertanya kepadaku : Dimana
engkau tinggal ? Saya menjawab : Di kampung dekat Homs. Abu Darda’ berkata : Saya mendengar
rasulullah saw bersabda : Kalau ada 3 orang (atau lebih) di satu kampung, dan
mereka tidak azan dan tidak ditegakkan shalat berjamaah berarti mereka sudah
dikuasai oleh syetan. Maka hendaklah kamu berjama’ah, karena kambing yang
dimakan srigala adalah kambing yang menyendiri.
HR
Ahmad dan Baihaqi
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ
اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9
9. Hai orang-orang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. Surat al Jumu’ah 9
[1475] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan
muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin
wajib bersegera memenuhi panggilan
muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.
حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُوسَى
، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ ، حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ ، عَنِ أَبِي الأَحْوَصِ ، سَمِعَهُ
مِنْهُ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، قَالَ
لِقَوْمٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنِ الْجُمُعَةِ : لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلا يُصَلِّي بِالنَّاسِ ، ثُمَّ
أُحَرِّقَ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنِ الْجُمُعَةِ بُيُوتَهُمْ
Dari
Abdullah bin Mas’ud ra dari nabi saw beliau berkata kepada orang-orang yang
tidak men datangi shalat Jum’at : Sesungguhnya saya ingin bahwa menyuruh
seorang laki-laki untuk menjadi imam bersama orang banyak, kemudian saya membakar rumah orang-orang yang tidak
mendatangi shalat Jum’at. HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud,
Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Asakir, al Hakim, Abdur Razak, Ibnu Abi
Syaibah, at Thayalisi, Syafi’I, al Bazar, Ishak bin Rahawaihi, Abu Ya’la, Ibnu
Khuzaimah, Ibnu Hibban, ad Darimi, Baihaqi, Ibnul Jarud.
AZAN DAN IQAMAT
1. Bila waktu shalat fardhu telah tiba,
hendaklah orang yang terbaik suaranya
diantara
kamu menyerukan azan.
وَحَدَّثَنِى زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِى قِلاَبَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ
قَالَ أَتَيْنَا رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ
فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ لَيْلَةً وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
رَحِيمًا رَقِيقًا فَظَنَّ أَنَّا قَدِ اشْتَقْنَا أَهْلَنَا فَسَأَلَنَا عَنْ مَنْ
تَرَكْنَا مِنْ أَهْلِنَا فَأَخْبَرْنَاهُ فَقَالَ « ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوا
فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ ».
Dari
Malik bin al Huwairits dia berkata : Kami mendatangi Rasulullah saw dan kami
adalah para pemuda sebaya. Maka kami tinggal bersama beliau 20 malam.
Rasulullah saw sangat penyayang dan pengasih. Beliau menyangka kami rindu
kepada keluarga kami, maka beliau bertanya tentang sebab kami meninggalkan
keluarga, maka kami jawab. Kemudian berkata : Pulanglah kepada keluarga kalian,
tegakkan shalat bersama mereka, ajarlah mereka dan ajarlah mereka serta
suruhlah mereka (shalat). Apabila sudah datang waktu shalat, hendaklah salah seorang dari kalian azan,
kemudian yang tertua diantara kalian menjadi imamnya. HR
Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasai, Syafii, ad Darimi, Ibnu Khuzaimah, Daruqutni,
Abu Iwanah, Baihaqi, al Baghawi, at
Thahawi.
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ عَامِرٍ الأَحْوَلِ
عَنْ مَكْحُولٍ عَنِ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ عَنْ أَبِى مَحْذُورَةَ : أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَ نَحْواً مِنْ عِشْرِينَ رَجُلاً فَأَذَّنُوا ،
فَأَعْجَبَهُ صَوْتُ أَبِى مَحْذُورَةَ فَعَلَّمَهُ الأَذَانَ :« اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ
أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ ، حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَىَّ
عَلَى الْفَلاَحِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ.
وَالإِقَامَةُ مَثْنَى مَثْنَى »
Dari
Abi Mahzurah bahwa Rasulullah saw bahwa Rasulullah saw menyuruh azan
sebanyak 20 orang laki-laki. Beliau mengagumi suara Abi Mahzurah, maka
diajarkannya azan, yaitu Allahu akbar-allahu akbar, …… la ilaha illal lah.
Dan iqamat dua-dua.
HR
Ad Darimi dan Ibnu Khuzaimah
2. Dengan ucapan “Allahu akbar ………………. La ilaha illah
Lah.
قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ
قَالَ حَدَّثَنَا أَبِى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِىُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ قَالَ حَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ
قَالَ لَمَّا أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِالنَّاقُوسِ لِيُضْرَبَ
بِهِ لِلنَّاسِ فِى الْجَمْعِ لِلصَّلاَةِ طَافَ بِى وَأَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ يَحْمِلُ
نَاقُوساً فِى يَدِهِ فَقُلْتُ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ أَتَبِيعُ النَّاقُوسَ قَالَ
مَا تَصْنَعُ بِهِ قَالَ فَقُلْتُ نَدْعُو بِهِ إِلَى الصَّلاَةِ. قَالَ َفَلاَ أَدُلُّكَ
عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْ ذَلِكَ قَالَ فَقُلْتُ لَهُ
بَلَى. قَالَ تَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ حَىَّ عَلَى
الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ
عَلَى الْفَلاَحِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . ثُمَّ اسْتَأْخَرَ غَيْرَ بَعِيدٍ.
ثُمَّ قَالَ تَقُولُ إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ
حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ قَدْ قَامَتِ
الصَّلاَةُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. فَلَمَّا
أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا رَأَيْتُ
فَقَالَ « إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقُمْ مَعَ بِلاَلٍ فَأَلْقِ
عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتاً مِنْكَ ». قَالَ
فَقُمْتُ مَعَ بِلاَلٍ فَجَعَلْتُ أُلْقِيهِ عَلَيْهِ وَيُؤَذِّنُ بِهِ - قَالَ - فَسَمِعَ
بِذَلِكَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَهُوَ فِى بَيْتِهِ فَخَرَجَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ
يَقُولُ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَقَدْ رَأَيْتُ مِثْلَ الَّذِى أُرِىَ. قَالَ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Dari
Abdullah bin Zaid berkata : Ketika Rasulullah saw menyuruh memukul lonceng
untuk mengumpulkan manusia melaksanakan shalat, diwaktu tidur saya bermimpi
dengan seorang laki-laki yang membawa lonceng ditangannya. Maka saya berkata :
wahai hamba Allah apakah engkau menjual lonceng itu ? Laki-laki itu bertanya
untuk apa ? Saya menjawab : Untuk memanggil orang shalat. Laki-laki itu berkata
: Maukah kamu aku tunjukkan yang lebih baik dari itu ? Saya menjawab : Tentu,
Baik. Maka dia mengucapkan Allahu akbar …… la ilaha illal lah. Kemudian dia mundur
sedikit dan berkata : Apabila kamu menegakkan shalat ucapkan : Allahu akbar-allahu akbar ….
Hayya alas shalah Hayya alal falah qad qamati shalah qad qamati shalah …. la
ilaha illal lah. Maka saya kabarkan hal itu kepada Rasulullah saw, dan nabi saw
menjawab : Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar insya Allah. Sampaikanlah
kepada Bilal, dan ajarkan kepadanya apa yang engkau lihat dalam mimpi itu,
suruhlah dia azan karena suaranya lebih bagus. Maka saya jumpai Bilal dan saya
ajarkan kepadanya dan beliau azan dengan nya. Berkata Abdullah bin Zaid. Maka
Umar mendengar azan itu waktu dia dirumahnya, maka dia keluar sambil menarik
selendangnya, dan berkata kepada nabi : Demi Allah yang mengutusmu dengan
benar, saya juga melihat seperti itu. Maka Rasulullah saw bersabda : Segala
puji hanyalah milik Allah.
HR
Ahmad, Abu Daud, Baihaqi dan Ibnul Jarud
3. Didalam azan waktu shalat shubuh, hendaklah sesudah
menyerukan “Hayya
alal falah” mengucapkan “as
shalatu khairun minan naum” allahu akbar, la
ilaha illal lah”
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا سُرَيْجُ
بْنُ النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ
الْمَلِكِ بْنِ أَبِى مَحْذُورَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قُلْتُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِى سُنَّةَ الأَذَانِ فَمَسَحَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِى وَقَالَ
« قُلِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ تَرْفَعُ بِهَا صَوْتَكَ ثُمَّ تَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ مَرَّتَيْنِ
تَخْفِضُ بِهَا صَوْتَكَ ثُمَّ تَرْفَعُ صَوْتَكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللَّهُ مَرَّتَيْنِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ مَرَّتَيْنِ حَىَّ
عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ
مَرَّتَيْنِ فَإِنْ كَانَ صَلاَةُ الصُّبْحِ قُلْتَ الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
Dari
Abi Mahzurah dari ayahnya dari kakeknya dia berkata : Wahai Rasulullah
ajarkanlah saya sunnah azan. Maka beliau mengusap kepala saya dan berkata :
Ucapkanlah Allahu akbar-allahu akbar,engkau tinggikan suaramu, kemudian
ucapkan asyhadu alla ilaha illal lah asyhadu alla ilaha illal lah asyhadu anna
muhammadar rasulullah dua kali, merendah suaramu kemudian meninggi suaramu
asyhadu alla ilaha illal lah dua kali, asyhadu anna muhammadar rasulullah dua
kali Hayya alas shalah Hayya alas shalah
Hayya alal falah Hayya alal falah. Jika
shalat shubuh engkau ucapkan ashshalatu khairun minan naum ashshalatu khairun
minan naum … la ilaha illal lah. HR Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu
Majah, Ibnu Hibban, Baihaqi, al Bahgawi, as Sayuthi, Thabrani
4. Dan apabila hari hujan atau malam sangat dingin,
sebagai ganti dari ucapan
“haiyya alas
shalah” hendaklah di ucapkan “Shallu fi rihalikum” atau “Shallu
fi buyutikum”
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ قَالَ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ صَاحِبُ الزِّيَادِىِّ قَالَ
سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الْحَارِثِ قَالَ خَطَبَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ فِى
يَوْمٍ ذِى رَدْغٍ ، فَأَمَرَ الْمُؤَذِّنَ لَمَّا بَلَغَ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ
. قَالَ قُلِ الصَّلاَةُ
فِى الرِّحَالِ ، فَنَظَرَ
بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ ، فَكَأَنَّهُمْ أَنْكَرُوا فَقَالَ كَأَنَّكُمْ أَنْكَرْتُمْ
هَذَا إِنَّ هَذَا فَعَلَهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّى - يَعْنِى النَّبِىَّ - صلى الله
عليه وسلم - - إِنَّهَا عَزْمَةٌ ، وَإِنِّى كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ
Dari
Abdullah bin al Harits dia berkata : Ibnu Abbas berkhutbah didepan kami pada
hari penghujan, maka beliau menyuruh muezzin mengucapkan “shalatlah di rumah” ketika sampai ucapan
hayya alas shalah. Maka sebagian sahabat melihat sebagian lainnya, se olah-olah
mereka mengingkari hal itu. Maka Abdullah bin Abbas berkata : Kamu sepertinya
mengingkari hal ini, pada hal ini sudah dikerjakan oleh orang yang jauh lebih
baik dari saya yaitu nabi saw, sesungguhnya dia ini suatu kepastian, dan saya
kurang suka menyuruh kamu keluar rumah (dalam suasana hujan). HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu
Dau, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi, Ibnu Abi Ashim, Thabrani, Abu
Iwanah, Abu Nuaim al Isbahani, at Thayalisi, at Thahawi, ad Darimi, Al Bazar
وَحَدَّثَنِى عَلِىُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِىُّ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ
عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ صَاحِبِ الزِّيَادِىِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ لِمُؤَذِّنِهِ فِى يَوْمٍ
مَطِيرٍ إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُولُ اللَّهِ فَلاَ تَقُلْ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ قُلْ صَلُّوا فِى بُيُوتِكُمْ - قَالَ - فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا
ذَاكَ فَقَالَ أَتَعْجَبُونَ مِنْ ذَا قَدْ فَعَلَ ذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّى إِنَّ
الْجُمُعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّى كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُوا فِى الطِّينِ
وَالدَّحْضِ.
Dari
Abdullah bin al Harits dari Abdullah bin Abbas berkata kepada muazzinnya pada hari penghujan,apabila engkau telah
selesai mengucapkan asyahadu alla ilaha illal lah asyhadu anna muhammadar
rasulullah janganlah mengucapkan hayya alas shalah, ucapkanlah shallu fi buyutikum “shalatlah
di rumahmu” . Maka sebagian manusia (sahabat) se olah-olah
mereka mengingkari hal itu. Maka Abdullah bin Abbas berkata : Kamu heran dengan
hal ini ? Pada hal ini sudah dikerjakan
oleh orang yang jauh lebih baik dari saya yaitu nabi saw, sesungguhnya dia ini
suatu kepastian, dan saya kurang suka menyuruh kamu keluar rumah, sehingga kamu
berjalan ditanah becek dan berlumpur.
HR
Bukhari, Muslim, Abu Daud, Syafi’I, Baihaqi, al Hakim, Abu Iwanah, Ibnu
Khuzaimah.
وَحَدَّثَنِى إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ شُمَيْلٍ
أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ صَاحِبُ الزِّيَادِىِّ قَالَ سَمِعْتُ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الْحَارِثِ قَالَ أَذَّنَ مُؤَذِّنُ ابْنِ عَبَّاسٍ يَوْمَ جُمُعَةٍ فِى يَوْمٍ مَطِيرٍ. فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ ابْنِ عُلَيَّةَ
وَقَالَ وَكَرِهْتُ أَنْ تَمْشُوا فِى الدَّحْضِ
وَالزَّلَلِ.
Dari Abdullah bin al Harist
dia berkata : Muazzin Ibnu Abbas melakukan azan di hari Jum’at pada hari
hujan. Maka beliau menyebutkan hadits seperti hadits Ibnu Uliyyah. Dan Ibnu
Abbas berkata : Saya tidak suka kalau berjalan di jalan berlumpur dan licin.
HR Muslim
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ ، فِي آخَرِينَ ،
قَالُوا : حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ ، أَخْبَرَنَا الرَّبِيعُ
بْنُ سُلَيْمَانَ ، أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ
، عَنْ نَافِعٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، أَنَّهُ أَذَّنَ بِالصَّلاةِ فِي لَيْلَةٍ
ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ ، فَقَالَ : أَلا
صَلُّوا فِي الرِّحَالِ
، ثُمَّ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا
كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ ذَاتَ مَطَرٍ ، يَقُولُ : أَلا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ
Dari Ibnu Umar sesungguhnya dia azan shalat pada malam
yang sangat dingin dan ber angin. Dan dia berkata : Shalatlah kamu dirumah.
Kemudian berkata : Rasulullah saw menyuruh muezzin mengucapkan “Shalatlah kamu
dirumah” pada malam yang sangat dingin dan ber angin.
HR Muslim, Abu Daud, Nasai,
Baihaqi, Ibnu Abi Hatim, Abu Iwanah, Syafi’i , Malik, al Baghawi
5. Orang yang mendengar azan, hendaklah membaca
sebagaimana yang dibaca
oleh
muazzin, kecuali pada ucapan “haiyya alas shalah dan Hayya alal falah”
hendaklah
membaca “la haula wala quwwata illa billah”
حَدَّثَنِى يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِىِّ عَنْ أَبِى سَعِيدٍ
الْخُدْرِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ
مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ
».
Dari
Abu Sa’id al Khudri bahwa Rasulullah saw berkata : Apabila kamu mendengar
azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muazzin. HR Bukhari, Muslim,
Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Malik Syafi’I, Abd. Razak, Abu
Ya’la, Baihaqi, al Baghawi
حَدَّثَنِى إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا أَبُو جَعْفَرٍ
مُحَمَّدُ بْنُ جَهْضَمٍ الثَّقَفِىُّ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ
عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ عَنْ خُبَيْبِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسَافٍ عَنْ
حَفْصِ بْنِ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عُمَرَ
بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ اللَّهُ أَكْبَرُ
اللَّهُ أَكْبَرُ. فَقَالَ أَحَدُكُمُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ. ثُمَّ قَالَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ. قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُولُ اللَّهِ. ثُمَّ قَالَ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ. قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللَّهِ. ثُمَّ قَالَ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ. قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ
إِلاَّ بِاللَّهِ. ثُمَّ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ.
قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ.
ثُمَّ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. مِنْ قَلْبِهِ
دَخَلَ الْجَنَّةَ
».
Dari
Umar bin Khattab berkata Rasulullah saw : Apabila muazzin mengucapkan Allahu
akbar allahu akbar, maka hendaklah kamu mengucapkan Allahu akbar allahu akbar.
Apabila muazzin mengucapkan Asyahadu alla ilaha illal lah, maka hendaklah kamu
mengucapkan Asyahadu alla ilaha illal lah. Apabila muazzin mengucapkan Asyahadu
anna muhammadar rasulullah, maka hendaklah kamu mengucapkan Asyahadu alla ilaha
illal lah. Apabila muazzin mengucapkan Hayya alas shalah, maka hendaklah kamu
mengucapkan La haula wala quwwata illa billah. Apabila muazzin mengucapkan
Hayya alal falah, maka hendaklah kamu mengucapkan La haula wala quwwata illa
billah. Apabila muazzin mengucapkan Allahu akbar allahu akbar, maka hendaklah
kamu mengucapkan Allahu akbar allahu akbar. Apabila muazzin mengucapkan la
ilaha illal lah, maka hendaklah kamu mengucapkan la ilaha illal lah. Dan
diucapkannya dari hatinya, maka dia akan masuk surga. HR Muslim, Abu Daud, Nasai, al Baghawi,
al Humaidi, al Bazar, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Baihaqi, Abu Iwanah.
6. Dan sesudah selesai azan, masing-masing dari
muaazin dan pendengar
hendaklah
bershalawat kepada nabi saw seraya berdo’a : “Allahumma rabba
…wa’adtah”.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْمُرَادِىُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ حَيْوَةَ وَسَعِيدِ بْنِ أَبِى أَيُّوبَ وَغَيْرِهِمَا عَنْ
كَعْبِ بْنِ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى
عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ
الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو
أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
.
Dari
Abdullah bin Amru bin Ash bahwa dia mendengar Nabi saw berkata : Apabila kamu
mendengar muazzin maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya, kemudian
bershalawatlah kepada ku karena siapa yang bershalawat kepadaku, Allah akan
bershalawat kepadanya 10 kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah wasilah untuk
ku, karena wasilah itu adalah kedudukan di surga yang tidak pantas kecuali
untuk hanya untuk hamba Allah. Dan saya berharap akan mendapatkan itu. Siapa
yang memintakan untukku, maka dia akan mendapatkan syafaatku.
HR
Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Abu Iwanah,
as
Sayuthi
13حَدَّثَنَا عَلِيُّ
بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ
وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ
مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَة
Dari
Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw berkata : Siapa yang mengucapkan
sesudah azan “ Ya Allah tuhan seruan azan yang sempurna ini dan shalat yang
akan ditegakkan berilah wasilah dan fadhilah kepada nabi Muhammad saw dan
bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang engkau janjikan”, dia akan
mendapat syafaatku dihari kiamat. HR Bukhari, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi,
Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Asakir, Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hibban,
Ibnu Khuzaimah, al Baghawi, as Sayuthi, Thabrani.
7. Dan hendaklah berdo’a diantara azan dan iqamat
dengan do’a-do’a yang di
pandang
penting (perlu)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ زَيْدٍ الْعَمِّىِّ عَنْ أَبِى إِيَاسٍ - يَعْنِى مُعَاوِيَةَ
بْنَ قُرَّةَ - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- « الدُّعَاءُ
لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
Dari
Anas bin Malik berkata : Rasulullah saw bersabda : Do’a diantara azan dan
iqamat tidak akan ditolak HR Ahmad, Tirmizi, Nasai, Ibnu Abi
Syaibah, Abu Ya’la, as Sayuthi.
وَعَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
{ لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ
وَالْإِقَامَةِ }
رَوَاهُ النَّسَائِيّ ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
Dari
Anas bin Malik berkata : Rasulullah saw bersabda : Tidak akan ditolak do’a
diantara azan dan iqamat tidak akan ditolak. HR Abu Daud, Baihaqi, Abdur Razak,
Abu Ya’la, al Baghawi
8. Kemudian apabila shalat hendak dimulai, maka
muazzin supaya menyerukan
“iqamat”
(Allahu akbar2 ….. la ilaha illah Lah)
قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ
قَالَ حَدَّثَنَا أَبِى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِىُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ قَالَ حَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ
قَالَ لَمَّا أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِالنَّاقُوسِ لِيُضْرَبَ
بِهِ لِلنَّاسِ فِى الْجَمْعِ لِلصَّلاَةِ طَافَ بِى وَأَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ يَحْمِلُ
نَاقُوساً فِى يَدِهِ فَقُلْتُ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ أَتَبِيعُ النَّاقُوسَ قَالَ
مَا تَصْنَعُ بِهِ قَالَ فَقُلْتُ نَدْعُو بِهِ إِلَى الصَّلاَةِ. قَالَ َفَلاَ
أَدُلُّكَ عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْ ذَلِكَ قَالَ فَقُلْتُ لَهُ بَلَى. قَالَ تَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ حَىَّ عَلَى
الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ
عَلَى الْفَلاَحِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . ثُمَّ اسْتَأْخَرَ غَيْرَ بَعِيدٍ. ثُمَّ قَالَ
تَقُولُ إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ
حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ قَدْ قَامَتِ
الصَّلاَةُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْبَرْتُهُ
بِمَا رَأَيْتُ فَقَالَ « إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقُمْ
مَعَ بِلاَلٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ فَإِنَّهُ أَنْدَى
صَوْتاً مِنْكَ ». قَالَ فَقُمْتُ مَعَ بِلاَلٍ فَجَعَلْتُ أُلْقِيهِ عَلَيْهِ
وَيُؤَذِّنُ بِهِ - قَالَ - فَسَمِعَ بِذَلِكَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَهُوَ
فِى بَيْتِهِ فَخَرَجَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ يَقُولُ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَقَدْ
رَأَيْتُ مِثْلَ الَّذِى أُرِىَ. قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
« فَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Dari
Abdullah bin Zaid berkata : Ketika Rasulullah saw menyuruh memukul lonceng
untuk mengumpulkan manusia melaksanakan shalat, diwaktu tidur saya bermimpi
dengan seorang laki-laki yang membawa lonceng ditangannya. Maka saya berkata :
wahai hamba Allah apakah engkau menjual lonceng itu ? Laki-laki itu bertanya
untuk apa ? Saya menjawab : Untuk memanggil orang shalat. Laki-laki itu berkata
: Maukah kamu aku tunjukkan yang lebih baik dari itu ? Saya menjawab : Tentu,
Baik. Maka dia mengucapkan Allahu akbar …… la ilaha illal lah. Kemudian dia mundur
sedikit dan berkata : Apabila kamu
menegakkan shalat ucapkan : Allahu akbar-allahu akbar …. Hayya alas shalah
Hayya alal falah qad qamati shalah qad qamati shalah …. la ilaha illal lah.
Maka saya kabarkan hal itu kepada Rasulullah saw, dan nabi saw menjawab :
Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar insya Allah. Sampaikanlah kepada
Bilal, dan ajarkan kepadanya apa yang engkau lihat dalam mimpi itu, suruhlah
dia azan karena suaranya lebih bagus. Maka saya jumpai Bilal dan saya ajarkan
kepadanya dan beliau azan dengan nya. Berkata Abdullah bin Zaid. Maka Umar
mendengar azan itu waktu dia dirumahnya, maka dia keluar sambil menarik selendangnya,
dan berkata kepada nabi : Demi Allah yang mengutusmu dengan benar, saya juga
melihat seperti itu. Maka Rasulullah saw bersabda : Segala puji hanyalah milik
Allah.
HR
Ahmad, Abu Daud, Baihaqi dan Ibnul Jarud
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الْوَاسِطِىُّ عَنِ الإِفْرِيقِىِّ عَنْ زِيَادِ بْنِ نُعَيْمٍ
الْحَضْرَمِىِّ عَنْ زِيَادِ بْنِ الْحَارِثِ الصُّدَائِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَذِّنْ يَا أَخَا صُدَاءٍ ». قَالَ فَأَذَّنْتُ وَذَلِكَ حِينَ أَضَاءَ الْفَجْرُ. قَالَ فَلَمَّا تَوَضَّأَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ فَأَرَادَ بِلاَلٌ أَنْ يُقِيمَ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُقِيمُ أَخُو صُدَاءٍ فَإِنَّ مَنْ أَذَّنَ فَهُوَ يُقِيمُ
Dari
Ziyad bin al Harits as Shuda’i dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Azanlah
wahai saudara ku Shuda’. Maka aku azan, dan itu ketika fajar sudah terbit.
Tatkala Rasulullah saw selesai berwudhu’ maka Bilal ingin iqamat. Maka rasul
saw bersabda : Yang iqamat saudara Shuda’
karena siapa yang azan, dialah yang iqamat. HR Ahmad
(Hadits
diatas tidak dari HPT, tapi untuk mempertegas : “Siapa yang azan, dia yang
iqamat”.
9. Bila kamu sendirian hendaklah kamu azan
dan iqamat dengan lirih-lirih
tidak
nyaring. Dan nyaringkanlah suaramu dengan seruan azan dan iqamat
itu jika
kamu sedang mengembalakan kambing atau diluar perkampunganmu.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ
عَنْ أَبِي عُشَّانَةَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
يَعْجَبُ رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ فِي شَظِيَّةٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُقِيمُ
Dari
Uqbah bin Amir bahwa Nabi saw bersabda : Tuhanmu kagum dengan pengembala
kambing di …. Yang melakukan azan shalat dan melakukan iqamat.
HR
Ahmad, Abu Daud, Nasai, Thabrani
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ
عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ أَنَّ أَبَا عُشَّانَةَ الْمَعَافِرِيَّ حَدَّثَهُ عَنْ
عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ يَعْجَبُ
رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ فِي رَأْسِ شَظِيَّةٍ بِجَبَلٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ
وَيُصَلِّي فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا يُؤَذِّنُ
وَيُقِيمُ الصَّلَاةَ يَخَافُ مِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ
Dari
Uqbah bin Amir berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Tuhanmu
kagum dengan pengembala kambing dipuncak ….gunung, Yang melakukan azan dan melakukan shalat.
Maka Allah azza wajalla berkata: Lihatlah hambaku ini dia azan dan iqamat untuk shalat karena takut kepada Ku,
maka Aku mengampuni bagi hambaku dan aku memasukkannya kedalam jannah (surga). HR Abu Daud, Nasai, As Sayuthi,
Thabrani
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ الْأَنْصَارِيِّ ثُمَّ الْمَازِنِيِّ
عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ لَهُ إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ
فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ
فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ
إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Dari
Abu Sa’id al Khudri berkata kepada al Mazzi : Saya melihat kamu menyenangi
kambing dan pengembalaan kambing. Apabila kamu berada di tempat pengembalaanmu
dan engkau azan, maka tinggikanlah suaramu, karena kalau ada jin dan manusia
atau yang lainnya yang mendengar azanmu mereka akan menjadi saksi bagimu di
hari kiamat. HR Bukhari,
Ahmad, Malik, Ibnu Asakir, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Baihaqi, al Baghawi, As
Sayuthi
10. Apabila kamu menjama’ dua shalat berjamaah, maka
hendaklah azan salah
seorang dari kamu 1 (satu) kali dan iqamat 2
(dua) kali.
( أخبرنا ) : إبراهيمُ
بنُ محمد وغَيْرُهُ عن جَعْفر بن محمد عن أبيه عن جابِرٍ في حِجَّةِ الإِسْلامِ قال
:
فَرَاحَ النَّبيُّ صلَّى اللَّه عليه وسلّمَ إلى
المَوْقِفِ بِعَرَفَةَ فَخَطَبَ النَّاسَ الخُطبَةَ الأُولَى ثُمَّ أَذَّنَ بِلاَلٌ
ثُمَّ أخَذَ النَّبيُّ صلَّى اللَّه عليه وسلّم في الخطبة الثانيةِ فَفَرَغَ من الخِطْبَةِ
وبِلالٌ مِن الأذانِ ثم أقامَ بِلاَلٌ فَصُلِّي الظُهْرُ ثم أَقَامَ بِلاَلٌ فَصُلِّي
العَصْر
Dari
Jabir menceritakan tentang haji dan dia berkata : Maka nabi saw menuju
tempat wuquf di Arafah, maka beliau berkhutbah dengan khutbah pertama kemudian
Bilal azan dan nabi saw mulai khutbah kedua, selesai dari khutbah kemudian
iqamat dan shalat shalat zhuhur, kemudian iqamat dan shalat Ashar. HR Syafi’i
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَإِسْحَاقُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ جَمِيعًا عَنْ حَاتِمٍ - قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا حَاتِمُ
بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمَدَنِىُّ - عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
دَخَلْنَا عَلَى جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ فَسَأَلَ عَنِ الْقَوْمِ حَتَّى
انْتَهَى إِلَىَّ فَقُلْتُ أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىِّ بْنِ حُسَيْنٍ. فَأَهْوَى
بِيَدِهِ إِلَى رَأْسِى فَنَزَعَ زِرِّى الأَعْلَى ثُمَّ نَزَعَ زِرِّى الأَسْفَلَ
ثُمَّ وَضَعَ كَفَّهُ بَيْنَ ثَدْيَىَّ وَأَنَا يَوْمَئِذٍ غُلاَمٌ شَابٌّ فَقَالَ
مَرْحَبًا بِكَ يَا ابْنَ أَخِى سَلْ عَمَّا شِئْتَ.
فَسَأَلْتُهُ وَهُوَ أَعْمَى وَحَضَرَ وَقْتُ الصَّلاَةِ
فَقَامَ فِى نِسَاجَةٍ مُلْتَحِفًا بِهَا كُلَّمَا وَضَعَهَا عَلَى مَنْكِبِهِ رَجَعَ
طَرَفَاهَا إِلَيْهِ مِنْ صِغَرِهَا وَرِدَاؤُهُ إِلَى جَنْبِهِ عَلَى الْمِشْجَبِ
فَصَلَّى بِنَا فَقُلْتُ أَخْبِرْنِى عَنْ حَجَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم. فَقَالَ بِيَدِهِ فَعَقَدَ تِسْعًا فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- مَكَثَ تِسْعَ سِنِينَ لَمْ يَحُجَّ ثُمَّ أَذَّنَ فِى النَّاسِ فِى الْعَاشِرَةِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَاجٌّ فَقَدِمَ الْمَدِينَةَ بَشَرٌ كَثِيرٌ
كُلُّهُمْ يَلْتَمِسُ أَنْ يَأْتَمَّ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَيَعْمَلَ
مِثْلَ عَمَلِهِ فَخَرَجْنَا مَعَهُ حَتَّى أَتَيْنَا ذَا الْحُلَيْفَةِ فَوَلَدَتْ
أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ مُحَمَّدَ بْنَ أَبِى بَكْرٍ فَأَرْسَلَتْ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَيْفَ أَصْنَعُ قَالَ « اغْتَسِلِى وَاسْتَثْفِرِى بِثَوْبٍ
وَأَحْرِمِى ». فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْمَسْجِدِ ثُمَّ
رَكِبَ الْقَصْوَاءَ حَتَّى إِذَا اسْتَوَتْ بِهِ نَاقَتُهُ عَلَى الْبَيْدَاءِ نَظَرْتُ
إِلَى مَدِّ بَصَرِى بَيْنَ يَدَيْهِ مِنْ رَاكِبٍ وَمَاشٍ وَعَنْ يَمِينِهِ مِثْلَ
ذَلِكَ وَعَنْ يَسَارِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَمِنْ خَلْفِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَرَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- بَيْنَ أَظْهُرِنَا وَعَلَيْهِ يَنْزِلُ الْقُرْآنُ وَهُوَ يَعْرِفُ
تَأْوِيلَهُ وَمَا عَمِلَ بِهِ مِنْ شَىْءٍ عَمِلْنَا بِهِ فَأَهَلَّ بِالتَّوْحِيدِ
« لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ
وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ ». وَأَهَلَّ النَّاسُ بِهَذَا الَّذِى
يُهِلُّونَ بِهِ فَلَمْ يَرُدَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَيْهِمْ شَيْئًا
مِنْهُ وَلَزِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَلْبِيَتَهُ قَالَ جَابِرٌ
- رضى الله عنه - لَسْنَا نَنْوِى إِلاَّ الْحَجَّ لَسْنَا نَعْرِفُ الْعُمْرَةَ حَتَّى
إِذَا أَتَيْنَا الْبَيْتَ مَعَهُ اسْتَلَمَ الرُّكْنَ فَرَمَلَ ثَلاَثًا وَمَشَى أَرْبَعًا
ثُمَّ نَفَذَ إِلَى مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - فَقَرَأَ (وَاتَّخِذُوا
مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى) فَجَعَلَ الْمَقَامَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ
فَكَانَ أَبِى يَقُولُ وَلاَ أَعْلَمُهُ ذَكَرَهُ إِلاَّ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله
عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الرَّكْعَتَيْنِ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَ (قُلْ
يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) ثُمَّ رَجَعَ إِلَى الرُّكْنِ فَاسْتَلَمَهُ ثُمَّ خَرَجَ
مِنَ الْبَابِ إِلَى الصَّفَا فَلَمَّا دَنَا مِنَ الصَّفَا قَرَأَ (إِنَّ الصَّفَا
وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ) « أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ ». فَبَدَأَ
بِالصَّفَا فَرَقِىَ عَلَيْهِ حَتَّى رَأَى الْبَيْتَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَوَحَّدَ
اللَّهَ وَكَبَّرَهُ وَقَالَ « لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كَلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
». ثُمَّ دَعَا بَيْنَ ذَلِكَ قَالَ مِثْلَ هَذَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ نَزَلَ إِلَى
الْمَرْوَةِ حَتَّى إِذَا انْصَبَّتْ قَدَمَاهُ فِى بَطْنِ الْوَادِى سَعَى حَتَّى
إِذَا صَعِدَتَا مَشَى حَتَّى أَتَى الْمَرْوَةَ فَفَعَلَ عَلَى الْمَرْوَةِ كَمَا
فَعَلَ عَلَى الصَّفَا حَتَّى إِذَا كَانَ آخِرُ طَوَافِهِ عَلَى الْمَرْوَةِ فَقَالَ
« لَوْ أَنِّى اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِى مَا اسْتَدْبَرْتُ لَمْ أَسُقِ الْهَدْىَ
وَجَعَلْتُهَا عُمْرَةً فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ لَيْسَ مَعَهُ هَدْىٌ فَلْيَحِلَّ وَلْيَجْعَلْهَا
عُمْرَةً ». فَقَامَ سُرَاقَةُ بْنُ مَالِكِ بْنِ جُعْشُمٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَلِعَامِنَا هَذَا أَمْ لأَبَدٍ فَشَبَّكَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَصَابِعَهُ
وَاحِدَةً فِى الأُخْرَى وَقَالَ « دَخَلَتِ الْعُمْرَةُ فِى الْحَجِّ - مَرَّتَيْنِ
- لاَ بَلْ لأَبَدٍ أَبَدٍ ». وَقَدِمَ عَلِىٌّ مِنَ الْيَمَنِ بِبُدْنِ النَّبِىِّ
-صلى الله عليه وسلم- فَوَجَدَ فَاطِمَةَ - رضى الله عنها - مِمَّنْ حَلَّ وَلَبِسَتْ
ثِيَابًا صَبِيغًا وَاكْتَحَلَتْ فَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهَا فَقَالَتْ إِنَّ أَبِى
أَمَرَنِى بِهَذَا. قَالَ فَكَانَ عَلِىٌّ يَقُولُ بِالْعِرَاقِ فَذَهَبْتُ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مُحَرِّشًا عَلَى فَاطِمَةَ لِلَّذِى صَنَعَتْ مُسْتَفْتِيًا
لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِيمَا ذَكَرَتْ عَنْهُ فَأَخْبَرْتُهُ أَنِّى
أَنْكَرْتُ ذَلِكَ عَلَيْهَا فَقَالَ « صَدَقَتْ صَدَقَتْ مَاذَا قُلْتَ حِينَ فَرَضْتَ
الْحَجَّ ». قَالَ قُلْتُ اللَّهُمَّ إِنِّى أُهِلُّ بِمَا أَهَلَّ بِهِ رَسُولُكَ.
قَالَ « فَإِنَّ مَعِىَ الْهَدْىَ فَلاَ تَحِلُّ ». قَالَ فَكَانَ جَمَاعَةُ الْهَدْىِ
الَّذِى قَدِمَ بِهِ عَلِىٌّ مِنَ الْيَمَنِ وَالَّذِى أَتَى بِهِ النَّبِىُّ -صلى
الله عليه وسلم- مِائَةً - قَالَ - فَحَلَّ النَّاسُ كُلُّهُمْ وَقَصَّرُوا إِلاَّ
النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- وَمَنْ كَانَ مَعَهُ هَدْىٌ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ
التَّرْوِيَةِ تَوَجَّهُوا إِلَى مِنًى فَأَهَلُّوا بِالْحَجِّ وَرَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- فَصَلَّى بِهَا الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ
وَالْفَجْرَ ثُمَّ مَكَثَ قَلِيلاً حَتَّى طَلَعَتِ الشَّمْسُ وَأَمَرَ بِقُبَّةٍ
مِنْ شَعَرٍ تُضْرَبُ لَهُ بِنَمِرَةَ فَسَارَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
وَلاَ تَشُكُّ قُرَيْشٌ إِلاَّ أَنَّهُ وَاقِفٌ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ كَمَا
كَانَتْ قُرَيْشٌ تَصْنَعُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَأَجَازَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- حَتَّى أَتَى عَرَفَةَ فَوَجَدَ الْقُبَّةَ قَدْ ضُرِبَتْ لَهُ بِنَمِرَةَ
فَنَزَلَ بِهَا حَتَّى إِذَا زَاغَتِ الشَّمْسُ أَمَرَ بِالْقَصْوَاءِ فَرُحِلَتْ لَهُ
فَأَتَى بَطْنَ الْوَادِى فَخَطَبَ النَّاسَ وَقَالَ « إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ
حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِى شَهْرِكُمْ هَذَا فِى بَلَدِكُمْ
هَذَا أَلاَ كُلُّ شَىْءٍ مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ تَحْتَ قَدَمَىَّ مَوْضُوعٌ
وَدِمَاءُ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ وَإِنَّ أَوَّلَ دَمٍ أَضَعُ مِنْ دِمَائِنَا
دَمُ ابْنِ رَبِيعَةَ بْنِ الْحَارِثِ كَانَ مُسْتَرْضِعًا فِى بَنِى سَعْدٍ فَقَتَلَتْهُ
هُذَيْلٌ وَرِبَا الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ وَأَوَّلُ رِبًا أَضَعُ رِبَانَا رِبَا
عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَإِنَّهُ مَوْضُوعٌ كُلُّهُ فَاتَّقُوا اللَّهَ
فِى النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ
فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ
أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ. فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ
وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَقَدْ تَرَكْتُ
فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابَ اللَّهِ. وَأَنْتُمْ
تُسْأَلُونَ عَنِّى فَمَا أَنْتُمْ قَائِلُونَ ». قَالُوا نَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ
وَأَدَّيْتَ وَنَصَحْتَ. فَقَالَ بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ يَرْفَعُهَا إِلَى السَّمَاءِ
وَيَنْكُتُهَا إِلَى النَّاسِ « اللَّهُمَّ اشْهَدِ اللَّهُمَّ اشْهَدْ ». ثَلاَثَ
مَرَّاتٍ ثُمَّ أَذَّنَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعَصْرَ
وَلَمْ يُصَلِّ بَيْنَهُمَا شَيْئًا ثُمَّ رَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
حَتَّى أَتَى الْمَوْقِفَ فَجَعَلَ بَطْنَ نَاقَتِهِ الْقَصْوَاءِ إِلَى الصَّخَرَاتِ
وَجَعَلَ حَبْلَ الْمُشَاةِ بَيْنَ يَدَيْهِ وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَلَمْ يَزَلْ
وَاقِفًا حَتَّى غَرَبَتِ الشَّمْسُ وَذَهَبَتِ الصُّفْرَةُ قَلِيلاً حَتَّى غَابَ
الْقُرْصُ وَأَرْدَفَ أُسَامَةَ خَلْفَهُ وَدَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- وَقَدْ شَنَقَ لِلْقَصْوَاءِ الزِّمَامَ حَتَّى إِنَّ رَأْسَهَا لَيُصِيبُ مَوْرِكَ
رَحْلِهِ وَيَقُولُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى « أَيُّهَا النَّاسُ السَّكِينَةَ السَّكِينَةَ
». كُلَّمَا أَتَى حَبْلاً مِنَ الْحِبَالِ أَرْخَى لَهَا قَلِيلاً حَتَّى تَصْعَدَ حَتَّى أَتَى الْمُزْدَلِفَةَ
فَصَلَّى بِهَا الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِأَذَانٍ وَاحِدٍ وَإِقَامَتَيْنِ وَلَمْ
يُسَبِّحْ بَيْنَهُمَا شَيْئًا ثُمَّ اضْطَجَعَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ وَصَلَّى الْفَجْرَ - حِينَ
تَبَيَّنَ لَهُ الصُّبْحُ - بِأَذَانٍ وَإِقَامَةٍ ثُمَّ رَكِبَ الْقَصْوَاءَ حَتَّى
أَتَى الْمَشْعَرَ الْحَرَامَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَدَعَاهُ وَكَبَّرَهُ وَهَلَّلَهُ
وَوَحَّدَهُ فَلَمْ يَزَلْ وَاقِفًا حَتَّى أَسْفَرَ جِدًّا فَدَفَعَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ
الشَّمْسُ وَأَرْدَفَ الْفَضْلَ بْنَ عَبَّاسٍ وَكَانَ رَجُلاً حَسَنَ الشَّعْرِ أَبْيَضَ
وَسِيمًا فَلَمَّا دَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَرَّتْ بِهِ ظُعُنٌ
يَجْرِينَ فَطَفِقَ الْفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهِنَّ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- يَدَهُ عَلَى وَجْهِ الْفَضْلِ فَحَوَّلَ الْفَضْلُ وَجْهَهُ إِلَى
الشِّقِّ الآخَرِ يَنْظُرُ فَحَوَّلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدَهُ
مِنَ الشِّقِّ الآخَرِ عَلَى وَجْهِ الْفَضْلِ يَصْرِفُ وَجْهَهُ مِنَ الشِّقِّ الآخَرِ
يَنْظُرُ حَتَّى أَتَى بَطْنَ مُحَسِّرٍ فَحَرَّكَ قَلِيلاً ثُمَّ سَلَكَ الطَّرِيقَ
الْوُسْطَى الَّتِى تَخْرُجُ عَلَى الْجَمْرَةِ الْكُبْرَى حَتَّى أَتَى الْجَمْرَةَ
الَّتِى عِنْدَ الشَّجَرَةِ فَرَمَاهَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ مَعَ كُلِّ حَصَاةٍ
مِنْهَا مِثْلِ حَصَى الْخَذْفِ رَمَى مِنْ بَطْنِ الْوَادِى ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى
الْمَنْحَرِ فَنَحَرَ ثَلاَثًا وَسِتِّينَ بِيَدِهِ ثُمَّ أَعْطَى عَلِيًّا فَنَحَرَ
مَا غَبَرَ وَأَشْرَكَهُ فِى هَدْيِهِ ثُمَّ أَمَرَ مِنْ كُلِّ بَدَنَةٍ بِبَضْعَةٍ
فَجُعِلَتْ فِى قِدْرٍ فَطُبِخَتْ فَأَكَلاَ مِنْ لَحْمِهَا وَشَرِبَا مِنْ مَرَقِهَا
ثُمَّ رَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَفَاضَ إِلَى الْبَيْتِ فَصَلَّى
بِمَكَّةَ الظُّهْرَ فَأَتَى بَنِى عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَسْقُونَ عَلَى زَمْزَمَ فَقَالَ
« انْزِعُوا بَنِى عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَلَوْلاَ أَنْ يَغْلِبَكُمُ النَّاسُ عَلَى
سِقَايَتِكُمْ لَنَزَعْتُ مَعَكُمْ »
HR
Muslim, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Abi Syaibah, Abd bin Humaid, Ibnu Hibban, ad
Darimi, Baihaqi, al Baghawi, Abu Iwanah
11. Demikian juga halnya kamu kerjakan dalam shalat fa
itah (qadha).
حدثنا هَنَّادٌ حدثنا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ نَافِعِ
بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ مَسْعُودٍ
قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ إِنَّ الْمُشْرِكِينَ شَغَلُوا رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَرْبَعِ صَلَوَاتٍ يَوْمَ الْخَنْدَقِ حَتَّى ذَهَبَ مِنْ اللَّيْلِ مَا شَاءَ
اللَّهُ فَأَمَرَ بِلَالًا فَأَذَّنَ ثُمَّ أَقَامَ
فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ
ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعِشَاءَ
Dari
Abdullah bin Mas’ud : Sesungguhnya orang-orang musyrik membuat sibuk
Rasulullah saw sehinga tidak sempat mengerjakan 4 shalat dalam perang
Khandaq, sehingga sampai tengah malam. Kemudian Rasul menyuruh Bilal azan
dan iqamat maka dilakukan shalat Zuhur, kemudian iqamat dan shalat Ashar,
kemudian iqamat dan shalat Maghrib, dan kemudian iqamat dan shalat Isya. HR
Ahmad, Tirmizi, Nasai, Ibnu Abi Syaibah, Abu Ya’la, Baihaqi, al Baghawi.
SHALAT JAMA’AH
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ (43) البقرة 43
43. Dan Dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44].
Surat al
Baqarah 43
12. Berusahalah kamu mengerjakan shalat fardhu dengan
berjamaah di mesjid,
di
mushalla atau lainnya. Dan jangan ter gesa-gesa mendatangi shalat
jamaah
hingga selesai keperluanmu. Dan apabila shalat telah di iqamatkan,
maka
pergilah mendatanganinya dengan tenang.
وَحَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
وَسُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ وَيَعْقُوبُ الدَّوْرَقِىُّ كُلُّهُمْ عَنْ مَرْوَانَ الْفَزَارِىِّ
- قَالَ قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا الْفَزَارِىُّ - عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ الأَصَمِّ
قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ الأَصَمِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى النَّبِىَّ
صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ
لِى قَائِدٌ يَقُودُنِى إِلَى الْمَسْجِدِ. فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله
عليه وسلم أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّىَ فِى بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى
دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ
. فَقَالَ نَعَمْ. قَالَ فَأَجِبْ .
Dari
Abu Hurairah ra : Pernah seorang laki-laki buta mendatangi rasulullah saw dan
berkata : Wahai rasulullah saya tidak ada penuntun yang akan menuntun saya ke
mesjid. Maka laki-laki itu memohon kepada Rasulullah saw bahwa memberi
keringanan baginya untuk shalat dirumahnya. Maka rasulullah saw memberi
keringanan kepadanya. Tapi tatkala dia beranjak pergi, Rasul memanggilnya dan
berkata : Apakah engkau mendengar azan (dari rumahmu)? Laki-laki itu
menjawab : Ya. Nabi bersabda lagi : Kalau begitu maka penuhilah panggilan azan
itu.
HR
Muslim, Nasai, Baihaqi, Abu Iwanah, Ishak bin Rahawaihi
Wanita
pun ke mesjid juga, tapi pulang duluan
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ
حَدَّثَنَا الزُّهْرِىُّ عَنْ هِنْدٍ بِنْتِ الْحَارِثِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ
أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ
إِذَا سَلَّمَ يَمْكُثُ فِى مَكَانِهِ يَسِيرًا . قَالَ ابْنُ شِهَابٍ فَنُرَى - وَاللَّهُ
أَعْلَمُ - لِكَىْ يَنْفُذَ مَنْ يَنْصَرِفُ مِنَ النِّسَاءِ
Dari
Ummu Salamah bahwa nabi saw apabila selesai mengucapkan salam (dalam
shalat), beliau tinggal sebentar ditempatnya. Berkata Ibnu Syihab : Menurut
pendapat kami (tapi tentu Allah yang lebih tahu) tujuannya supaya memberi
kesempatan pulang duluan bagi wanita.
HR
Bukhari
عن أم سلمة - رضي الله عنها - : قالت : « كان رسولُ الله -صلى الله
عليه وسلم- يمكثُ في مكانه يسيرا ، قالت : فَنُرى - والله أعلم - لكي ينصرفَ النساءُ
قبل أن يدرِكهنَّ الرجالُ ».
Dari
Ummu Salamah ra dia berkata : Rasulullah saw tinggal ditempatnya (di mesjid)
sebentar. Dia (Ummu Salamah) berkata : Maka kami berpendapat – tapi Allah yang
lebih tahu – tujuannya supaya wanita pulang lebih dulu sebelum tersusul oleh
laki-laki.
وفي رواية « أنَّ النِّساءَ في عهد رسولِ الله -صلى الله عليه وسلم-
كنَّ إذا سلَّمْنَ من المكتوبة قُمْنَ ، وثبتَ رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- ومن
صلَّى مِنَ الرِّجالِ ما شاءَ الله ، فإذا قام رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- قامَ
الرجال ». أخرجه البخاري ،
Dalam riwayat lain : Bahwa wanita di masa rasulullah saw
apabila selesai salam dari shalat fardhu, mereka berdiri. Sedang rasulullah saw
bersama laki-laki yang shalat lainnya tetap ditempatnya. Bila rasulullah saw
berdiri, maka kaum laki-laki pun berdiri. Bukhari
وأخرج النسائي الثانية ، وفي رواية أبي داود قالت
: « كان رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- إذا سلَّم مكث قليلا ، وكانوا يروْنَ أن ذلك
كيما ينفذ النساءُ قبل الرجال ».
Rasulullah saw apabila selesai salam, beliau tinggal
sebentar, dan mereka (sahabat) berpendapat bahwa hal itu supaya wanita pulang
sebelum laki-laki.
HR Nasai dan Abu Daud
Dan karena keputusan Majlis Tarjih yang telah
tersebut dalam kitab Beberapa Masalah tentang shahnya waqaf mesjid yang
khusus bagi orang-orang perempuan, dan bahwa waqaf ini tidak dinamakan mesjid,
tetapi dinamakan Mushalla
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا
وَكِيعٌ حَدَّثَنِى زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ حَدَّثَنِى السَّائِبُ بْنُ حُبَيْشٍ
الْكَلاَعِىُّ عَنْ مَعْدَانَ بْنِ أَبِى طَلْحَةَ الْيَعْمَرِىِّ قَالَ قَالَ لِى
أَبُو الدَّرْدَاءِ أَيْنَ مَسْكَنُكَ قَالَ قُلْتُ فِى قَرْيَةٍ دُونَ حِمْصَ. قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ ثَلاَثَةٍ فِى قَرْيَةٍ لاَ يُؤَذَّنُ وَلاَ تُقَامُ
فِيهِمُ الصَّلاَةُ إِلاَّ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ
فَإِنَّ الذِّئْبَ يَأْكُلُ الْقَاصِيَةَ ».
Dari
Abi Thahlah al Ya’mari berkata : Abu Darda’ bertanya kepadaku : Dimana
engkau tinggal ? Saya menjawab : Di kampung dekat Homs. Abu Darda’ berkata : Saya mendengar
rasulullah saw bersabda : Kalau ada 3 orang (atau lebih) di satu kampung, dan
mereka tidak azan dan tidak ditegakkan shalat berjamaah berarti mereka sudah
dikuasai oleh syetan. Maka hendaklah kamu berjama’ah, karena kambing yang
dimakan srigala adalah kambing yang menyendiri.
HR
Ahmad, Abu Daud dan Baihaqi
وَقَالَ زُهَيْرٌ وَوَهْبُ بْنُ عُثْمَانَ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ
عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « إِذَا
كَانَ أَحَدُكُمْ عَلَى الطَّعَامِ فَلاَ يَعْجَلْ حَتَّى يَقْضِىَ حَاجَتَهُ مِنْهُ
، وَإِنْ أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ »
Dari
Ibnu Umar berkata : Berkata Nabi saw : Apabila kamu sedang makanan, maka jangan cepat-cepat sampai
dia menyelesaikan hajatnya (makannya), walaupun shalat sudah didirikan.
HR
Bukhari
عن عائشة رَضِيَ اللهُ عنها ، قالت : سَمِعْتُ رسولَ الله - صلى
الله عليه وسلم - يقولُ : (( لا صَلاَةَ بِحَضْرَةِ طَعَامٍ ، وَلاَ وَهُوَ يُدَافِعُهُ
الأَخْبَثَانِ )) . رواه مسلم .
Dari
Aisyah ra berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Jangan shalat
ketika makanan sudah dihidangkan, dan jangan shalat dengan menahan
hasrat berhadats (sesak buang air besar).
HR
Muslim, Ahmad, Abu Daud.
عن أبي هريرة - رضي الله عنه - :أن النبيَّ -صلى
الله عليه وسلم- قال: «إذا سمعتم الإقامة فامشوا إلى الصلاة وعليكم السَّكينةُ والوقارُ
، ولا تُسْرِعُوا فما أدركتم فصلُّوا ، وما فاتكم فأتِمُّوا »
Dari Abi Hurairah ra bahwa
nabi saw berkata : Apabila kamu mendengar iqamat, maka berjalanlah
menuju tempat shalat, dan hendaklah tenang, jangan ter gesa-gesa. Apa yang kamu dapatkan
maka lakukanlah shalat (bersama imam), dan yang tertinggal, maka
sempurnakanlah.
HR Bukhari dan Muslim
وفي رواية قال : « إذا أقيمتِ الصلاةُ فلا تأتوها تسْعوْن ، وائتُوها تمشُون ، وعليكم السَّكينة ، فما أدركتم فصلُّوا
، وما فاتكم فأتمُّوا » أخرجه البخاري ومسلم ،
Dalam riwayat lain : Apabila
shalat sudah ditegakkan ( di iqamatkan) janganlah ber lari-lari, tapi berjalanlah,
hendaklah kamu tenang. Apa yang kamu dapatkan maka lakukanlah shalat
(bersama imam), dan yang tertinggal, maka sempurnakanlah. HR Bukhari dan Muslim
ولمسلم قال
: قال رسولُ الله –صلى الله عليه وسلم- : « إذا ثوِّبَ بالصلاة ، فلا يَسْعَ إليها
أحدُكم ، ولكن لِيَمْشِ وعليه السكينةُ والوقارُ ، فصلِّ ما أدركتَ ، واقض ما سبقك
»
Rasulullah saw bersabda : Apabila dipanggil untuk
shalat, janganlah kamu ber lari-lari, tetapi hendaklah berjalan dengan
tenang dan sopan, maka laksanakan shalat apa yang kamu dapatkan (bersama
imam) dan tunaikan (tambahkan) yang tertinggal.
HR Muslim
زاد في رواية
: « فإن أحدَكم إذا كان يَعْمِد إلى الصلاة فهو في صلاة » وأخرج الموطأ رواية مسلم
المفردة ، وفي رواية أبي داود والنسائي والترمذي الرواية الثانية من المتفق عليه ،
ولأبي داود أيضا « ائتوا الصلاة وعليكم السَّكينةُ ، فصلوا ما أدركتم ، واقضوا ما سبقكم
».
Dan
tambahan dalam riwayat lain : Jika seseorang kamu menuju ketempat shalat,
maka dia sudah dihitung shalat. Dan dalam riwayat Abu Daud : Datangilah
shalat dengan tenang, maka laksanakan shalat apa
yang kamu dapatkan (bersama imam) dan tunaikan (tambahkan) yang tertinggal.
13. Dan hendaklah salah seorang kamu menjadi imam
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِى نَضْرَةَ عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا
كَانُوا ثَلاَثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَحَدُهُمْ وَأَحَقُّهُمْ بِالإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ
».
Dari
Abu Sa’id al Khudri berkata : Berkata Rasulullah saw : Apabila mereka 3
orang, hendaklah salah seorang dari mereka menjadi imam, dan yang paling berhak
menjadi imam adalah yang paling qari (paling ‘alim). HR Muslim, Ahmad, Nasai, Ibnu Abi
Syaibah, Ibnu Khuzaimah, Abu Iwanah, Baihaqi, as Sayuthi.
أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ الْحَسَنِ الْقَاضِى أَخْبَرَنَا
أَبُو عَلِىٍّ : الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِىِّ بْنِ يَزِيدَ الْحَافِظُ وَأَنَا سَأَلْتُهُ
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ الْعَسْقَلاَنِىُّ وَكَانَ مِنْ
أَمَاثِلِ الشَّامِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ
أَبُو خَالِدٍ الْقَاضِى مِنْ وَلَدِ عَتَّابِ بْنِ أُسَيْدٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ
أَخْبَرَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ عَنْ عَلْبَاءَ بْنِ أَحْمَرَ عَنْ أَبِى زَيْدٍ
الأَنْصَارِىِّ وَهُوَ عَمْرُو بْنُ أَخْطَبَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-
قَالَ :« إِذَا كَانُوا ثَلاَثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ
أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ، فَإِنْ كَانُوا فِى الْقِرَاءَةِ سَوَاءً
فَأَكْبَرُهُمْ سِنًّا ، فَإِنْ كَانُوا فِى السِّنِّ سَوَاءً فَأَحْسَنُهُمْ وَجْهًا ».
Dari
Abi Zaid al Anshari dan dia adalah Amru bin Akhthab dari nabi saw beliau
bersabda : Apabila mereka 3 orang hendaklah menjadi imam yang paling qari
dengan kitabullah, dan jika sama qarinya maka yang paling tua umurnya,
dan jika sama umurnya maka yang paling ganteng wajahnya. HR Baihaqi (bukan dari HPT)
وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَأَبُو سَعِيدٍ
الأَشَجُّ كِلاَهُمَا عَنْ أَبِى خَالِدٍ - قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ
الأَحْمَرُ - عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ رَجَاءٍ عَنْ أَوْسِ بْنِ ضَمْعَجٍ
عَنْ أَبِى مَسْعُودٍ الأَنْصَارِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- « يَؤُمُّ الْقَوْمَ
أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِى الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ
بِالسُّنَّةِ فَإِنْ كَانُوا فِى السُّنَّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً فَإِنْ
كَانُوا فِى الْهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ سِلْمًا وَلاَ يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِى
سُلْطَانِهِ وَلاَ يَقْعُدْ فِى بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِه
Dari
Abu Mas’ud al Anshari berkata : Berkata Rasulullah saw : Yang meng imami
suatu qaum ialah yang paling qari (alim)
dengan kitab Allah, dan jika sama qarinya maka yang paling tahu tentang
sunnah, dan jika samapengetahuannya tentang sunnah maka
yang paling dulu masuk Islam (paling tua). Dan janganlah seseorang mengimami
orang lain diwilayah kekuasaannya, dan janganlah dia duduk diatas tempat tidur
dirumahnya kecuali dengan izinnya.
HR
Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Ibnu Asakir,
Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, at Thayalisi, Baihaqi, Ibnul Jarud, al Baghawi,
Abu Iwanah, al Humaidi, as Sayuthi, at Thahawi, at Thabari, Thabrani.
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ
عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ قَالَ قَالَ
لِي أَبُو قِلَابَةَ أَلَا تَلْقَاهُ فَتَسْأَلَهُ قَالَ فَلَقِيتُهُ فَسَأَلْتُهُ
فَقَالَ كُنَّا بِمَاءٍ مَمَرَّ النَّاسِ وَكَانَ يَمُرُّ بِنَا الرُّكْبَانُ فَنَسْأَلُهُمْ
مَا لِلنَّاسِ مَا لِلنَّاسِ مَا هَذَا الرَّجُلُ فَيَقُولُونَ يَزْعُمُ أَنَّ اللَّهَ
أَرْسَلَهُ أَوْحَى إِلَيْهِ أَوْ أَوْحَى اللَّهُ بِكَذَا فَكُنْتُ أَحْفَظُ ذَلِكَ
الْكَلَامَ وَكَأَنَّمَا يُقَرُّ فِي صَدْرِي وَكَانَتْ الْعَرَبُ تَلَوَّمُ بِإِسْلَامِهِمْ
الْفَتْحَ فَيَقُولُونَ اتْرُكُوهُ وَقَوْمَهُ فَإِنَّهُ إِنْ ظَهَرَ عَلَيْهِمْ فَهُوَ
نَبِيٌّ صَادِقٌ فَلَمَّا كَانَتْ وَقْعَةُ أَهْلِ الْفَتْحِ بَادَرَ كُلُّ قَوْمٍ
بِإِسْلَامِهِمْ وَبَدَرَ أَبِي قَوْمِي بِإِسْلَامِهِمْ فَلَمَّا قَدِمَ قَالَ جِئْتُكُمْ
وَاللَّهِ مِنْ عِنْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقًّا فَقَالَ
صَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا وَصَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا فَإِذَا
حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا فَنَظَرُوا فَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ أَكْثَرَ
قُرْآنًا مِنِّي لِمَا كُنْتُ أَتَلَقَّى مِنْ الرُّكْبَانِ فَقَدَّمُونِي بَيْنَ أَيْدِيهِمْ
وَأَنَا ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعِ سِنِينَ وَكَانَتْ عَلَيَّ بُرْدَةٌ كُنْتُ إِذَا
سَجَدْتُ تَقَلَّصَتْ عَنِّي فَقَالَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْحَيِّ أَلَا تُغَطُّوا عَنَّا
اسْتَ قَارِئِكُمْ فَاشْتَزَوْا فَقَطَعُوا لِي قَمِيصًا فَمَا فَرِحْتُ بِشَيْءٍ فَرَحِي
بِذَلِكَ الْقَمِيصِ
Dari
Amru bin Abi Salamah berkata : Abu Qilabah berkata kepadaku :
HR
Bukhari, Ahmad, Nasai, daruqutni, Baihaqi, Thabrani
وَعَنْ { عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ قَالَ : قَالَ أَبِي : جِئْتُكُمْ
مِنْ عِنْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقًّا . فَقَالَ : إذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ ،
وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا قَالَ : فَنَظَرُوا فَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ
أَكْثَرَ مِنِّي قُرْآنًا ، فَقَدَّمُونِي ، وَأَنَا ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعِ سِنِينَ
} رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَأَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ .
Dari Amru bin Abi Salamah dia berkata : Ayah saya berkata :
Saya datang kepadamu dari sisi Nabi saw dengan benar. Maka nabi saw bersabda
: Apabila datang waktu shalat, hendaklah salah seorang kamu azan, dan hendaklah
menjadi imam orang yang banyak hafal al Qur an. Berkata Amru : Mereka
saling pandang, dan tidak ada seorangpun dari mereka yang paling banyak
hafalannya dibanding saya, maka mereka menyuruh saya maju, pada hal umur saya
baru 6 atau 7 tahun. HR Bukhari, Abu Daud, Nasai
14. Dan boleh juga kamu mengangkat Imam seorang buta
atau hamba sahaya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا بَهْزٌ
حَدَّثَنَا أَبُو الْعَوَّامِ الْقَطَّانُ قَالَ أَبِى وَهُوَ عِمْرَانُ بْنُ دَاوَرَ وَهُوَ
أَعْمَى حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صلى الله عليه وسلم اسْتَخْلَفَ
ابْنَ أُمِّ مَكْتُومٍ عَلَى الْمَدِينَةِ مَرَّتَيْنِ يُصَلِّى بِهِمْ وَهُوَ أَعْمَى.
Dari
Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw pernah menyuruh gantikan menjadi amir
Madinah kepada Ibnu Ummi Maktum sebanyak 2 kali dan beliau yang jadi imam
mereka pada hal dia buta.
HR
Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hibban, Abu Ya’la, Baihaqi, Thabrani, Abdur Razak
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ
بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ
قَالَ لَمَّا قَدِمَ الْمُهَاجِرُونَ الْأَوَّلُونَ الْعُصْبَةَ مَوْضِعٌ بِقُبَاءٍ
قَبْلَ مَقْدَمِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَؤُمُّهُمْ سَالِمٌ مَوْلَى أَبِي
حُذَيْفَةَ وَكَانَ أَكْثَرَهُمْ قُرْآنًا. . وفي رواية « لما قَدِمَ المهاجرون الأوَّلون
المدينةَ كان يَؤُمُّهم سالم مولى أبي حذيفةَ ، وفيهم عمرُ ، وأبو سلمةَ بنُ عبد
الأسد
Dari
Abdullah bin Umar berliau berkata : Tatkala datang orang Muhajirin angkatan
pertama ketempat di Quba’ sebelum kedatangan Rasulullah saw yang menjadi imam
mereka adalah Salim bekas budak Abu
Huzaifah karena dia yang paling banyak hafal al Qur an. Dalam
riwayat lain : Tatkala datang orang
Muhajirin angkatan pertama ke Madinah yang menjadi imam mereka adalah Salim
bekas budak Abu Huzaifah, pada hal termasuk makmumnya Umar dan Abu Salamah bin
Abdul Asad. HR Bukhari dan al Hakim
40حَدَّثَنَا عُثْمَانُ
بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ جُرَيْجٍ أَنَّ
نَافِعًا أَخْبَرَهُ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ قَالَ
كَانَ سَالِمٌ مَوْلَى أَبِي حُذَيْفَةَ يَؤُمُّ
الْمُهَاجِرِينَ الْأَوَّلِينَ وَأَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسْجِدِ
قُبَاءٍ فِيهِمْ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَأَبُو سَلَمَةَ وَزَيْدٌ وَعَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ
Dari
Nafi’ bahwa beliau dikabarkan oleh Ibnu Umar : Adalah Salim bekas budak
Abu Huzaifah meng imami kaum Muhajirin angkatan pertama dan shabat-sahabat nabi
saw di mesjid Quba’, pada hal termasuk mamkmumnya Abu Bakar, Umar,
Abu Salamah, Zaid dan Amir bin Rabi’ah.
HR
Bukhari dan al Hakim
15. Ma’mum yang hanya seorang saja supaya berdiri
disebelah kanan imamnya,
sedang
apabila 2 orang atau lebih supaya berdiri dibelakang imam.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ
الْحَنَفِىُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنِى شُرَحْبِيلُ عَنْ جَابِرٍ
قَالَ قَامَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى الْمَغْرِبَ فَجِئْتُ فَقُمْتُ
إِلَى جَنْبِهِ عَنْ يَسَارِهِ فَنَهَانِى فَجَعَلَنِى عَنْ يَمِينِهِ ثُمَّ جَاءَ
صَاحِبٌ لِى فَصَفَفْنَا خَلْفَهُ فَصَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ مُخَالِفاً بَيْنَ طَرَفَيْهِ.
Dari
Jabir dia berkata : Nabi saw melakukan shalat maghrib, maka saya
datang dan berdiri disamping kirinya, maka beliau melarang saya dan menjadikan saya disebelah kanannya,
kemudian datang sahabat saya, maka kami ber shaf dibelakangnya. Rasulullah saw
shalat dengan satu lembar pakaian yang diselempangkan diantara dua anggotanya
(bahunya).
HR
Ahmad dan Ibnu Majah.
16. Dan hendaklah kamu meluruskan barisanmu dan
merapatkan diri. Imam
supaya menganjurkan
kepada para ma’mum untuk meluruskan barisan
dan
merapatkannya.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ جَعْفَرٍ ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، قَالَ : وَسَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ ، عَنْ
أَنَسٍ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : سَوُّوا صُفُوفَكُمْ ، فَإِنَّ
تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ تَمَامِ الصَّلاةِ
Dari
Anas dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Luruskan shaf, karena lurusnya
shaf itu temasuk dari kesempurnaan shalat. HR Bukhari, Ahmad, Ibnu Majah, ad
Darimi, Abu Iwanah, Abu Ya’la, as Sayuthi
حديث أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: سَوُّوا
صَفُوفَكمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ
Dari
Anas dia berkata : Nabi saw bersabda : Luruskan shaf, karena lurusnya shaf
itu temasuk bagian dari menegakkan shalat. HR
Bukhari
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
بْنُ حَيَّانَ أَبُو خَالِدٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ قَبْلَ أَنْ يُكَبِّرَ فَيَقُولُ
« تَرَاصُّوا وَاعْتَدِلُوا فَإِنِّى أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِى
Dari
Anas dia berkata : Rasulullah saw
menghadapkan wajahnya kepada kami sebelum bertakbir dan bersabda : Rapatkan dan
luruskan, karena saya bisa melihat kamu dari belakang punggung saya. HR Ahmad dan as
Sayuthi
17. Dan penuhilah shaf pertama lebih dahulu kemudian
shaf berikutnya,
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَكْرٍ أَنْبَأَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتِمُّوا الصَّفَّ الأَوَّلَ وَالَّذِى يَلِيهِ فَإِنْ
كَانَ نَقْصاً فَلْيَكُنْ فِى الصَّفِّ الآخِرِ
Dari
Anas dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Penuhilah shaf pertama, dan
yang sesudahnya, dan masih kurang, maka di shaf ter akhir. HR Ahmad, Nasai, Baihaqi, Ibnu Khuzaimah
18. Dan isilah shaf yang ter luang.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا هَاشِمٌ
حَدَّثَنَا فَرَجٌ حَدَّثَنَا لُقْمَانُ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
الصَّفِّ الأَوَّلِ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَعَلَى الثَّانِى قَالَ «
إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الأَوَّلِ ». قَالُوا يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَعَلَى الثَّانِى قَالَ « وَعَلَى الثَّانِى ». قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- « سَوُّوا صُفُوفَكُمْ وَحَاذُوا بَيْنَ مَنَاكِبِكُمْ وَلِينُوا
فِى أَيْدِى إِخْوَانِكُمْ وَسُدُّوا
الْخَلَلَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ فِيمَا بَيْنَكُمْ بِمَنْزِلَةِ الْحَذَفِ
». يَعْنِى أَوْلاَدَ الضَّأْنِ الصِّغَارَ.
Dari Abi
Umamah dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah dan
malaikatnya bershalawat kepada orang yang di shaf pertama. Mereka (sahabat)
bertanya : Wahai rasulullah bagaimana yang dishaf kedua ? Nabi menjawab :
Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat kepada orang yang di shaf
pertama. Mereka (sahabat) bertanya : Wahai rasulullah bagaimana yang di shaf
kedua ? Nabi menjawab : (Dan juga) kepada yang di shaf kedua. Dan Rasul
bersabda : Luruskanlah shafmu, luruskan bahumu dan ber lunak-lunaklah
(lembutlah) disamping saudaramu, penuhilah yang terluang, karena syetan
masuk diantara kamu seperti anak kambing kecil.
HR Ahmad
19. Shaf untuk wanita letaknya dibelakang shaf untuk
pria.
حَدَّثَنَا قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي زِيَادٌ أَنَّ
قَزَعَةَ مَوْلًى لِعَبْدِ الْقَيْسِ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عِكْرِمَةَ مَوْلَى
ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُولُ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ صَلَّيْتُ إِلَى جَنْبِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَائِشَةُ خَلْفَنَا تُصَلِّي مَعَنَا وَأَنَا إِلَى
جَنْبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُصَلِّي مَعَهُ
Ibnu
Abbas berkata : Saya shalat disamping nabi saw dan Aisyah dibelakang kami,
dan saya disamping nabi saw saya shalat bersamanya.
HR
Ahmad, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Baihaqi, Thabrani, Abdur Razak
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ إِسْحَاقَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ صَلَّيْتُ أَنَا وَيَتِيمٌ فِى بَيْتِنَا
خَلْفَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - وَأُمِّى أُمُّ سُلَيْمٍ خَلْفَنَا
Dari
Anas bin Malik dia berkata : Saya dan seorang anak yatim shalat dibelakang
nabi saw, dan ibu saya Ummu Sulaim dibelakang kami. HR Bukhari, Malik, Abu Iwanah, al
Humaidi
20. Kemudian apabila Imam telah ber takbir, maka ber
takbirlah kamu. Dan
janganlah
ber takbir hingga imam selesai dari takbirnya. Begitu juga dalam
segala
pekerjaan shalat dan jangan sekali-kali mendahului imam.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { إنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ
بِهِ ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَلَا تُكَبِّرُوا حَتَّى يُكَبِّرَ وَإِذَا
رَكَعَ فَارْكَعُوا ، وَلَا تَرْكَعُوا حَتَّى يَرْكَعَ ، وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ
لِمَنْ حَمِدَهُ ، فَقُولُوا : اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ ، وَإِذَا سَجَدَ
فَاسْجُدُوا ، وَلَا تَسْجُدُوا حَتَّى يَسْجُدَ ، وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا
قِيَامًا ، وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعِينَ
Dari
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya imam itu untuk
di ikuti (di imami), apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah kamu, dan
jangan bertakbir sampai dia (imam) bertakbir.
Apabila dia ruku’, maka ruku’lah kamu dan jangan ruku’ sampai dia ruku’.
Apabila dia mengucap kan
“sami’allahu liman hamidah” maka ucapkanlah “allahumma rabbana lakal hamdu”.
Apabila dia sujud, maka sujudlah kamu dan jangan sujud sampai dia sujud.
Apabila dia (imam) shalat berdiri, maka shalatlah kamu dengan berdiri. Dan
Apabila dia (imam) shalat duduk, maka shalatlah kamu dengan duduk
semuanya. HR Ahmad, Abu Daud, Baihaqi
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَعَلِىُّ بْنُ حُجْرٍ
وَاللَّفْظُ لأَبِى بَكْرٍ قَالَ ابْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا
عَلِىُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ صَلَّى بِنَا
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَلَمَّا قَضَى الصَّلاَةَ أَقْبَلَ
عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ « أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّى إِمَامُكُمْ فَلاَ تَسْبِقُونِى
بِالرُّكُوعِ وَلاَ بِالسُّجُودِ وَلاَ بِالْقِيَامِ وَلاَ بِالاِنْصِرَافِ فَإِنِّى
أَرَاكُمْ أَمَامِى وَمِنْ خَلْفِى - ثُمَّ قَالَ - وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ
لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا ». قَالُوا
وَمَا رَأَيْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ
Dari
Anas dia berkata : Pada suatu hari Rasulullah saw shalat bersama kami,
ketika beliau selesai shalat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami sambil
berkata : Wahai manusia, saya ini imammu, janganlah kamu mendahului saya
dalam hal ruku’, sujud, berdiri dan selesai (dari shalat). Karena saya
melihat kamu dari depan dan belakang saya. Kemudian beliau saw bersabda : Demi
Allah yang jiwa Muhammad ditangannya, kalau kamu melihat apa saya lihat kamu
akan tertawa sedikit, dan banyak menangis. Mereka berkata : Apa yang engkau
lihat ya Rasulullah ? Nabi menjawab : Saya melihat surga dan neraka.
HR
Muslim, Ahmad, Ibnu Asakir, Ibnu Abi Syaibah, Abu Ya’la, Baihaqi, as Sayuthi,
21. Dan imam jangan panjang-panjang bacaannya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ - وَقَالَ مَرَّةً أَخْبَرَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ مُعَاذُ بْنُ
جَبَلٍ يَؤُمُّ قَوْمَهُ فَدَخَلَ حَرَامٌ وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَسْقِىَ نَخْلَهُ فَدَخَلَ
الْمَسْجِدَ لَيُصَلِّىَ مَعَ الْقَوْمِ فَلَمَّا رَأَى مُعَاذاً طَوَّلَ تَجَوَّزَ
فِى صَلاَتِهِ وَلَحِقَ بِنَخْلِهِ يَسْقِيهِ فَلَمَّا قَضَى مُعَاذٌ الصَّلاَةَ قِيلَ
لَهُ إِنَّ حَرَاماً دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَلَمَّا رَآكَ طَوَّلْتَ تَجَوَّزَ فِى صَلاَتِهِ
وَلَحِقَ بِنَخْلِهِ يَسْقِيهِ. قَالَ إِنَّهُ لَمُنَافِقٌ أَيَعْجَلُ عَنِ الصَّلاَةِ
مِنْ أَجْلِ سَقْىِ نَخْلِهِ. قَالَ فَجَاءَ حَرَامٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه
وسلم- وَمُعَاذٌ عِنْدَهُ فَقَالَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ إِنِّى أَرَدْتُ أَنْ أَسْقِىَ
نَخْلاً لِى فَدَخَلْتُ الْمَسْجِدَ لأُصَلِّىَ مَعَ الْقَوْمِ فَلَمَّا طَوَّلَ تَجَوَّزْتُ
فِى صَلاَتِى وَلَحِقْتُ بِنَخْلِى أَسْقِيهِ فَزَعَمَ أَنِّى مُنَافِقٌ. فَأَقْبَلَ
النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى مُعَاذٍ فَقَالَ « أَفَتَّانٌ أَنْتَ أَفَتَّانٌ
أَنْتَ لاَ تُطَوِّلْ بِهِمْ اقْرَأْ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى)
وَ (الشَّمْسِ وَضُحَاهَا) وَنَحْوِهِمَا »
Dari
Anas bin Malik dia berkata : Muaz bin Jabal sedang meng imami kaumnya, maka
masuklah Haram (nama orang) dan dia ingin menyiram pohon kurmanya. Haram masuk
mesjid untuk shalat berjama’ah bersama kaumnya. Ketika dia melihat Muaz
memanjangkan bacaannya, dia (Haram) memendekkan shalatnya dan mendatangi
kebunnya. Ketika Muaz selesai shalat, dikatakan orang kepadanya bahwa Haram
tadi masuk mesjid, tapi ketika dilihatnya engkau memanjangkan shalat, dia
keluar dan mendatangi kebunnya dan menyiramnya. Muaz berkata : Dia itu munafiq,
dia menyegerakan shalatnya hanya untuk menyiram kurmanya. Maka Haram datang
kepada nabi saw sedang Muaz disampingnya. Maka berkata Haram : Ya Nabiyyallah
saya ingin menyirami kurma saya maka saya masuk mesjid untuk shalat bersama
kaum. Ketika dia (Muaz) memanjangkan shalatnya, saya memendekkan shalat saya
dan pergi menyirami kurma saya, maka Muaz menuduh saya munafiq. Maka nabi
memandang kepada Muaz, dan berkata : Apakah engkau akan menimbulkan fitnah ?
Apakah engkau akan menimbulkan fitnah ? Jangan engkau panjangkan shalat dengan
mereka, bacalah “Sabbihis ma rabbikal a’la” dan “ was syamsi wa dhuhaha”
dan lain-lain. HR Ahmad
dan Nasai
22. Hendaklah kamu memperhatikan dengan tenang bacaan
imam apabila
keras
bacaannya. Maka janganlah kamu membaca sesuatu selain surat al
Fatihah.
- أخبرنا الحسن بن
سفيان ، قال : حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة ، قال : حدثنا ابن عيينة ، عن الزهري ، عن
محمود بن الربيع ، عن عبادة بن الصامت ، يبلغ به النبي صلى الله عليه وسلم،
قال : لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ يَقْرَأُ
بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Dari
Ubadah bin Shamit, nabi saw menyampaikan kepadanya : Tidak shah shalat
bagi orang yang tidak membaca al Fatihah.
HR Ibnu
Hibban, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, al Humaidi
عَن جَعْفَرِ بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ أَبُو عُثْمَانَ النَّهْدِيُّ
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ
أَنْ يَخْرُجَ فَيُنَادِيَ أَنْ لَا صَلَاةَ إِلَّا بِقِرَاءَةِ فَاتِحَةِ الْكِتَابِ
فَمَا زَادَ
Dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw menyuruhnya keluar dan menyerukan : Tidak
ada (tidak shah) shalat kecuali dengan membaca al fatihah, dan
ditambah yang lainnya.
HR
Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Abi Syaibah, al Hakim, Ibnu Hibban, Baihaqi, As
Sayuthi, Daruqutni, Ibnu Khuzaimah.
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ عَنْ عُبَادَةَ
بْنِ الصَّامِتِ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الصُّبْحَ فَثَقُلَتْ
عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ « إِنِّى أَرَاكُمْ تَقْرَءُونَ وَرَاءَ
إِمَامِكُمْ ». قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِى وَاللَّهِ. قَالَ « فَلاَ
تَفْعَلُوا إِلاَّ بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَإِنَّهُ لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ
بِهَا
Dari
Ubadah bin Shamit berkata : Rasulullah saw shalat shubuh bersama kami, dan
dia merasa terganggu oleh bacaan (makmum). Ketika selesai beliau berkata :
Sesungguhnya saya merasa kamu membaca dibelakang imammu. Sahabat menjawab :
Demi Allah, benar kami membaca. Nabi saw bersabda : Jangan kamu lakukan,
kecuali hanya membaca ummul Qur an (Fatihah) karena tidak shah shalat bagi
orang yang tidak membacanya.
HR Ahmad, Abu Daud, Tirmizi,
al
Hakim, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hibban, Daruqutni, Malik, Baihaqi, Ibnul Jarud, al Bazar, al
Baghawi
23. Apabila imam telah telah membaca “ walad dhallin”
maka bacalah “amiin”
dengan
nyaring.
عن قُُتَيْبَةُ عَن سُمَيٍّ عَن عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ
الْإِمَامُ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ
فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ وصحيح سنن النسائي
Dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah saw berkata : Apabila imam mengucapkan “ghairil maghdhubi alaihim
walad dhallin, maka ucapkanlah “aamiin”, karena siapa yang sesuai bacaannya
dengan perkataan malaikat, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
HR Bukhari, Ahmad, Abu Daud, Nasai,
Abdur razak, Syafi’I, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, ad Darimi, Baihaqi, Malik, al Baghawi, as
Sayuthi.
عن قُتَيْبَةُ عَن عَن عَن أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ
آمِينَ وَقَالَتْ الْمَلَائِكَةُ فِي السَّمَاءِ آمِينَ فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari
Abu Hurairah bahwa
Rasulullah saw berkata : Apabilasalah seorang kamu mengucapkan aamiin, dan
malaikat di langit juga mengucapkan aamiin, maka sesuai satu dengan lainnya, diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu
HR Bukhari, Nasai, Syafi’I, Malik, al Baghawi
(Yang
diatas ini bukan dari HPT)
وَقَالَ عَطَاءٌ آمِينَ دُعَاءٌ . أَمَّنَ ابْنُ الزُّبَيْرِ وَمَنْ
وَرَاءَهُ حَتَّى إِنَّ لِلْمَسْجِدِ لَلَجَّةً
Berkata
Atha’ : Amiin itu do’a. Ibnu Zubair dan orang yang dibelakangnya mengucapkan
amiin, sehingga mesjid bergemuruh.
HR Bukhari, Syafi’i, Malik, Abdur Razak, Baihaqi
وَأَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى : حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ
الصَّيْدَلاَنِىُّ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ : مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْقَطَّانُ
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ الْمَرْوَزِىُّ حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ الْحَسَنِ
بْنِ شَقِيقٍ أَخْبَرَنَا أَبُو حَمْزَةَ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ أَبِى أَيُّوبَ
عَنْ عَطَاءٍ قَالَ : أَدْرَكْتُ مِائَتَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ صلى
الله عليه وسلم فِى هَذَا الْمَسْجِدِ إِذَا قَالَ الإِمَامُ (غَيْرِ الْمَغْضُوبِ
عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ) سَمِعْتُ لَهُمْ رَجَّةً بِآمِينَ. {ت} وَرَوَاهُ
إِسْحَاقُ الْحَنْظَلِىُّ عَنْ عَلِىِّ بْنِ الْحَسَنِ وَقَالَ : رَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ
بِآمِينَ.
Dari
Atha’ berkata : Saya menjumpai dua ratus orang sahabat nabi saw di mesjid ini
apabila imam mengucapkan “ghairil
maghdhubi alaihim walad dhallin” saya mendengar suara mereka bergemuruh dengan
amiin.
HR
Malik dan Baihaqi
24. Dan hendaklah imam mengeraskan bacaan takbir intiqal
(berpindah dari
rukun ke
rukun lain) agar orang shalat dibelakangnya dapat mendengar,
dan
apabila dipandang perlu, orang lain dapat menjadi muballigh
(penyambung
takbir imam) agar sampai kepada semua ma’mum.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ
سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ صَلَّى لَنَا أَبُو سَعِيدٍ فَجَهَرَ
بِالتَّكْبِيرِ حِينَ رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُودِ، وَحِينَ سَجَدَ، وَحِينَ
رَفَعَ، وَحِينَ قَامَ
مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ وَقَالَ هَكَذَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ ص م
Dari
Sa’id bin al Harits berkata : Abu Sa’id shalat bersama kami, maka beliau
menjaharkan takbir ketika mengangkat kepalanya dari sujud, ketika sujud,
ketika mengangkat (kepala) dan ketika berdiri dari rak’at kedua. Dan dia
berkata : seperti inilah saya lihat shalat rasulullah saw.
HR
Bukhari
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ ح وَحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ
قَالَ اشْتَكَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَصَلَّيْنَا وَرَاءَهُ وَهُوَ
قَاعِدٌ وَأَبُو بَكْرٍ يُسْمِعُ النَّاسَ تَكْبِيرَهُ فَالْتَفَتَ إِلَيْنَا فَرَآنَا
قِيَامًا فَأَشَارَ إِلَيْنَا فَقَعَدْنَا فَصَلَّيْنَا بِصَلاَتِهِ قُعُودًا فَلَمَّا
سَلَّمَ قَالَ « إِنْ كِدْتُمْ آنِفًِا لَتَفْعَلُونَ فِعْلَ فَارِسَ وَالرُّومِ يَقُومُونَ
عَلَى مُلُوكِهِمْ وَهُمْ قُعُودٌ فَلاَ تَفْعَلُوا ائْتَمُّوا بِأَئِمَّتِكُمْ إِنْ
صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَإِنْ صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا ».
Dari
Jabir dia berkata : Rasulullah saw sakit kami shalat dibelakangnya beliau
shalat duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbir nabi kepada manusia. Rasul
melihat kami shalat berdiri, maka beliau mengisyaratkan kepada kami supaya
duduk, maka kami shalat secara duduk. Tatkala mengucapkan salam beliau berkata
: Hampir saja kamu tadi melakukan seperti orang Persia dan Rumawi, mereka
berdiri menyambut raja mereka, sedang kan
raja mereka duduk. Janganlah kamu lakukan, ikutilah imam kamu. Jika dia shalat
berdiri, maka shalatlah kamu dengan berdiri, dan jika dia shalat duduk, maka
shalatlah kamu dengan duduk. HR
Muslim
لَفْظُ حَدِيثِ إِسْمَاعِيلَ وَزَادَ دَاوُدُ فِى حَدِيثِهِ قَالَ
: صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الظُّهْرَ وَأَبُو بَكْرٍ خَلْفَهُ
، فَإِذَا كَبَّرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَبَّرَ أَبُو بَكْرٍ رَضِىَ
اللَّهُ عَنْهُ لِيُسْمِعَنَا. رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ عَنْ يَحْيَى بْنِ
يَحْيَى ، وأَخْرَجَهُ مِنْ حَدِيثِ اللَّيْثِ عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ قَالَ فِيهِ
: اشْتَكَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَصَلَّيْنَا وَرَاءَهُ وَهُوَ قَاعِدٌ.
Abu
Daud menambahkan dalam haditsnya : Rasulullah saw shalat Zhuhur bersama kami
dan Abu Bakar dibelakangnya. Apabila rasulullah saw bertakbir maka Abu Bakar
juga bertakbir memper dengarkan kepada kami. Dalam shahih Muslim dari Yahya
bin Yahya dan dia dikeluarkan dari hadits Laits dari Abi Zubair dia berkata :
Rasulullah saw sakit maka kami shalat dibelakangnya dan beliau dalam keadaan
duduk. HR Nasai, Baihaqi,
Malik, at Thahawi
25. Apabila kamu mendatangi shalat jamaah dan
mendapati imam sudah mulai
melakukan
shalat, maka ber takbirlah kamu, lalu kerjakanlah sebagaimana
yang
dikerjakan imam. Dan jangan kamu hitung rak’atnya, kecuali jika
kamu
sempat melakukan ruku’ bersama-sama dengan imam.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
هَانِئٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِى مَرْيَمَ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنِى
يَحْيَى بْنُ أَبِى سُلَيْمَانَ الْمَدَنِىُّ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِى الْعَتَّابِ وَابْنِ
الْمَقْبُرِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- « إِذَا جِئْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ وَنَحْنُ سُجُودٌ فَاسْجُدُوا وَلاَ تَعُدُّوهَا
وَمَنْ أَدْرَكَ الرَّكْعَةَ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ »
Dari
Abu Hurairah berkata Rasulullah saw : Apabila kamu datang menuju shalat dan
kami dalam keadaan sujud, maka sujudlah kamu, tetapi jangan kamu hitung,
karena siapa yang mendapat ruku’, maka ber arti dia mendapat shalat (mendapat
rak’at).
HR
Abu Daud, al Hakim, Daruqutni, Baihaqi, al Baghawi, as Sayuthi
وَحَدَّثَنِى حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ
أَخْبَرَنِى يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِى سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ
رَكْعَةً مِنَ الصَّلاَةِ مَعَ الإِمَامِ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ ».
Dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata : Siapa yang mendapat ruku’ dari
shalat bersama imam, berarti dia mendapat shalat (mendapat rak’at).
HR
Muslim, Baihaqi
وَأَخْرَجَ أَيْضًا فِيهِ مَرْفُوعًا عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الصَّلَاةِ قَبْلَ أَنْ
يُقِيمَ الْإِمَامُ صُلْبَهُ فَقَدْ أَدْرَكَهَا
Dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata : Siapa yang mendapat ruku’
dari shalat sebelum imam meluruskan tulang punggungnya, berarti dia
mendapat shalat (mendapat rak’at).
HR
Ibnu Khuzaimah
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ يُونُسَ الْكُوفِىُّ حَدَّثَنَا الْمُحَارِبِىُّ
عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ عَنْ أَبِى إِسْحَاقَ عَنْ هُبَيْرَةَ بْنِ يَرِيمَ
عَنْ عَلِىٍّ وَعَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنِ ابْنِ أَبِى لَيْلَى عَنْ مُعَاذِ بْنِ
جَبَلٍ قَالاَ قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا أَتَى أَحَدُكُمُ الصَّلاَةَ
وَالإِمَامُ عَلَى حَالٍ فَلْيَصْنَعْ كَمَا يَصْنَعُ الإِمَامُ
Dari
Ibnu Abi Laila dari Muaz bin Jabal berkata : Nabi saw berkata : Apabila kamu
mendatangi shalat dan imam dalam satu keadaan (kegiatan shalat), maka
lakukanlah sebagaimana dilakukan imam.
HR Tirmizi, Malik, Thabrani, al Baghawi
26. Kemudian sempurnakanlah shalatmu sesudah imam
bersalam. (bagi yg masbuq)
أنا أبو طاهر نا أبو بكر نا محمد بن رافع نا عبد الرزاق أخبرنا
ابن جريج حدثني ابن شهاب عن حديث عباد بن زياد أن بن المغيرة بن شعبة أخبره أن المغيرة
بن شعبة أخبره : أنه غَزَا مَعَ رَسُولِ الله صلى الله عليه و سلم غَزْوَةَ تَبُوكٍ
قال المغيرة : فَأَقْبَلْتُ مَعَه حَتَّى نَجِدَ النَّاسَ قَدْ قَدَّمُوْا عَبْدَ الرَّحْمَنِ
بْنِ عَوْفٍ فَصَلَّى لهَم فَأَدْرَكَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
إِحْدَى الرَّكْعَتَـيْنِ فَصَلَّى مَعَ النَّاسِ الرَّكْعَةَ الأخِيْرَةَ فَلَمَّا
سَلَّمَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ قَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
يُتِمُّ صَلَاتَهُ فَأَفْزَعَ ذَلِكَ المُسْلِمِينَ فَأَكْثَرُوْا التَّسْبِيْحَ فَلَمَّا
قَضَى النَّبِيُّ الصَّلاَةَ صَلاَتَهُ أَقْبَلَ عَلَيْهِمْ ثُمَّ قَالَ عَلَيْهِمْ
ثُمَّ قَالَ : أَحْسَنْتُمْ أوْ قَالَ : أَصَبْتُمْ يَغْبِطُهُمْ أَنْ صَلُّوْا الصَّلَاةَ
لِوَقْتِهَا
Dari
Ibnul Mughirah bin Syu’bah mengabarkan kepadanya bahwa Mughirah bin Syu’bah ikut berperang bersama rasulullah saw dalam
perang Tabuk. Maka saya datang bersamanya sehingga kami mendapati manusia sudah
menyuruh Abdur Rahman bin Auf menjadi imam. Rasulullah saw mendapati satu
rak’at dari shalat dua rak’at, maka beliau shalat bersama orang itu rak’at
akhir. Ketika Abdur Rahman bin Auf salam, maka rasulullah saw berdiri
menyempurnakan shalatnya. Hal itu mengejutkan kaum muslimin, maka mereka banyak
bertasbih. Ketika nabi saw selesai dari shalatnya beliau menghadap kepada
mereka kemudian berkata : Bagus, atau berkata : Kamu benar shalat pada
waktunya. HR Ibnu Khuzaimah
27. Sesudah selesai shalat, Imam supaya menghadap ke
arah ma’mum atau
kearah
yang ada disebelah kanannya.
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ
بْنُ حَازِمٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ قَالَ كَانَ
النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا صَلَّى صَلاَةً أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ
Dari
Samurah bin Jundub dia berkata : Nabi saw apabila selesai shalat beliau
menghadapkan wajahnya kepada kami. HR
Bukhari dan al Baghawi
وَحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِى زَائِدَةَ
عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ عَنِ ابْنِ الْبَرَاءِ عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ
كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَحْبَبْنَا
أَنْ نَكُونَ عَنْ يَمِينِهِ يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ - قَالَ - فَسَمِعْتُهُ
يَقُولُ « رَبِّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ - أَوْ تَجْمَعُ - عِبَادَكَ ».
Dari
Ibnul Bara’ dari Bara’ dia berkata : Kami kalau shalat dibelakang rasulullah
saw kami senang berada disebelah kanannya, karena beliau menghadapkan wajahnya
kepada kami. Berkata Bara’ : Saya mendengarnya mengucapkan : Ya Tuhan, jagalah
aku dari azabmu ketika engkau membangkit kan
hambamu. HR Muslim, Abu Daud,
Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, al Baghawi
عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ ، عَنْ أَبِي مُعَاوِيَةَ
، وَوَكِيعٍ ، كُلٍّ عَنْ سُلَيْمَانَ الأَعْمَشِ وَرُوِيَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ الأَسْوَدِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ ، قَالَ : كَانَ
أَكْثَرَ انْصِرَافِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ صَلاتِهِ
عَلَى شِقِّهِ الأَيْسَرِ إِلَى حُجْرَتِهِ "
HR
Ibnu Abi Syaibah dan al Baghawi
(Hadits
diatas tidak dari HPT)
أَخْبَرَنَا أَبُو عُثْمَانَ الضَّبِّيُّ ، أَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ
الْجَرَّاحِيُّ ، نَا أَبُو الْعَبَّاسِ الْمَحْبُوبِيُّ ، نَا أَبُو عِيسَى ، نَا
قُتَيْبَةُ ، نَا أَبُو الأَحْوَصِ ، عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ ، عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ
هُلْبٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَؤُمُّنَا فَيَنْصَرِفُ عَنْ جَانِبَيْهِ جَمِيعًا ، عَلَى يَمِينِهِ ، وَعَنْ شِمَالِهِ
"
Dari
Qabishah bin Hulb dari ayahnya dia berkata : Adalah Rasulullah saw meng imami
kami, maka beliau berpaling dari kedua sampingnya, dari kanan dan dari kiri.
HR
Al Baghawi
Kedua
hadits diatas bukan dari HPT (hanya untuk menambah pemahaman)
28. dan duduklah setelah selesai shalat.
وَحَدَّثَنَا ابْنُ أَبِى عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ
السَّخْتِيَانِىِّ عَنِ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تُصَلِّى عَلَى أَحَدِكُمْ مَا
دَامَ فِى مَجْلِسِهِ تَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ
يُحْدِثْ وَأَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ تَحْبِسُهُ ».
HR
Muslim, Nasai, Ibnu Hibban, Baihaqi, at Thayalisi, Abu Iwanah, as Sayuthi
29. Dan hendaklah orang yang shalat membuat batas
didepannya (sutrah) dan
jangan
sekali-kali salah seorang dari kamu lewat didepan orang yang sedang
mengerjakan
shalat.
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ
قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
- صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا خَرَجَ يَوْمَ الْعِيدِ أَمَرَ بِالْحَرْبَةِ فَتُوضَعُ
بَيْنَ يَدَيْهِ ، فَيُصَلِّى إِلَيْهَا وَالنَّاسُ وَرَاءَهُ ، وَكَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ
فِى السَّفَرِ ، فَمِنْ ثَمَّ اتَّخَذَهَا الأُمَرَاءُ
HR
Bukhari, Muslim, Abu Daud, Baihaqi, al Baghawi
أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِىٍّ الرُّوذْبَارِىُّ أَخْبَرَنَا أَبُو
بَكْرِ بْنُ دَاسَةَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِىُّ عَنْ مَالِكٍ
ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبُو عَلِىٍّ : الْحُسَيْنُ بْنُ
عَلِىٍّ الْحَافِظُ أَخْبَرَنَا عَلِىُّ بْنُ الْحُسَيْنِ الصَّفَّارُ حَدَّثَنَا يَحْيَى
بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ أَبِى النَّضْرِ عَنْ بُسْرِ بْنِ
سَعِيدٍ : أَنَّ زَيْدَ بْنَ خَالِدٍ أَرْسَلَهُ إِلَى أَبِى جُهَيْمٍ يَسْأَلُهُ مَاذَا
سَمِعَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْمَارِّ بَيْنَ يَدَىِ الْمُصَلِّى؟
قَالَ أَبُو جُهَيْمٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« لَوْ يَعْلَمُ
الْمَارُّ بَيْنَ يَدَىِ الْمُصَلِّى مَاذَا عَلَيْهِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ
خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ ». قَالَ أَبُو النَّضْرِ : لاَ أَدْرِى
قَالَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ شَهْرًا أَوْ سَنَةً.
رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ فِى الصَّحِيحِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
يُوسُفَ عَنْ مَالِكٍ وَرَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَحْيَى.
HR
Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, ad Darimi, Abu Iwanah, al
Bazar, al Baghawi, Baihaqi, Ibnu Abi Ashim, Ibnu Hibban, Abu Nuaim al Isbahani,
Malik, As Sayuthi.
وَقَدْ رُوِىَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-
أَنَّهُ قَالَ « لأَنْ يَقِفَ أَحَدُكُمْ مِائَةَ عَامٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ
بَيْنَ يَدَىْ أَخِيهِ وَهُوَ يُصَلِّى ». وَالْعَمَلُ عَلَيْهِ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ
كَرِهُوا الْمُرُورَ بَيْنَ يَدَىِ الْمُصَلِّى وَلَمْ يَرَوْا أَنَّ ذَلِكَ يَقْطَعُ
صَلاَةَ الرَّجُلِ.
وَاسْمُ أَبِى النَّضْرِ سَالِمٌ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ
عُبَيْدِ اللَّهِ الْمَدِينِىُّ.
HR
Tirmizi
حدثنا أبو أسامة عن عبد الرحمن بن يزيد بن جابر قال سمعت عبد الحميد
بن عبد الرحمن عامل عمر بن عبد العزيز ومر رجل بين يديه وهو يصلي فجبذه حتى كاد يخرق
ثيابه فلما انصرف قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لو يعلم المار بين يدي المصلي
لأحب أن ينكسر فخذه ولا يمر بين يديه
HR
Ibnu Abi Syaibah
عبد الرزاق عن مالك عن زيد بن اسلم عن عطاء بن يسار عن كعب قال
لو يعلم المار بين يدي المصلي ما عليه لكان أن يخسف به الارض خيرا له من أن يمر بين
يدي مصل
HR
Abdur Razak
Ke
tiga hadits diatas bukan dari HPT (hanya untuk menambah pemahaman)
SHALAT JUM’AH
30. Apabila tiba hari jum’ah, dirikanlah shalat jum’ah
dua (2) rak’at dengan
ber
jama’ah.
وَعَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : { الْجُمُعَةُ
حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إلَّا أَرْبَعَةً : مَمْلُوكٌ وَامْرَأَةٌ وَصَبِيٌّ وَمَرِيضٌ
} رَوَاهُ أَبُو دَاوُد ، وَقَالَ : لَمْ يَسْمَعْ طَارِقٌ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَأَخْرَجَهُ الْحَاكِمُ مِنْ رِوَايَةِ طَارِقٍ الْمَذْكُورِ
عَنْ أَبِي مُوسَى .
HR Abu Daud, Baihaqi, al Hakim, As Sayuthi
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ
عَنْ سُفْيَانَ عَنْ زُبَيْدٍ الْإِيَامِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَلَاةُ السَّفَرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ
الْأَضْحَى رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْفِطْرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ غَيْرُ قَصْرٍ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
HR
Ahmad, Nasai, Baihaqi, Thabrani, al Bazar
31. Sebelum shalat hendaklah imam ber khutbah 2 kali
dengan berdiri, dan
duduk
diantara kedua khutbah itu. Didalam khutbah imam supaya membaca
beberapa
ayat Qur an dan memberikan peringatan kepada orang banyak.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عُمَرُ
بْنُ سَعْدٍ أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِىُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ جَابِرِ
بْنِ سَمُرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ قَائِماً
وَيَجْلِسُ بَيْنَ الْخُطْبَتَيْنِ وَيَقْرَأُ آيَاتٍ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ.
HR
Ahmad dan Ibnu Khuzaimah
وَحَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِىُّ وَأَبُو
كَامِلٍ الْجَحْدَرِىُّ جَمِيعًا عَنْ خَالِدٍ - قَالَ أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ
بْنُ الْحَارِثِ - حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ قَائِمًا
ثُمَّ يَجْلِسُ ثُمَّ يَقُومُ. قَالَ كَمَا يَفْعَلُونَ الْيَوْمَ.
HR
Muslim, Ahmad, Tirmizi, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Abdur Razak, Ibnu Abi
Syaibah, Abu Ya’la.
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَخْطُبُ قَائِمًا وَيَجْلِسُ بَيْنَ الْخُطْبَتَيْنِ وَيَتْلُو آيَاتٍ مِنْ الْقُرْآنِ
وَكَانَتْ خُطْبَتُهُ قَصْدًا وَصَلَاتُهُ قَصْدًا
HR
Ahmad dan Ibnu Khuzaimah.
حَدَّثَنَا أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ - يَعْنِى
ابْنَ زُرَيْعٍ - حَدَّثَنَا رَوْحٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ
فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّىَ
مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى وَفَضْلَ ثَلاَثَةِ
أَيَّامٍ ».
HR
Muslim, al Baghawi, as Sayuthi
32. dan berangkatlah ke mesjid pagi-pagi (segera)
عَن مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَن سُمَيٍّ مَوْلَى
أَبِي بَكْرٍ عَن عَن أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اغْتَسَلَ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ
فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا
قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ
دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً
فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْر
HR
Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Baihaqi, Ibnu Hibban, Syafi’i, at
Thahawi, Malik, As Sayuthi.
33. Dan sebelum berangkat, mandilah lebih dulu, lalu
mengenakan pakaianmu
pakaianmu
yang terbaik dan kenakanlah (usaplah) wangi-wangian apabila
ada padamu,
kemudian berangkatlah kemesjid dengan tenang. Setelah tiba
di mesjid
shalatlah se kuatmu dan jangan mengganggu seseorang. Kemudian
apabila imam berkhutbah, dengarkanlah dengan
penuh perhatian.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ
حَدَّثَنَا أَبِى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهُِيمَ
التَّيْمِىُّ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ أَبِى يَحْيَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ
مَالِكٍ عَنْ أَبِى أَيُّوبَ الأَنْصَارِىِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَمَسَّ مِنْ طِيبٍ - إِنْ
كَانَ عِنْدَهُ - وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِ ثُمَّ خَرَجَ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَسْجِدَ
فَيَرْكَعَ إِنْ بَدَا لَهُ وَلَمْ يُؤْذِ أَحَداً ثُمَّ أَنْصَتَ إِذَا خَرَجَ إِمَامُهُ
حَتَّى يُصَلِّىَ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى
». وَقَالَ فِى مَوْضِعٍ آخَرَ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ السُّلَمِىَّ
حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا أَيُّوبَ صَاحِبَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَدَّثَهُ
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ ». وَزَادَ فِيهِ « ثُمَّ خَرَجَ وَعَلَيْهِ السَّكِينَةُ حَتَّى يَأْتِىَ
الْمَسْجِدَ
HR
Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hibban, al Hakim, Thabrani, Baihaqi, al Baghawi
34. Apabila kamu masuk mesjid pada waktu imam sedang
berkhutbah, maka
kerjakanlah
shalat 2 rak’at yang ringan (cepatkan).
حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ عَمْرٍو سَمِعَ جَابِرًا قَالَ دَخَلَ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالنَّبِىُّ
- صلى الله عليه وسلم - يَخْطُبُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ »
HR
Bukhari, Ibnu Majah, ad Darimi, al Humaidi, al Baghawi, Baihaqi, Thabrani, Ibnu
Khuzaimah, Syafi’i, Abu Ya’la.
وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَلِىُّ بْنُ خَشْرَمٍ
كِلاَهُمَا عَنْ عِيسَى بْنِ يُونُسَ - قَالَ ابْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا عِيسَى -
عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ أَبِى سُفْيَانَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ
سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِىُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
يَخْطُبُ فَجَلَسَ فَقَالَ لَهُ « يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ
فِيهِمَا - ثُمَّ قَالَ - إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ
فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ
فِيهِمَا ».
HR
Muslim, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, Daruqutni, Baihaqi, as Suyuthi
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ - وَهُوَ
ابْنُ جَعْفَرٍ - حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرٍو قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ
اللَّهِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- خَطَبَ فَقَالَ « إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَقَدْ خَرَجَ الإِمَامُ فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ».
HR
Bukhari dan Muslim
35. Apabila imam telah duduk diatas mimbar, maka
azanlah salah seorang dari
kamu, dan
apabila imam telah turun dari mimbar, maka iqamatlah.
حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِى ذِئْبٍ عَنِ الزُّهْرِىِّ
عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ كَانَ النِّدَاءُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوَّلُهُ
إِذَا جَلَسَ الإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه
وسلم - وَأَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ - رضى الله عنهما - فَلَمَّا كَانَ عُثْمَانُ - رضى
الله عنه - وَكَثُرَ النَّاسُ زَادَ النِّدَاءَ الثَّالِثَ عَلَى الزَّوْرَاءِ
HR
Bukhari, al Baghawi, Ibnul Jarudi
Dikatakan
seruan ke 3 karena azan dan iqamat di istilahkan dua seruan. Seruan ke tiga ini
dilakukan sebelum imam naik ke mimbar.
Kita
dari Muhammadiyah mengikuti apa yang telah berlaku pada masa
Rasulullah saw.
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ
بْنُ أَبِى سَلَمَةَ الْمَاجِشُونُ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ
أَنَّ الَّذِى زَادَ التَّأْذِينَ الثَّالِثَ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ رضى الله عنه حِينَ كَثُرَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ ، وَلَمْ يَكُنْ
لِلنَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - مُؤَذِّنٌ غَيْرَ وَاحِدٍ ، وَكَانَ التَّأْذِينُ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ حِينَ يَجْلِسُ الإِمَامُ ، يَعْنِى عَلَى الْمِنْبَر
HR
Bukhari, Baihaqi, al Baghawi, Abdur Razak
36. Imam hendaklah memulai khutbahnya dengan ucapan
tahmid, tasyahhud
dan
shalawat.
حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ قَالَ زَعَمَ الْوَلِيدُ عَنِ الأَوْزَاعِىِّ
عَنْ قُرَّةَ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ أَبِى سَلَمَةَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « كُلُّ كَلاَمٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِ لْحَمْدُ لِلَّهِ فَهُوَ أَجْذَمُ ». قَالَ أَبُو دَاوُدَ رَوَاهُ يُونُسُ
وَعُقَيْلٌ وَشُعَيْبٌ وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنِ النَّبِىِّ
-صلى الله عليه وسلم- مُرْسَلاً.
HR
Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, As Suyuthi.
وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ
عَنْ سُفْيَانَ عَنْ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ
النَّاسَ يَحْمَدُ اللَّهَ وَيُثْنِى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ يَقُولُ « مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ وَخَيْرُ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ
HR
Muslim
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ
حَدَّثَنِى أَبِى سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- « الْخُطْبَةُ الَّتِى لَيْسَ فِيهَا شَهَادَةٌ كَالْيَدِ الْجَذْمَاءِ
HR
Ahmad
Dalam
riwayat lain disebut “tasyahhud”
Dan
sudah menjadi kesepakatan ulama salaf dan khalaf bahwa dalam
khutbah-khutbah mereka selalu disertai shalawat kepada nabi saw.
37. Lalu berwashiyat dengan taqwa dan kemudian berdo’a
(dgn angkat telunjuk).
Karena
hadits riwayat Muslim dari Jabir ra bahwa Rasulullah saw selalu mewashiatkan
taqwa kepada Allah dalam khutbahnya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا مُوسَى
بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِىِّ
قَالَ كُنْتُ إِلَى جَنْبِ عُمَارَةَ بْنِ رُوَيْبَةَ وَبِشْرٌ يَخْطُبُنَا فَلَمَّا
دَعَا رَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ عُمَارَةُ يَعْنِى قَبَّحَ اللَّهُ هَاتَيْنِ الْيَدَيْنِ
أَوْ هَاتَيْنِ الْيُدَيَّتَيْنِ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَهُوَ
يَخْطُبُ إِذَا دَعَا يَقُولُ هَكَذَا وَرَفَعَ السَّبَّابَةَ وَحْدَهَا.
HR
Ahmad
38. Dan singkatkanlah khutbah serta panjangkanlah
shalat.
حَدَّثَنِى سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبْجَرَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ وَاصِلِ بْنِ حَيَّانَ قَالَ
قَالَ أَبُو وَائِلٍ خَطَبَنَا عَمَّارٌ فَأَوْجَزَ وَأَبْلَغَ فَلَمَّا نَزَلَ قُلْنَا
يَا أَبَا الْيَقْظَانِ لَقَدْ أَبْلَغْتَ وَأَوْجَزْتَ فَلَوْ كُنْتَ تَنَفَّسْتَ.
فَقَالَ إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِنَّ طُولَ
صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ
وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْرًا ».
HR
Muslim, Ahmad, Abu Daud, Ibnu Asakir, al Bazar, Abu Ya’la, Ibnu Khuzaimah, Ibnu
Hibban, ad Darimi, Baihaqi, as Sayuthi.
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَخْطُبُ قَائِمًا وَيَجْلِسُ بَيْنَ الْخُطْبَتَيْنِ وَيَتْلُو آيَاتٍ مِنْ الْقُرْآنِ
وَكَانَتْ خُطْبَتُهُ قَصْدًا وَصَلَاتُهُ قَصْدًا
HR
Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu
Hibban, ad Darimi, Baihaqi, al Baghawi, Thabrani
حدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي
سِمَاكٌ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَصْدًا وَخُطْبَتُهُ قَصْدًا يَقْرَأُ آيَاتٍ مِنْ الْقُرْآنِ
وَيُذَكِّرُ النَّاسَ
HR
Abu Daud
39. Dalam shalat jum’ah hendaklah Imam membaca surat “Sabbihis
marabbikal
a’la” sesudah surat
al fatihah pada rak’at pertama, dan pada
rak’at
kedua hendakalah membaca “hal ataka haditsul ghasyiyah”
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ
وَإِسْحَاقُ جَمِيعًا عَنْ جَرِيرٍ - قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ - عَنْ إِبْرَاهِيمَ
بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْتَشِرِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ حَبِيبِ بْنِ سَالِمٍ مَوْلَى
النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ
رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ
الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ.
HR
Muslim, Tirmizi, Ibnu Abi Syaibah, al Baghawi
40. Dan kerjakanlah shalat 4 rak’at atau 2 rak’at
sesudahnya (sesudah shalat
jum’at)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عَلِىُّ
بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا سُهَيْلُ بْنُ أَبِى صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ
فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ »
HR
Muslim, Ahmad, Nasai, Ibnu Hibban, Baihaqi, as Suyuthi
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ
وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ حَدَّثَنَا
عَمْرٌو عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه
وسلم- كَانَ يُصَلِّى بَعْدَ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ.
HR
Muslim, Ahmad, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Abi Syaibah, Ibnul Ja’di, Abu
Ya’la, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Ibnu Hibban, Thabrani, ad Darimi
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ
عُمَرَ : أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُصَلِّى بَعْدَ الْجُمُعَةِ
رَكْعَتَيْنِ فِى بَيْتِهِ
HR Tirmizi, ad Darimi, Ibnul Ja’di
حَدَّثَنَا مُوسَى بن هَارُونَ ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن عَبْدِ
الْوَاهِبِ الْحَارِثِيُّ ، نا سُفْيَانُ بن عُيَيْنَةَ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن دِينَارٍ
، عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أن النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي
بَعْدَ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ
HR
Thabrani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar