Rabu, 25 Juni 2014

HPT Shalat Jum'at dan Jama'ah



HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH
 SHALAT JAMA’AH dan JUM’AT
-------------------------------------------------------------------------
Oleh : H. Sufriadi Hasan Basri BA*

PENDAHULUAN

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ (43)   البقرة 43

43.  Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44].

[44]  yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan: tunduklah kepada perintah-perintah Allah
         bersama-sama orang-orang yang tunduk.

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا (102) فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا (103)
102.  Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, Kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat)[344], Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu[345]], dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan Karena hujan atau Karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah Telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu[346]. Surat an Nisa 102

103.  Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. Surat an Nisa 103

[344]  menurut Jumhur Mufassirin bila Telah selesai serakaat, Maka diselesaikan satu rakaat lagi sendiri, dan nabi
           duduk menunggu golongan yang kedua.
[345]  yaitu rakaat yang pertama, sedang rakaat yang kedua mereka selesaikan sendiri pula dan mereka mengakhiri
           sembahyang mereka bersama-sama nabi.
[346]  cara sembahyang khauf seperti tersebut pada ayat 102 Ini dilakukan dalam keadaan yang masih mungkin mengerjakannya, bila
           keadaan tidak memungkinkan untuk mengerjakannya, Maka sembahyang itu dikerjakan sedapat-dapatnya, walaupun dengan
           mengucapkan tasbih saja.

Artinya dalam suasana perang pun tetap dilaksanakan shalat berjamaah, apalagi dalam suasana damai.

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِى حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ ح وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ - وَاللَّفْظُ لَهُمَا - قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ أَبِى صَالِحٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ أَثْقَلَ صَلاَةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلاَةُ الْعِشَاءِ وَصَلاَةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيُصَلِّىَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِى بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لاَ يَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ ».

*Ketua Majlis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Binjai dan Wakil Pimpinan Pesantren
  Muhammadiyah Kwala Madu, serta anggota Komisi Fatwa MUI Binjai



Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda : Shalat yang terberat bagi orang-orang munafiq ialah shalat Isya dan shalat Shubuh (berjamaah), pada hal bila mereka tahu (mengerti) keutamaan kedua shalat itu, tentu mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. Mau aku rasanya menyuruh orang iqamat untuk shalat, lalu aku menyuruh seseorang menjadi imam bersama orang banyak. Kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa kayu bakar untuk mendatangi orang yang tidak mau shalat (berjamaah) untuk membakar rumah mereka.          HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi, Abu Iwanah, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, As Sayuthi, Ibnu Asakir.


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنِى زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ حَدَّثَنِى السَّائِبُ بْنُ حُبَيْشٍ الْكَلاَعِىُّ عَنْ مَعْدَانَ بْنِ أَبِى طَلْحَةَ الْيَعْمَرِىِّ قَالَ قَالَ لِى أَبُو الدَّرْدَاءِ أَيْنَ مَسْكَنُكَ قَالَ قُلْتُ فِى قَرْيَةٍ دُونَ حِمْصَ. قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ ثَلاَثَةٍ فِى قَرْيَةٍ لاَ يُؤَذَّنُ وَلاَ تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلاَةُ إِلاَّ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ الذِّئْبَ يَأْكُلُ الْقَاصِيَةَ ».
Dari Abi Thahlah al Ya’mari berkata : Abu Darda’ bertanya kepadaku : Dimana engkau tinggal ? Saya menjawab : Di kampung dekat Homs. Abu Darda’ berkata : Saya mendengar rasulullah saw bersabda : Kalau ada 3 orang (atau lebih) di satu kampung, dan mereka tidak azan dan tidak ditegakkan shalat berjamaah berarti mereka sudah dikuasai oleh syetan. Maka hendaklah kamu berjama’ah, karena kambing yang dimakan srigala adalah kambing yang menyendiri.
HR Ahmad dan Baihaqi

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9

9.  Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. Surat al Jumu’ah  9

[1475]  Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin
             wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.

حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُوسَى ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ ، حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ ، عَنِ أَبِي الأَحْوَصِ ، سَمِعَهُ مِنْهُ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، قَالَ لِقَوْمٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنِ الْجُمُعَةِ : لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلا يُصَلِّي بِالنَّاسِ ، ثُمَّ أُحَرِّقَ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنِ الْجُمُعَةِ بُيُوتَهُمْ

Dari Abdullah bin Mas’ud ra dari nabi saw beliau berkata kepada orang-orang yang tidak men datangi shalat Jum’at : Sesungguhnya saya ingin bahwa menyuruh seorang laki-laki untuk menjadi imam bersama orang banyak, kemudian saya membakar rumah orang-orang yang tidak mendatangi shalat Jum’at.            HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Asakir, al Hakim, Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, at Thayalisi, Syafi’I, al Bazar, Ishak bin Rahawaihi, Abu Ya’la, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, ad Darimi, Baihaqi, Ibnul Jarud.

AZAN DAN IQAMAT

1. Bila waktu shalat fardhu telah tiba, hendaklah orang yang terbaik suaranya
    diantara kamu  menyerukan azan.

وَحَدَّثَنِى زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِى قِلاَبَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ أَتَيْنَا رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ لَيْلَةً وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَحِيمًا رَقِيقًا فَظَنَّ أَنَّا قَدِ اشْتَقْنَا أَهْلَنَا فَسَأَلَنَا عَنْ مَنْ تَرَكْنَا مِنْ أَهْلِنَا فَأَخْبَرْنَاهُ فَقَالَ « ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ ».
Dari Malik bin al Huwairits dia berkata : Kami mendatangi Rasulullah saw dan kami adalah para pemuda sebaya. Maka kami tinggal bersama beliau 20 malam. Rasulullah saw sangat penyayang dan pengasih. Beliau menyangka kami rindu kepada keluarga kami, maka beliau bertanya tentang sebab kami meninggalkan keluarga, maka kami jawab. Kemudian berkata : Pulanglah kepada keluarga kalian, tegakkan shalat bersama mereka, ajarlah mereka dan ajarlah mereka serta suruhlah mereka (shalat). Apabila sudah datang waktu shalat, hendaklah salah seorang dari kalian azan, kemudian yang tertua diantara kalian menjadi imamnya.      HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasai, Syafii, ad Darimi, Ibnu Khuzaimah, Daruqutni, Abu Iwanah, Baihaqi, al Baghawi,  at Thahawi.

أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ عَامِرٍ الأَحْوَلِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنِ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ عَنْ أَبِى مَحْذُورَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَ نَحْواً مِنْ عِشْرِينَ رَجُلاً فَأَذَّنُوا ، فَأَعْجَبَهُ صَوْتُ أَبِى مَحْذُورَةَ فَعَلَّمَهُ الأَذَانَ :« اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ ، حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. وَالإِقَامَةُ مَثْنَى مَثْنَى »
Dari Abi Mahzurah bahwa Rasulullah saw bahwa Rasulullah saw menyuruh azan sebanyak 20 orang laki-laki. Beliau mengagumi suara Abi Mahzurah, maka diajarkannya azan, yaitu Allahu akbar-allahu akbar, …… la ilaha illal lah. Dan iqamat dua-dua.
HR Ad Darimi dan Ibnu Khuzaimah

2. Dengan ucapan “Allahu akbar ………………. La ilaha illah Lah.


قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِىُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ قَالَ حَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ قَالَ لَمَّا أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِالنَّاقُوسِ لِيُضْرَبَ بِهِ لِلنَّاسِ فِى الْجَمْعِ لِلصَّلاَةِ طَافَ بِى وَأَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ يَحْمِلُ نَاقُوساً فِى يَدِهِ فَقُلْتُ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ أَتَبِيعُ النَّاقُوسَ قَالَ مَا تَصْنَعُ بِهِ قَالَ فَقُلْتُ نَدْعُو بِهِ إِلَى الصَّلاَةِ. قَالَ َفَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْ ذَلِكَ قَالَ فَقُلْتُ لَهُ بَلَى. قَالَ تَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ   أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ   أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ   حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ   حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ   اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ   لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ .         ثُمَّ اسْتَأْخَرَ غَيْرَ بَعِيدٍ. ثُمَّ قَالَ تَقُولُ إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا رَأَيْتُ فَقَالَ « إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقُمْ مَعَ بِلاَلٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتاً مِنْكَ ». قَالَ فَقُمْتُ مَعَ بِلاَلٍ فَجَعَلْتُ أُلْقِيهِ عَلَيْهِ وَيُؤَذِّنُ بِهِ - قَالَ - فَسَمِعَ بِذَلِكَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَهُوَ فِى بَيْتِهِ فَخَرَجَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ يَقُولُ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَقَدْ رَأَيْتُ مِثْلَ الَّذِى أُرِىَ. قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Dari Abdullah bin Zaid berkata : Ketika Rasulullah saw menyuruh memukul lonceng untuk mengumpulkan manusia melaksanakan shalat, diwaktu tidur saya bermimpi dengan seorang laki-laki yang membawa lonceng ditangannya. Maka saya berkata : wahai hamba Allah apakah engkau menjual lonceng itu ? Laki-laki itu bertanya untuk apa ? Saya menjawab : Untuk memanggil orang shalat. Laki-laki itu berkata : Maukah kamu aku tunjukkan yang lebih baik dari itu ? Saya menjawab : Tentu, Baik. Maka dia mengucapkan Allahu akbar …… la ilaha illal lah. Kemudian dia mundur sedikit dan berkata : Apabila kamu menegakkan shalat ucapkan : Allahu akbar-allahu akbar …. Hayya alas shalah Hayya alal falah qad qamati shalah qad qamati shalah …. la ilaha illal lah. Maka saya kabarkan hal itu kepada Rasulullah saw, dan nabi saw menjawab : Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar insya Allah. Sampaikanlah kepada Bilal, dan ajarkan kepadanya apa yang engkau lihat dalam mimpi itu, suruhlah dia azan karena suaranya lebih bagus. Maka saya jumpai Bilal dan saya ajarkan kepadanya dan beliau azan dengan nya. Berkata Abdullah bin Zaid. Maka Umar mendengar azan itu waktu dia dirumahnya, maka dia keluar sambil menarik selendangnya, dan berkata kepada nabi : Demi Allah yang mengutusmu dengan benar, saya juga melihat seperti itu. Maka Rasulullah saw bersabda : Segala puji hanyalah milik Allah.
HR Ahmad, Abu Daud, Baihaqi dan Ibnul Jarud

3. Didalam azan waktu shalat shubuh, hendaklah sesudah menyerukan “Hayya
    alal falah” mengucapkan “as shalatu khairun minan naum” allahu akbar, la
    ilaha illal lah”

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِى مَحْذُورَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِى سُنَّةَ الأَذَانِ فَمَسَحَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِى وَقَالَ « قُلِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ تَرْفَعُ بِهَا صَوْتَكَ ثُمَّ تَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ مَرَّتَيْنِ تَخْفِضُ بِهَا صَوْتَكَ ثُمَّ تَرْفَعُ صَوْتَكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مَرَّتَيْنِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ مَرَّتَيْنِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ مَرَّتَيْنِ فَإِنْ كَانَ صَلاَةُ الصُّبْحِ قُلْتَ الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ  الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

Dari Abi Mahzurah dari ayahnya dari kakeknya dia berkata : Wahai Rasulullah ajarkanlah saya sunnah azan. Maka beliau mengusap kepala saya dan berkata : Ucapkanlah Allahu akbar-allahu akbar,engkau tinggikan suaramu, kemudian ucapkan asyhadu alla ilaha illal lah asyhadu alla ilaha illal lah asyhadu anna muhammadar rasulullah dua kali, merendah suaramu kemudian meninggi suaramu asyhadu alla ilaha illal lah dua kali, asyhadu anna muhammadar rasulullah dua kali  Hayya alas shalah Hayya alas shalah  Hayya alal falah Hayya alal falah. Jika shalat shubuh engkau ucapkan ashshalatu khairun minan naum ashshalatu khairun minan naum … la ilaha illal lah.      HR Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Baihaqi, al Bahgawi, as Sayuthi, Thabrani

4. Dan apabila hari hujan atau malam sangat dingin, sebagai ganti dari ucapan
   “haiyya alas shalah” hendaklah di ucapkan “Shallu fi rihalikum” atau “Shallu
    fi buyutikum

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ صَاحِبُ الزِّيَادِىِّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الْحَارِثِ قَالَ خَطَبَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ فِى يَوْمٍ ذِى رَدْغٍ ، فَأَمَرَ الْمُؤَذِّنَ لَمَّا بَلَغَ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ . قَالَ قُلِ الصَّلاَةُ فِى الرِّحَالِ ، فَنَظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ ، فَكَأَنَّهُمْ أَنْكَرُوا فَقَالَ كَأَنَّكُمْ أَنْكَرْتُمْ هَذَا إِنَّ هَذَا فَعَلَهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّى - يَعْنِى النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - - إِنَّهَا عَزْمَةٌ ، وَإِنِّى كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ

Dari Abdullah bin al Harits dia berkata : Ibnu Abbas berkhutbah didepan kami pada hari penghujan, maka beliau menyuruh muezzin mengucapkan “shalatlah di rumah” ketika sampai ucapan hayya alas shalah. Maka sebagian sahabat melihat sebagian lainnya, se olah-olah mereka mengingkari hal itu. Maka Abdullah bin Abbas berkata : Kamu sepertinya mengingkari hal ini, pada hal ini sudah dikerjakan oleh orang yang jauh lebih baik dari saya yaitu nabi saw, sesungguhnya dia ini suatu kepastian, dan saya kurang suka menyuruh kamu keluar rumah (dalam suasana hujan).         HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dau, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi, Ibnu Abi Ashim, Thabrani, Abu Iwanah, Abu Nuaim al Isbahani, at Thayalisi, at Thahawi, ad Darimi, Al Bazar

وَحَدَّثَنِى عَلِىُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِىُّ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ صَاحِبِ الزِّيَادِىِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ لِمُؤَذِّنِهِ فِى يَوْمٍ مَطِيرٍ إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلاَ تَقُلْ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ قُلْ صَلُّوا فِى بُيُوتِكُمْ - قَالَ - فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا ذَاكَ فَقَالَ أَتَعْجَبُونَ مِنْ ذَا قَدْ فَعَلَ ذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّى إِنَّ الْجُمُعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّى كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُوا فِى الطِّينِ وَالدَّحْضِ.

Dari Abdullah bin al Harits dari Abdullah bin Abbas berkata kepada muazzinnya  pada hari penghujan,apabila engkau telah selesai mengucapkan asyahadu alla ilaha illal lah asyhadu anna muhammadar rasulullah janganlah mengucapkan hayya alas shalah,  ucapkanlah shallu fi buyutikum  “shalatlah di rumahmu” . Maka sebagian manusia (sahabat) se olah-olah mereka mengingkari hal itu. Maka Abdullah bin Abbas berkata : Kamu heran dengan hal ini ?  Pada hal ini sudah dikerjakan oleh orang yang jauh lebih baik dari saya yaitu nabi saw, sesungguhnya dia ini suatu kepastian, dan saya kurang suka menyuruh kamu keluar rumah, sehingga kamu berjalan ditanah becek dan berlumpur.
HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Syafi’I, Baihaqi, al Hakim, Abu Iwanah, Ibnu Khuzaimah.

وَحَدَّثَنِى إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ شُمَيْلٍ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ صَاحِبُ الزِّيَادِىِّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الْحَارِثِ قَالَ أَذَّنَ مُؤَذِّنُ ابْنِ عَبَّاسٍ يَوْمَ جُمُعَةٍ فِى يَوْمٍ مَطِيرٍ. فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ ابْنِ عُلَيَّةَ وَقَالَ وَكَرِهْتُ أَنْ تَمْشُوا فِى الدَّحْضِ وَالزَّلَلِ.

Dari Abdullah bin al Harist dia berkata : Muazzin Ibnu Abbas melakukan azan di hari Jum’at pada hari hujan. Maka beliau menyebutkan hadits seperti hadits Ibnu Uliyyah. Dan Ibnu Abbas berkata : Saya tidak suka kalau berjalan di jalan berlumpur dan licin.
HR Muslim

أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ ، فِي آخَرِينَ ، قَالُوا : حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ ، أَخْبَرَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ ، أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ ، عَنْ نَافِعٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، أَنَّهُ أَذَّنَ بِالصَّلاةِ فِي لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ ، فَقَالَ : أَلا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ ، ثُمَّ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ ذَاتَ مَطَرٍ ، يَقُولُ : أَلا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ

Dari Ibnu Umar  sesungguhnya dia azan shalat pada malam yang sangat dingin dan ber angin. Dan dia berkata : Shalatlah kamu dirumah. Kemudian berkata : Rasulullah saw menyuruh muezzin mengucapkan “Shalatlah kamu dirumah” pada malam yang sangat dingin dan ber angin.
HR Muslim, Abu Daud, Nasai, Baihaqi, Ibnu Abi Hatim, Abu Iwanah, Syafi’i , Malik, al Baghawi

5. Orang yang mendengar azan, hendaklah membaca sebagaimana yang dibaca
    oleh muazzin, kecuali pada ucapan “haiyya alas shalah dan Hayya alal falah”
    hendaklah membaca “la haula wala quwwata illa billah”

حَدَّثَنِى يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِىِّ عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ ».

Dari Abu Sa’id al Khudri bahwa Rasulullah saw berkata : Apabila kamu mendengar azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muazzin.                HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Malik Syafi’I, Abd. Razak, Abu Ya’la, Baihaqi, al Baghawi

حَدَّثَنِى إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ جَهْضَمٍ الثَّقَفِىُّ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ عَنْ خُبَيْبِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسَافٍ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ. فَقَالَ أَحَدُكُمُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ. ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ. قَالَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ. ثُمَّ قَالَ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ. قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ. ثُمَّ قَالَ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ. قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ. ثُمَّ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ.   قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ. ثُمَّ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ ».

Dari Umar bin Khattab berkata Rasulullah saw : Apabila muazzin mengucapkan Allahu akbar allahu akbar, maka hendaklah kamu mengucapkan Allahu akbar allahu akbar. Apabila muazzin mengucapkan Asyahadu alla ilaha illal lah, maka hendaklah kamu mengucapkan Asyahadu alla ilaha illal lah. Apabila muazzin mengucapkan Asyahadu anna muhammadar rasulullah, maka hendaklah kamu mengucapkan Asyahadu alla ilaha illal lah. Apabila muazzin mengucapkan Hayya alas shalah, maka hendaklah kamu mengucapkan La haula wala quwwata illa billah. Apabila muazzin mengucapkan Hayya alal falah, maka hendaklah kamu mengucapkan La haula wala quwwata illa billah. Apabila muazzin mengucapkan Allahu akbar allahu akbar, maka hendaklah kamu mengucapkan Allahu akbar allahu akbar. Apabila muazzin mengucapkan la ilaha illal lah, maka hendaklah kamu mengucapkan la ilaha illal lah. Dan diucapkannya dari hatinya, maka dia akan masuk surga.     HR Muslim, Abu Daud, Nasai, al Baghawi, al Humaidi, al Bazar, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Baihaqi, Abu Iwanah.

6. Dan sesudah selesai azan, masing-masing dari muaazin dan pendengar
    hendaklah bershalawat kepada nabi saw seraya berdo’a : “Allahumma rabba
    …wa’adtah”.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْمُرَادِىُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ حَيْوَةَ وَسَعِيدِ بْنِ أَبِى أَيُّوبَ وَغَيْرِهِمَا عَنْ كَعْبِ بْنِ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ .

Dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa dia mendengar Nabi saw berkata : Apabila kamu mendengar muazzin maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya, kemudian bershalawatlah kepada ku karena siapa yang bershalawat kepadaku, Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah wasilah untuk ku, karena wasilah itu adalah kedudukan di surga yang tidak pantas kecuali untuk hanya untuk hamba Allah. Dan saya berharap akan mendapatkan itu. Siapa yang memintakan untukku, maka dia akan mendapatkan syafaatku.
HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Abu Iwanah,
as Sayuthi

13حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ   حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَة

Dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw berkata : Siapa yang mengucapkan sesudah azan “ Ya Allah tuhan seruan azan yang sempurna ini dan shalat yang akan ditegakkan berilah wasilah dan fadhilah kepada nabi Muhammad saw dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang engkau janjikan”, dia akan mendapat syafaatku dihari kiamat.         HR Bukhari, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Asakir, Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, al Baghawi, as Sayuthi, Thabrani.

7. Dan hendaklah berdo’a diantara azan dan iqamat dengan do’a-do’a yang di
    pandang penting (perlu)

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ زَيْدٍ الْعَمِّىِّ عَنْ أَبِى إِيَاسٍ - يَعْنِى مُعَاوِيَةَ بْنَ قُرَّةَ - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

Dari Anas bin Malik berkata : Rasulullah saw bersabda : Do’a diantara azan dan iqamat tidak akan ditolak        HR Ahmad, Tirmizi, Nasai, Ibnu Abi Syaibah, Abu Ya’la, as Sayuthi.

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ }
رَوَاهُ النَّسَائِيّ ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ

Dari Anas bin Malik berkata : Rasulullah saw bersabda : Tidak akan ditolak do’a diantara azan dan iqamat tidak akan ditolak.       HR Abu Daud, Baihaqi, Abdur Razak, Abu Ya’la, al Baghawi

8. Kemudian apabila shalat hendak dimulai, maka muazzin supaya menyerukan
    iqamat” (Allahu akbar2 ….. la ilaha illah Lah)


قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِىُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ قَالَ حَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ قَالَ لَمَّا أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِالنَّاقُوسِ لِيُضْرَبَ بِهِ لِلنَّاسِ فِى الْجَمْعِ لِلصَّلاَةِ طَافَ بِى وَأَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ يَحْمِلُ نَاقُوساً فِى يَدِهِ فَقُلْتُ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ أَتَبِيعُ النَّاقُوسَ قَالَ مَا تَصْنَعُ بِهِ قَالَ فَقُلْتُ نَدْعُو بِهِ إِلَى الصَّلاَةِ. قَالَ َفَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْ ذَلِكَ قَالَ فَقُلْتُ لَهُ بَلَى. قَالَ تَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ   أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ   أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ   حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ   حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ   اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ   لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ .         ثُمَّ اسْتَأْخَرَ غَيْرَ بَعِيدٍ. ثُمَّ قَالَ تَقُولُ إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ   اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللَّهِ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ.   فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا رَأَيْتُ فَقَالَ « إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقُمْ مَعَ بِلاَلٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتاً مِنْكَ ». قَالَ فَقُمْتُ مَعَ بِلاَلٍ فَجَعَلْتُ أُلْقِيهِ عَلَيْهِ وَيُؤَذِّنُ بِهِ - قَالَ - فَسَمِعَ بِذَلِكَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَهُوَ فِى بَيْتِهِ فَخَرَجَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ يَقُولُ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَقَدْ رَأَيْتُ مِثْلَ الَّذِى أُرِىَ. قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Dari Abdullah bin Zaid berkata : Ketika Rasulullah saw menyuruh memukul lonceng untuk mengumpulkan manusia melaksanakan shalat, diwaktu tidur saya bermimpi dengan seorang laki-laki yang membawa lonceng ditangannya. Maka saya berkata : wahai hamba Allah apakah engkau menjual lonceng itu ? Laki-laki itu bertanya untuk apa ? Saya menjawab : Untuk memanggil orang shalat. Laki-laki itu berkata : Maukah kamu aku tunjukkan yang lebih baik dari itu ? Saya menjawab : Tentu, Baik. Maka dia mengucapkan Allahu akbar …… la ilaha illal lah. Kemudian dia mundur sedikit dan berkata : Apabila kamu menegakkan shalat ucapkan : Allahu akbar-allahu akbar …. Hayya alas shalah Hayya alal falah qad qamati shalah qad qamati shalah …. la ilaha illal lah. Maka saya kabarkan hal itu kepada Rasulullah saw, dan nabi saw menjawab : Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar insya Allah. Sampaikanlah kepada Bilal, dan ajarkan kepadanya apa yang engkau lihat dalam mimpi itu, suruhlah dia azan karena suaranya lebih bagus. Maka saya jumpai Bilal dan saya ajarkan kepadanya dan beliau azan dengan nya. Berkata Abdullah bin Zaid. Maka Umar mendengar azan itu waktu dia dirumahnya, maka dia keluar sambil menarik selendangnya, dan berkata kepada nabi : Demi Allah yang mengutusmu dengan benar, saya juga melihat seperti itu. Maka Rasulullah saw bersabda : Segala puji hanyalah milik Allah.
HR Ahmad, Abu Daud, Baihaqi dan Ibnul Jarud

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الْوَاسِطِىُّ عَنِ الإِفْرِيقِىِّ عَنْ زِيَادِ بْنِ نُعَيْمٍ الْحَضْرَمِىِّ عَنْ زِيَادِ بْنِ الْحَارِثِ الصُّدَائِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَذِّنْ يَا أَخَا صُدَاءٍ ». قَالَ فَأَذَّنْتُ وَذَلِكَ حِينَ أَضَاءَ الْفَجْرُ. قَالَ فَلَمَّا تَوَضَّأَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ فَأَرَادَ بِلاَلٌ أَنْ يُقِيمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُقِيمُ أَخُو صُدَاءٍ فَإِنَّ مَنْ أَذَّنَ فَهُوَ يُقِيمُ

Dari Ziyad bin al Harits as Shuda’i dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Azanlah wahai saudara ku Shuda’. Maka aku azan, dan itu ketika fajar sudah terbit. Tatkala Rasulullah saw selesai berwudhu’ maka Bilal ingin iqamat. Maka rasul saw bersabda : Yang iqamat saudara Shuda’  karena siapa yang azan, dialah yang iqamat.    HR Ahmad

(Hadits diatas tidak dari HPT, tapi untuk mempertegas : “Siapa yang azan, dia yang iqamat”.

9. Bila kamu sendirian hendaklah kamu azan dan iqamat dengan lirih-lirih
    tidak nyaring. Dan nyaringkanlah suaramu dengan seruan azan dan iqamat
    itu jika kamu sedang mengembalakan kambing atau diluar perkampunganmu.

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ أَبِي عُشَّانَةَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْجَبُ رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ فِي شَظِيَّةٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُقِيمُ

Dari Uqbah bin Amir bahwa Nabi saw bersabda : Tuhanmu kagum dengan pengembala kambing di …. Yang melakukan azan shalat dan melakukan iqamat.
HR Ahmad, Abu Daud, Nasai, Thabrani

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ أَنَّ أَبَا عُشَّانَةَ الْمَعَافِرِيَّ حَدَّثَهُ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَعْجَبُ رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ فِي رَأْسِ شَظِيَّةٍ بِجَبَلٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُصَلِّي فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلَاةَ يَخَافُ مِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ

Dari Uqbah bin Amir berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Tuhanmu kagum dengan pengembala kambing dipuncak ….gunung,  Yang melakukan azan dan melakukan shalat. Maka Allah azza wajalla berkata: Lihatlah hambaku ini dia azan dan  iqamat untuk shalat karena takut kepada Ku, maka Aku mengampuni bagi hambaku dan aku memasukkannya kedalam jannah (surga).       HR Abu Daud, Nasai, As Sayuthi, Thabrani

حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ الْأَنْصَارِيِّ ثُمَّ الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ لَهُ إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Abu Sa’id al Khudri berkata kepada al Mazzi : Saya melihat kamu menyenangi kambing dan pengembalaan kambing. Apabila kamu berada di tempat pengembalaanmu dan engkau azan, maka tinggikanlah suaramu, karena kalau ada jin dan manusia atau yang lainnya yang mendengar azanmu mereka akan menjadi saksi bagimu di hari kiamat.       HR Bukhari, Ahmad, Malik, Ibnu Asakir, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Baihaqi, al Baghawi, As Sayuthi

10. Apabila kamu menjama’ dua shalat berjamaah, maka hendaklah azan salah
      seorang dari kamu 1 (satu) kali dan iqamat 2 (dua) kali.

( أخبرنا ) : إبراهيمُ بنُ محمد وغَيْرُهُ عن جَعْفر بن محمد عن أبيه عن جابِرٍ في حِجَّةِ الإِسْلامِ قال :
  فَرَاحَ النَّبيُّ صلَّى اللَّه عليه وسلّمَ إلى المَوْقِفِ بِعَرَفَةَ فَخَطَبَ النَّاسَ الخُطبَةَ الأُولَى ثُمَّ أَذَّنَ بِلاَلٌ ثُمَّ أخَذَ النَّبيُّ صلَّى اللَّه عليه وسلّم في الخطبة الثانيةِ فَفَرَغَ من الخِطْبَةِ وبِلالٌ مِن الأذانِ ثم أقامَ بِلاَلٌ فَصُلِّي الظُهْرُ ثم أَقَامَ بِلاَلٌ فَصُلِّي العَصْر

Dari Jabir menceritakan tentang haji dan dia berkata : Maka nabi saw menuju tempat wuquf di Arafah, maka beliau berkhutbah dengan khutbah pertama kemudian Bilal azan dan nabi saw mulai khutbah kedua, selesai dari khutbah kemudian iqamat dan shalat shalat zhuhur, kemudian iqamat dan shalat Ashar.       HR Syafi’i

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ جَمِيعًا عَنْ حَاتِمٍ - قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمَدَنِىُّ - عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ فَسَأَلَ عَنِ الْقَوْمِ حَتَّى انْتَهَى إِلَىَّ فَقُلْتُ أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىِّ بْنِ حُسَيْنٍ. فَأَهْوَى بِيَدِهِ إِلَى رَأْسِى فَنَزَعَ زِرِّى الأَعْلَى ثُمَّ نَزَعَ زِرِّى الأَسْفَلَ ثُمَّ وَضَعَ كَفَّهُ بَيْنَ ثَدْيَىَّ وَأَنَا يَوْمَئِذٍ غُلاَمٌ شَابٌّ فَقَالَ مَرْحَبًا بِكَ يَا ابْنَ أَخِى سَلْ عَمَّا شِئْتَ.
فَسَأَلْتُهُ وَهُوَ أَعْمَى وَحَضَرَ وَقْتُ الصَّلاَةِ فَقَامَ فِى نِسَاجَةٍ مُلْتَحِفًا بِهَا كُلَّمَا وَضَعَهَا عَلَى مَنْكِبِهِ رَجَعَ طَرَفَاهَا إِلَيْهِ مِنْ صِغَرِهَا وَرِدَاؤُهُ إِلَى جَنْبِهِ عَلَى الْمِشْجَبِ فَصَلَّى بِنَا فَقُلْتُ أَخْبِرْنِى عَنْ حَجَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم. فَقَالَ بِيَدِهِ فَعَقَدَ تِسْعًا فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَكَثَ تِسْعَ سِنِينَ لَمْ يَحُجَّ ثُمَّ أَذَّنَ فِى النَّاسِ فِى الْعَاشِرَةِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَاجٌّ فَقَدِمَ الْمَدِينَةَ بَشَرٌ كَثِيرٌ كُلُّهُمْ يَلْتَمِسُ أَنْ يَأْتَمَّ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَيَعْمَلَ مِثْلَ عَمَلِهِ فَخَرَجْنَا مَعَهُ حَتَّى أَتَيْنَا ذَا الْحُلَيْفَةِ فَوَلَدَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ مُحَمَّدَ بْنَ أَبِى بَكْرٍ فَأَرْسَلَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَيْفَ أَصْنَعُ قَالَ « اغْتَسِلِى وَاسْتَثْفِرِى بِثَوْبٍ وَأَحْرِمِى ». فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْمَسْجِدِ ثُمَّ رَكِبَ الْقَصْوَاءَ حَتَّى إِذَا اسْتَوَتْ بِهِ نَاقَتُهُ عَلَى الْبَيْدَاءِ نَظَرْتُ إِلَى مَدِّ بَصَرِى بَيْنَ يَدَيْهِ مِنْ رَاكِبٍ وَمَاشٍ وَعَنْ يَمِينِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَعَنْ يَسَارِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَمِنْ خَلْفِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَيْنَ أَظْهُرِنَا وَعَلَيْهِ يَنْزِلُ الْقُرْآنُ وَهُوَ يَعْرِفُ تَأْوِيلَهُ وَمَا عَمِلَ بِهِ مِنْ شَىْءٍ عَمِلْنَا بِهِ فَأَهَلَّ بِالتَّوْحِيدِ « لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ ». وَأَهَلَّ النَّاسُ بِهَذَا الَّذِى يُهِلُّونَ بِهِ فَلَمْ يَرُدَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَيْهِمْ شَيْئًا مِنْهُ وَلَزِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَلْبِيَتَهُ قَالَ جَابِرٌ - رضى الله عنه - لَسْنَا نَنْوِى إِلاَّ الْحَجَّ لَسْنَا نَعْرِفُ الْعُمْرَةَ حَتَّى إِذَا أَتَيْنَا الْبَيْتَ مَعَهُ اسْتَلَمَ الرُّكْنَ فَرَمَلَ ثَلاَثًا وَمَشَى أَرْبَعًا ثُمَّ نَفَذَ إِلَى مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - فَقَرَأَ (وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى) فَجَعَلَ الْمَقَامَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ فَكَانَ أَبِى يَقُولُ وَلاَ أَعْلَمُهُ ذَكَرَهُ إِلاَّ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الرَّكْعَتَيْنِ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) ثُمَّ رَجَعَ إِلَى الرُّكْنِ فَاسْتَلَمَهُ ثُمَّ خَرَجَ مِنَ الْبَابِ إِلَى الصَّفَا فَلَمَّا دَنَا مِنَ الصَّفَا قَرَأَ (إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ) « أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ ». فَبَدَأَ بِالصَّفَا فَرَقِىَ عَلَيْهِ حَتَّى رَأَى الْبَيْتَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَوَحَّدَ اللَّهَ وَكَبَّرَهُ وَقَالَ « لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كَلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ ». ثُمَّ دَعَا بَيْنَ ذَلِكَ قَالَ مِثْلَ هَذَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ نَزَلَ إِلَى الْمَرْوَةِ حَتَّى إِذَا انْصَبَّتْ قَدَمَاهُ فِى بَطْنِ الْوَادِى سَعَى حَتَّى إِذَا صَعِدَتَا مَشَى حَتَّى أَتَى الْمَرْوَةَ فَفَعَلَ عَلَى الْمَرْوَةِ كَمَا فَعَلَ عَلَى الصَّفَا حَتَّى إِذَا كَانَ آخِرُ طَوَافِهِ عَلَى الْمَرْوَةِ فَقَالَ « لَوْ أَنِّى اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِى مَا اسْتَدْبَرْتُ لَمْ أَسُقِ الْهَدْىَ وَجَعَلْتُهَا عُمْرَةً فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ لَيْسَ مَعَهُ هَدْىٌ فَلْيَحِلَّ وَلْيَجْعَلْهَا عُمْرَةً ». فَقَامَ سُرَاقَةُ بْنُ مَالِكِ بْنِ جُعْشُمٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلِعَامِنَا هَذَا أَمْ لأَبَدٍ فَشَبَّكَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَصَابِعَهُ وَاحِدَةً فِى الأُخْرَى وَقَالَ « دَخَلَتِ الْعُمْرَةُ فِى الْحَجِّ - مَرَّتَيْنِ - لاَ بَلْ لأَبَدٍ أَبَدٍ ». وَقَدِمَ عَلِىٌّ مِنَ الْيَمَنِ بِبُدْنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَوَجَدَ فَاطِمَةَ - رضى الله عنها - مِمَّنْ حَلَّ وَلَبِسَتْ ثِيَابًا صَبِيغًا وَاكْتَحَلَتْ فَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهَا فَقَالَتْ إِنَّ أَبِى أَمَرَنِى بِهَذَا. قَالَ فَكَانَ عَلِىٌّ يَقُولُ بِالْعِرَاقِ فَذَهَبْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مُحَرِّشًا عَلَى فَاطِمَةَ لِلَّذِى صَنَعَتْ مُسْتَفْتِيًا لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِيمَا ذَكَرَتْ عَنْهُ فَأَخْبَرْتُهُ أَنِّى أَنْكَرْتُ ذَلِكَ عَلَيْهَا فَقَالَ « صَدَقَتْ صَدَقَتْ مَاذَا قُلْتَ حِينَ فَرَضْتَ الْحَجَّ ». قَالَ قُلْتُ اللَّهُمَّ إِنِّى أُهِلُّ بِمَا أَهَلَّ بِهِ رَسُولُكَ. قَالَ « فَإِنَّ مَعِىَ الْهَدْىَ فَلاَ تَحِلُّ ». قَالَ فَكَانَ جَمَاعَةُ الْهَدْىِ الَّذِى قَدِمَ بِهِ عَلِىٌّ مِنَ الْيَمَنِ وَالَّذِى أَتَى بِهِ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- مِائَةً - قَالَ - فَحَلَّ النَّاسُ كُلُّهُمْ وَقَصَّرُوا إِلاَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- وَمَنْ كَانَ مَعَهُ هَدْىٌ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ تَوَجَّهُوا إِلَى مِنًى فَأَهَلُّوا بِالْحَجِّ وَرَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَصَلَّى بِهَا الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ ثُمَّ مَكَثَ قَلِيلاً حَتَّى طَلَعَتِ الشَّمْسُ وَأَمَرَ بِقُبَّةٍ مِنْ شَعَرٍ تُضْرَبُ لَهُ بِنَمِرَةَ فَسَارَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَلاَ تَشُكُّ قُرَيْشٌ إِلاَّ أَنَّهُ وَاقِفٌ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ كَمَا كَانَتْ قُرَيْشٌ تَصْنَعُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَأَجَازَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَتَّى أَتَى عَرَفَةَ فَوَجَدَ الْقُبَّةَ قَدْ ضُرِبَتْ لَهُ بِنَمِرَةَ فَنَزَلَ بِهَا حَتَّى إِذَا زَاغَتِ الشَّمْسُ أَمَرَ بِالْقَصْوَاءِ فَرُحِلَتْ لَهُ فَأَتَى بَطْنَ الْوَادِى فَخَطَبَ النَّاسَ وَقَالَ « إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِى شَهْرِكُمْ هَذَا فِى بَلَدِكُمْ هَذَا أَلاَ كُلُّ شَىْءٍ مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ تَحْتَ قَدَمَىَّ مَوْضُوعٌ وَدِمَاءُ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ وَإِنَّ أَوَّلَ دَمٍ أَضَعُ مِنْ دِمَائِنَا دَمُ ابْنِ رَبِيعَةَ بْنِ الْحَارِثِ كَانَ مُسْتَرْضِعًا فِى بَنِى سَعْدٍ فَقَتَلَتْهُ هُذَيْلٌ وَرِبَا الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ وَأَوَّلُ رِبًا أَضَعُ رِبَانَا رِبَا عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَإِنَّهُ مَوْضُوعٌ كُلُّهُ فَاتَّقُوا اللَّهَ فِى النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ. فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابَ اللَّهِ. وَأَنْتُمْ تُسْأَلُونَ عَنِّى فَمَا أَنْتُمْ قَائِلُونَ ». قَالُوا نَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ وَأَدَّيْتَ وَنَصَحْتَ. فَقَالَ بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ يَرْفَعُهَا إِلَى السَّمَاءِ وَيَنْكُتُهَا إِلَى النَّاسِ « اللَّهُمَّ اشْهَدِ اللَّهُمَّ اشْهَدْ ». ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ أَذَّنَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعَصْرَ وَلَمْ يُصَلِّ بَيْنَهُمَا شَيْئًا ثُمَّ رَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَتَّى أَتَى الْمَوْقِفَ فَجَعَلَ بَطْنَ نَاقَتِهِ الْقَصْوَاءِ إِلَى الصَّخَرَاتِ وَجَعَلَ حَبْلَ الْمُشَاةِ بَيْنَ يَدَيْهِ وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَلَمْ يَزَلْ وَاقِفًا حَتَّى غَرَبَتِ الشَّمْسُ وَذَهَبَتِ الصُّفْرَةُ قَلِيلاً حَتَّى غَابَ الْقُرْصُ وَأَرْدَفَ أُسَامَةَ خَلْفَهُ وَدَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَقَدْ شَنَقَ لِلْقَصْوَاءِ الزِّمَامَ حَتَّى إِنَّ رَأْسَهَا لَيُصِيبُ مَوْرِكَ رَحْلِهِ وَيَقُولُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى « أَيُّهَا النَّاسُ السَّكِينَةَ السَّكِينَةَ ». كُلَّمَا أَتَى حَبْلاً مِنَ الْحِبَالِ أَرْخَى لَهَا قَلِيلاً حَتَّى تَصْعَدَ حَتَّى أَتَى الْمُزْدَلِفَةَ فَصَلَّى بِهَا الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِأَذَانٍ وَاحِدٍ وَإِقَامَتَيْنِ وَلَمْ يُسَبِّحْ بَيْنَهُمَا شَيْئًا ثُمَّ اضْطَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ وَصَلَّى الْفَجْرَ - حِينَ تَبَيَّنَ لَهُ الصُّبْحُ - بِأَذَانٍ وَإِقَامَةٍ ثُمَّ رَكِبَ الْقَصْوَاءَ حَتَّى أَتَى الْمَشْعَرَ الْحَرَامَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَدَعَاهُ وَكَبَّرَهُ وَهَلَّلَهُ وَوَحَّدَهُ فَلَمْ يَزَلْ وَاقِفًا حَتَّى أَسْفَرَ جِدًّا فَدَفَعَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ وَأَرْدَفَ الْفَضْلَ بْنَ عَبَّاسٍ وَكَانَ رَجُلاً حَسَنَ الشَّعْرِ أَبْيَضَ وَسِيمًا فَلَمَّا دَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَرَّتْ بِهِ ظُعُنٌ يَجْرِينَ فَطَفِقَ الْفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهِنَّ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدَهُ عَلَى وَجْهِ الْفَضْلِ فَحَوَّلَ الْفَضْلُ وَجْهَهُ إِلَى الشِّقِّ الآخَرِ يَنْظُرُ فَحَوَّلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدَهُ مِنَ الشِّقِّ الآخَرِ عَلَى وَجْهِ الْفَضْلِ يَصْرِفُ وَجْهَهُ مِنَ الشِّقِّ الآخَرِ يَنْظُرُ حَتَّى أَتَى بَطْنَ مُحَسِّرٍ فَحَرَّكَ قَلِيلاً ثُمَّ سَلَكَ الطَّرِيقَ الْوُسْطَى الَّتِى تَخْرُجُ عَلَى الْجَمْرَةِ الْكُبْرَى حَتَّى أَتَى الْجَمْرَةَ الَّتِى عِنْدَ الشَّجَرَةِ فَرَمَاهَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ مَعَ كُلِّ حَصَاةٍ مِنْهَا مِثْلِ حَصَى الْخَذْفِ رَمَى مِنْ بَطْنِ الْوَادِى ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى الْمَنْحَرِ فَنَحَرَ ثَلاَثًا وَسِتِّينَ بِيَدِهِ ثُمَّ أَعْطَى عَلِيًّا فَنَحَرَ مَا غَبَرَ وَأَشْرَكَهُ فِى هَدْيِهِ ثُمَّ أَمَرَ مِنْ كُلِّ بَدَنَةٍ بِبَضْعَةٍ فَجُعِلَتْ فِى قِدْرٍ فَطُبِخَتْ فَأَكَلاَ مِنْ لَحْمِهَا وَشَرِبَا مِنْ مَرَقِهَا ثُمَّ رَكِبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَفَاضَ إِلَى الْبَيْتِ فَصَلَّى بِمَكَّةَ الظُّهْرَ فَأَتَى بَنِى عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَسْقُونَ عَلَى زَمْزَمَ فَقَالَ « انْزِعُوا بَنِى عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَلَوْلاَ أَنْ يَغْلِبَكُمُ النَّاسُ عَلَى سِقَايَتِكُمْ لَنَزَعْتُ مَعَكُمْ »

HR Muslim, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Abi Syaibah, Abd bin Humaid, Ibnu Hibban, ad Darimi, Baihaqi, al Baghawi, Abu Iwanah

11. Demikian juga halnya kamu kerjakan dalam shalat fa itah (qadha).

حدثنا هَنَّادٌ حدثنا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ إِنَّ الْمُشْرِكِينَ شَغَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَرْبَعِ صَلَوَاتٍ يَوْمَ الْخَنْدَقِ حَتَّى ذَهَبَ مِنْ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللَّهُ فَأَمَرَ بِلَالًا فَأَذَّنَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعِشَاءَ
Dari Abdullah bin Mas’ud : Sesungguhnya orang-orang musyrik membuat sibuk Rasulullah saw sehinga tidak sempat mengerjakan 4 shalat dalam perang Khandaq, sehingga sampai tengah malam. Kemudian Rasul menyuruh Bilal azan dan iqamat maka dilakukan shalat Zuhur, kemudian iqamat dan shalat Ashar, kemudian iqamat dan shalat Maghrib, dan kemudian iqamat dan shalat Isya.   HR Ahmad, Tirmizi, Nasai, Ibnu Abi Syaibah, Abu Ya’la, Baihaqi, al Baghawi.

SHALAT JAMA’AH
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ (43)   البقرة 43

43.  Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44].
Surat al Baqarah 43

12. Berusahalah kamu mengerjakan shalat fardhu dengan berjamaah di mesjid,
      di mushalla atau lainnya. Dan jangan ter gesa-gesa mendatangi shalat
      jamaah hingga selesai keperluanmu. Dan apabila shalat telah di iqamatkan,
      maka pergilah mendatanganinya dengan tenang.

وَحَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَسُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ وَيَعْقُوبُ الدَّوْرَقِىُّ كُلُّهُمْ عَنْ مَرْوَانَ الْفَزَارِىِّ - قَالَ قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا الْفَزَارِىُّ - عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ الأَصَمِّ قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ الأَصَمِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِى قَائِدٌ يَقُودُنِى إِلَى الْمَسْجِدِ. فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّىَ فِى بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ  هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ . فَقَالَ نَعَمْ. قَالَ  فَأَجِبْ .

Dari Abu Hurairah ra : Pernah seorang laki-laki buta mendatangi rasulullah saw dan berkata : Wahai rasulullah saya tidak ada penuntun yang akan menuntun saya ke mesjid. Maka laki-laki itu memohon kepada Rasulullah saw bahwa memberi keringanan baginya untuk shalat dirumahnya. Maka rasulullah saw memberi keringanan kepadanya. Tapi tatkala dia beranjak pergi, Rasul memanggilnya dan berkata : Apakah engkau mendengar azan (dari rumahmu)? Laki-laki itu menjawab : Ya. Nabi bersabda lagi : Kalau begitu maka penuhilah panggilan azan itu.
HR Muslim, Nasai, Baihaqi, Abu Iwanah, Ishak bin Rahawaihi

Wanita pun ke mesjid juga, tapi pulang duluan

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا الزُّهْرِىُّ عَنْ هِنْدٍ بِنْتِ الْحَارِثِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِىَّ  صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا سَلَّمَ يَمْكُثُ فِى مَكَانِهِ يَسِيرًا . قَالَ ابْنُ شِهَابٍ فَنُرَى - وَاللَّهُ أَعْلَمُ - لِكَىْ يَنْفُذَ مَنْ يَنْصَرِفُ مِنَ النِّسَاءِ

Dari Ummu Salamah bahwa nabi saw apabila selesai mengucapkan salam (dalam shalat), beliau tinggal sebentar ditempatnya. Berkata Ibnu Syihab : Menurut pendapat kami (tapi tentu Allah yang lebih tahu) tujuannya supaya memberi kesempatan pulang duluan bagi wanita.
HR Bukhari

عن أم سلمة - رضي الله عنها - : قالت : « كان رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- يمكثُ في مكانه يسيرا ، قالت : فَنُرى - والله أعلم - لكي ينصرفَ النساءُ قبل أن يدرِكهنَّ الرجالُ ».

Dari Ummu Salamah ra dia berkata : Rasulullah saw tinggal ditempatnya (di mesjid) sebentar. Dia (Ummu Salamah) berkata : Maka kami berpendapat – tapi Allah yang lebih tahu – tujuannya supaya wanita pulang lebih dulu sebelum tersusul oleh laki-laki.

 وفي رواية « أنَّ النِّساءَ في عهد رسولِ الله -صلى الله عليه وسلم- كنَّ إذا سلَّمْنَ من المكتوبة قُمْنَ ، وثبتَ رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- ومن صلَّى مِنَ الرِّجالِ ما شاءَ الله ، فإذا قام رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- قامَ الرجال ». أخرجه البخاري ،

Dalam riwayat lain : Bahwa wanita di masa rasulullah saw apabila selesai salam dari shalat fardhu, mereka berdiri. Sedang rasulullah saw bersama laki-laki yang shalat lainnya tetap ditempatnya. Bila rasulullah saw berdiri, maka kaum laki-laki pun berdiri. Bukhari

وأخرج النسائي الثانية ، وفي رواية أبي داود قالت : « كان رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- إذا سلَّم مكث قليلا ، وكانوا يروْنَ أن ذلك كيما ينفذ النساءُ قبل الرجال ».

Rasulullah saw apabila selesai salam, beliau tinggal sebentar, dan mereka (sahabat) berpendapat bahwa hal itu supaya wanita pulang sebelum laki-laki.
HR Nasai dan Abu Daud

Dan karena keputusan Majlis Tarjih yang telah tersebut dalam kitab Beberapa Masalah tentang shahnya waqaf mesjid yang khusus bagi orang-orang perempuan, dan bahwa waqaf ini tidak dinamakan mesjid, tetapi dinamakan Mushalla

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنِى زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ حَدَّثَنِى السَّائِبُ بْنُ حُبَيْشٍ الْكَلاَعِىُّ عَنْ مَعْدَانَ بْنِ أَبِى طَلْحَةَ الْيَعْمَرِىِّ قَالَ قَالَ لِى أَبُو الدَّرْدَاءِ أَيْنَ مَسْكَنُكَ قَالَ قُلْتُ فِى قَرْيَةٍ دُونَ حِمْصَ. قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ ثَلاَثَةٍ فِى قَرْيَةٍ لاَ يُؤَذَّنُ وَلاَ تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلاَةُ إِلاَّ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ الذِّئْبَ يَأْكُلُ الْقَاصِيَةَ ».

Dari Abi Thahlah al Ya’mari berkata : Abu Darda’ bertanya kepadaku : Dimana engkau tinggal ? Saya menjawab : Di kampung dekat Homs. Abu Darda’ berkata : Saya mendengar rasulullah saw bersabda : Kalau ada 3 orang (atau lebih) di satu kampung, dan mereka tidak azan dan tidak ditegakkan shalat berjamaah berarti mereka sudah dikuasai oleh syetan. Maka hendaklah kamu berjama’ah, karena kambing yang dimakan srigala adalah kambing yang menyendiri.
HR Ahmad, Abu Daud dan Baihaqi

وَقَالَ زُهَيْرٌ وَوَهْبُ بْنُ عُثْمَانَ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ عَلَى الطَّعَامِ فَلاَ يَعْجَلْ حَتَّى يَقْضِىَ حَاجَتَهُ مِنْهُ ، وَإِنْ أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ »

Dari Ibnu Umar berkata : Berkata Nabi saw : Apabila kamu sedang  makanan, maka jangan cepat-cepat sampai dia menyelesaikan hajatnya (makannya), walaupun shalat sudah didirikan.
HR Bukhari

عن عائشة رَضِيَ اللهُ عنها ، قالت : سَمِعْتُ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - يقولُ : (( لا صَلاَةَ بِحَضْرَةِ طَعَامٍ ، وَلاَ وَهُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ )) . رواه مسلم .

Dari Aisyah ra berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Jangan shalat ketika makanan sudah dihidangkan, dan jangan shalat dengan menahan hasrat berhadats (sesak buang air besar).
HR Muslim, Ahmad, Abu Daud.

 عن أبي هريرة - رضي الله عنه - :أن النبيَّ -صلى الله عليه وسلم- قال: «إذا سمعتم الإقامة فامشوا إلى الصلاة وعليكم السَّكينةُ والوقارُ ، ولا تُسْرِعُوا فما أدركتم فصلُّوا ، وما فاتكم فأتِمُّوا »

Dari Abi Hurairah ra bahwa nabi saw berkata : Apabila kamu mendengar iqamat, maka berjalanlah menuju tempat shalat, dan hendaklah tenang,  jangan ter gesa-gesa. Apa yang kamu dapatkan maka lakukanlah shalat (bersama imam), dan yang tertinggal, maka sempurnakanlah.
HR Bukhari dan Muslim

وفي رواية قال : « إذا أقيمتِ الصلاةُ فلا تأتوها تسْعوْن ، وائتُوها تمشُون ، وعليكم السَّكينة ، فما أدركتم فصلُّوا ، وما فاتكم فأتمُّوا » أخرجه البخاري ومسلم ،

Dalam riwayat lain : Apabila shalat sudah ditegakkan ( di iqamatkan) janganlah ber lari-lari, tapi berjalanlah, hendaklah kamu tenang. Apa yang kamu dapatkan maka lakukanlah shalat (bersama imam), dan yang tertinggal, maka sempurnakanlah.      HR Bukhari dan Muslim

 ولمسلم قال : قال رسولُ الله –صلى الله عليه وسلم- : « إذا ثوِّبَ بالصلاة ، فلا يَسْعَ إليها أحدُكم ، ولكن لِيَمْشِ وعليه السكينةُ والوقارُ ، فصلِّ ما أدركتَ ، واقض ما سبقك »

Rasulullah saw bersabda : Apabila dipanggil untuk shalat, janganlah kamu ber lari-lari, tetapi hendaklah berjalan dengan tenang dan sopan, maka laksanakan shalat apa yang kamu dapatkan (bersama imam) dan tunaikan (tambahkan) yang tertinggal.
HR Muslim

 زاد في رواية : « فإن أحدَكم إذا كان يَعْمِد إلى الصلاة فهو في صلاة » وأخرج الموطأ رواية مسلم المفردة ، وفي رواية أبي داود والنسائي والترمذي الرواية الثانية من المتفق عليه ، ولأبي داود أيضا « ائتوا الصلاة وعليكم السَّكينةُ ، فصلوا ما أدركتم ، واقضوا ما سبقكم ».

Dan tambahan dalam riwayat lain : Jika seseorang kamu menuju ketempat shalat, maka dia sudah dihitung shalat. Dan dalam riwayat Abu Daud : Datangilah shalat dengan tenang, maka laksanakan shalat apa yang kamu dapatkan (bersama imam) dan tunaikan (tambahkan) yang tertinggal.

13. Dan hendaklah salah seorang kamu menjadi imam

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِى نَضْرَةَ عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا كَانُوا ثَلاَثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَحَدُهُمْ وَأَحَقُّهُمْ بِالإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ ».

Dari Abu Sa’id al Khudri berkata : Berkata Rasulullah saw : Apabila mereka 3 orang, hendaklah salah seorang dari mereka menjadi imam, dan yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling qari (paling ‘alim).      HR Muslim, Ahmad, Nasai, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Khuzaimah, Abu Iwanah, Baihaqi, as Sayuthi.

أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ الْحَسَنِ الْقَاضِى أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِىٍّ : الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِىِّ بْنِ يَزِيدَ الْحَافِظُ وَأَنَا سَأَلْتُهُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ قُتَيْبَةَ الْعَسْقَلاَنِىُّ وَكَانَ مِنْ أَمَاثِلِ الشَّامِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ أَبُو خَالِدٍ الْقَاضِى مِنْ وَلَدِ عَتَّابِ بْنِ أُسَيْدٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ أَخْبَرَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ عَنْ عَلْبَاءَ بْنِ أَحْمَرَ عَنْ أَبِى زَيْدٍ الأَنْصَارِىِّ وَهُوَ عَمْرُو بْنُ أَخْطَبَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« إِذَا كَانُوا ثَلاَثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ، فَإِنْ كَانُوا فِى الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَكْبَرُهُمْ سِنًّا ، فَإِنْ كَانُوا فِى السِّنِّ سَوَاءً فَأَحْسَنُهُمْ وَجْهًا ».

Dari Abi Zaid al Anshari dan dia adalah Amru bin Akhthab dari nabi saw beliau bersabda : Apabila mereka 3 orang hendaklah menjadi imam yang paling qari dengan kitabullah, dan jika sama qarinya maka yang paling tua umurnya, dan jika sama umurnya maka yang paling ganteng wajahnya.        HR Baihaqi (bukan dari HPT)
وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَأَبُو سَعِيدٍ الأَشَجُّ كِلاَهُمَا عَنْ أَبِى خَالِدٍ - قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الأَحْمَرُ - عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ رَجَاءٍ عَنْ أَوْسِ بْنِ ضَمْعَجٍ عَنْ أَبِى مَسْعُودٍ الأَنْصَارِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِى الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ فَإِنْ كَانُوا فِى السُّنَّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً فَإِنْ كَانُوا فِى الْهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ سِلْمًا وَلاَ يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِى سُلْطَانِهِ وَلاَ يَقْعُدْ فِى بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِه

Dari Abu Mas’ud al Anshari berkata : Berkata Rasulullah saw : Yang meng imami suatu qaum  ialah yang paling qari (alim) dengan kitab Allah, dan jika sama qarinya maka yang paling tahu tentang sunnah,   dan jika samapengetahuannya tentang sunnah maka yang paling dulu masuk Islam (paling tua). Dan janganlah seseorang mengimami orang lain diwilayah kekuasaannya, dan janganlah dia duduk diatas tempat tidur dirumahnya kecuali dengan izinnya.
HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Ibnu Asakir, Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, at Thayalisi, Baihaqi, Ibnul Jarud, al Baghawi, Abu Iwanah, al Humaidi, as Sayuthi, at Thahawi, at Thabari, Thabrani.

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ قَالَ قَالَ لِي أَبُو قِلَابَةَ أَلَا تَلْقَاهُ فَتَسْأَلَهُ قَالَ فَلَقِيتُهُ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ كُنَّا بِمَاءٍ مَمَرَّ النَّاسِ وَكَانَ يَمُرُّ بِنَا الرُّكْبَانُ فَنَسْأَلُهُمْ مَا لِلنَّاسِ مَا لِلنَّاسِ مَا هَذَا الرَّجُلُ فَيَقُولُونَ يَزْعُمُ أَنَّ اللَّهَ أَرْسَلَهُ أَوْحَى إِلَيْهِ أَوْ أَوْحَى اللَّهُ بِكَذَا فَكُنْتُ أَحْفَظُ ذَلِكَ الْكَلَامَ وَكَأَنَّمَا يُقَرُّ فِي صَدْرِي وَكَانَتْ الْعَرَبُ تَلَوَّمُ بِإِسْلَامِهِمْ الْفَتْحَ فَيَقُولُونَ اتْرُكُوهُ وَقَوْمَهُ فَإِنَّهُ إِنْ ظَهَرَ عَلَيْهِمْ فَهُوَ نَبِيٌّ صَادِقٌ فَلَمَّا كَانَتْ وَقْعَةُ أَهْلِ الْفَتْحِ بَادَرَ كُلُّ قَوْمٍ بِإِسْلَامِهِمْ وَبَدَرَ أَبِي قَوْمِي بِإِسْلَامِهِمْ فَلَمَّا قَدِمَ قَالَ جِئْتُكُمْ وَاللَّهِ مِنْ عِنْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقًّا فَقَالَ صَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا وَصَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا فَنَظَرُوا فَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ أَكْثَرَ قُرْآنًا مِنِّي لِمَا كُنْتُ أَتَلَقَّى مِنْ الرُّكْبَانِ فَقَدَّمُونِي بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَأَنَا ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعِ سِنِينَ وَكَانَتْ عَلَيَّ بُرْدَةٌ كُنْتُ إِذَا سَجَدْتُ تَقَلَّصَتْ عَنِّي فَقَالَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْحَيِّ أَلَا تُغَطُّوا عَنَّا اسْتَ قَارِئِكُمْ فَاشْتَزَوْا فَقَطَعُوا لِي قَمِيصًا فَمَا فَرِحْتُ بِشَيْءٍ فَرَحِي بِذَلِكَ الْقَمِيصِ

Dari Amru bin Abi Salamah berkata : Abu Qilabah berkata kepadaku :
HR Bukhari, Ahmad, Nasai, daruqutni, Baihaqi, Thabrani

وَعَنْ { عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ قَالَ : قَالَ أَبِي : جِئْتُكُمْ مِنْ عِنْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقًّا .  فَقَالَ : إذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ ، وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا قَالَ : فَنَظَرُوا فَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنِّي قُرْآنًا ، فَقَدَّمُونِي ، وَأَنَا ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعِ سِنِينَ } رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَأَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ .

Dari Amru bin Abi Salamah dia berkata : Ayah saya berkata : Saya datang kepadamu dari sisi Nabi saw dengan benar. Maka nabi saw bersabda : Apabila datang waktu shalat, hendaklah salah seorang kamu azan, dan hendaklah menjadi imam orang yang banyak hafal al Qur an. Berkata Amru : Mereka saling pandang, dan tidak ada seorangpun dari mereka yang paling banyak hafalannya dibanding saya, maka mereka menyuruh saya maju, pada hal umur saya baru 6 atau 7 tahun.        HR Bukhari, Abu Daud, Nasai

14. Dan boleh juga kamu mengangkat Imam seorang buta atau hamba sahaya.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْعَوَّامِ الْقَطَّانُ  قَالَ أَبِى وَهُوَ عِمْرَانُ بْنُ دَاوَرَ وَهُوَ أَعْمَى حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَخْلَفَ ابْنَ أُمِّ مَكْتُومٍ عَلَى الْمَدِينَةِ مَرَّتَيْنِ يُصَلِّى بِهِمْ وَهُوَ أَعْمَى.
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw pernah menyuruh gantikan menjadi amir Madinah kepada Ibnu Ummi Maktum sebanyak 2 kali dan beliau yang jadi imam mereka pada hal dia buta.
HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hibban, Abu Ya’la, Baihaqi, Thabrani, Abdur Razak

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ لَمَّا قَدِمَ الْمُهَاجِرُونَ الْأَوَّلُونَ الْعُصْبَةَ مَوْضِعٌ بِقُبَاءٍ قَبْلَ مَقْدَمِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَؤُمُّهُمْ سَالِمٌ مَوْلَى أَبِي حُذَيْفَةَ وَكَانَ أَكْثَرَهُمْ قُرْآنًا. .    وفي رواية « لما قَدِمَ المهاجرون الأوَّلون المدينةَ كان يَؤُمُّهم سالم مولى أبي حذيفةَ ، وفيهم عمرُ ، وأبو سلمةَ بنُ عبد الأسد

Dari Abdullah bin Umar berliau berkata : Tatkala datang orang Muhajirin angkatan pertama ketempat di Quba’ sebelum kedatangan Rasulullah saw yang menjadi imam mereka adalah Salim bekas budak Abu Huzaifah karena dia yang paling banyak hafal al Qur an. Dalam riwayat lain :  Tatkala datang orang Muhajirin angkatan pertama ke Madinah yang menjadi imam mereka adalah Salim bekas budak Abu Huzaifah, pada hal termasuk makmumnya Umar dan Abu Salamah bin Abdul Asad.        HR Bukhari dan al Hakim

40حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ جُرَيْجٍ أَنَّ نَافِعًا أَخْبَرَهُ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ قَالَ كَانَ سَالِمٌ مَوْلَى أَبِي حُذَيْفَةَ يَؤُمُّ الْمُهَاجِرِينَ الْأَوَّلِينَ وَأَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ فِيهِمْ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَأَبُو سَلَمَةَ وَزَيْدٌ وَعَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ

Dari Nafi’ bahwa beliau dikabarkan oleh Ibnu Umar : Adalah Salim bekas budak Abu Huzaifah meng imami kaum Muhajirin angkatan pertama dan shabat-sahabat nabi saw di mesjid Quba’, pada hal termasuk mamkmumnya Abu Bakar, Umar, Abu Salamah, Zaid  dan Amir bin Rabi’ah.
HR Bukhari dan al Hakim


15. Ma’mum yang hanya seorang saja supaya berdiri disebelah kanan imamnya,
      sedang apabila 2 orang atau lebih supaya berdiri dibelakang imam.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِىُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنِى شُرَحْبِيلُ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَامَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى الْمَغْرِبَ فَجِئْتُ فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ عَنْ يَسَارِهِ فَنَهَانِى فَجَعَلَنِى عَنْ يَمِينِهِ ثُمَّ جَاءَ صَاحِبٌ لِى فَصَفَفْنَا خَلْفَهُ فَصَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ مُخَالِفاً بَيْنَ طَرَفَيْهِ.

Dari Jabir dia berkata : Nabi saw melakukan shalat maghrib, maka saya datang dan berdiri disamping kirinya, maka beliau melarang saya dan menjadikan saya disebelah kanannya, kemudian datang sahabat saya, maka kami ber shaf dibelakangnya. Rasulullah saw shalat dengan satu lembar pakaian yang diselempangkan diantara dua anggotanya (bahunya).
HR Ahmad dan Ibnu Majah.

16. Dan hendaklah kamu meluruskan barisanmu dan merapatkan diri. Imam
      supaya menganjurkan kepada para ma’mum untuk meluruskan barisan 
     dan merapatkannya.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، قَالَ : وَسَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ ، عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : سَوُّوا صُفُوفَكُمْ ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ تَمَامِ الصَّلاةِ

Dari Anas dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Luruskan shaf, karena lurusnya shaf itu temasuk dari kesempurnaan shalat.       HR Bukhari, Ahmad, Ibnu Majah, ad Darimi, Abu Iwanah, Abu Ya’la, as Sayuthi

حديث أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: سَوُّوا صَفُوفَكمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاَةِ

Dari Anas dia berkata : Nabi saw bersabda : Luruskan shaf, karena lurusnya shaf itu temasuk bagian dari menegakkan shalat.     HR Bukhari

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَيَّانَ أَبُو خَالِدٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ قَبْلَ أَنْ يُكَبِّرَ فَيَقُولُ « تَرَاصُّوا وَاعْتَدِلُوا فَإِنِّى أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِى

Dari Anas dia berkata : Rasulullah  saw menghadapkan wajahnya kepada kami sebelum bertakbir dan bersabda : Rapatkan dan luruskan, karena saya bisa melihat kamu dari belakang punggung saya.              HR Ahmad dan as Sayuthi

17. Dan penuhilah shaf pertama lebih dahulu kemudian shaf berikutnya,

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ أَنْبَأَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتِمُّوا الصَّفَّ الأَوَّلَ وَالَّذِى يَلِيهِ فَإِنْ كَانَ نَقْصاً فَلْيَكُنْ فِى الصَّفِّ الآخِرِ

Dari Anas dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Penuhilah shaf pertama, dan yang sesudahnya, dan masih kurang, maka di shaf ter akhir.       HR Ahmad, Nasai, Baihaqi, Ibnu Khuzaimah

18. Dan isilah shaf yang ter luang.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا فَرَجٌ حَدَّثَنَا لُقْمَانُ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الأَوَّلِ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَعَلَى الثَّانِى قَالَ « إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الأَوَّلِ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَعَلَى الثَّانِى قَالَ « وَعَلَى الثَّانِى ». قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « سَوُّوا صُفُوفَكُمْ وَحَاذُوا بَيْنَ مَنَاكِبِكُمْ وَلِينُوا فِى أَيْدِى إِخْوَانِكُمْ وَسُدُّوا الْخَلَلَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ فِيمَا بَيْنَكُمْ بِمَنْزِلَةِ الْحَذَفِ ». يَعْنِى أَوْلاَدَ الضَّأْنِ الصِّغَارَ.

Dari Abi Umamah dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat kepada orang yang di shaf pertama. Mereka (sahabat) bertanya : Wahai rasulullah bagaimana yang dishaf kedua ? Nabi menjawab : Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat kepada orang yang di shaf pertama. Mereka (sahabat) bertanya : Wahai rasulullah bagaimana yang di shaf kedua ? Nabi menjawab : (Dan juga) kepada yang di shaf kedua. Dan Rasul bersabda : Luruskanlah shafmu, luruskan bahumu dan ber lunak-lunaklah (lembutlah) disamping saudaramu, penuhilah yang terluang, karena syetan masuk diantara kamu seperti anak kambing kecil.       HR Ahmad

19. Shaf untuk wanita letaknya dibelakang shaf untuk pria.

حَدَّثَنَا قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي زِيَادٌ أَنَّ قَزَعَةَ مَوْلًى لِعَبْدِ الْقَيْسِ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ عِكْرِمَةَ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُولُ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ صَلَّيْتُ إِلَى جَنْبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَائِشَةُ خَلْفَنَا تُصَلِّي مَعَنَا وَأَنَا إِلَى جَنْبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُصَلِّي مَعَهُ

Ibnu Abbas berkata : Saya shalat disamping nabi saw dan Aisyah dibelakang kami, dan saya disamping nabi saw saya shalat bersamanya.
HR Ahmad, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Baihaqi, Thabrani, Abdur Razak

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْحَاقَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ صَلَّيْتُ أَنَا وَيَتِيمٌ فِى بَيْتِنَا خَلْفَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - وَأُمِّى أُمُّ سُلَيْمٍ خَلْفَنَا

Dari Anas bin Malik dia berkata : Saya dan seorang anak yatim shalat dibelakang nabi saw, dan ibu saya Ummu Sulaim dibelakang kami.       HR Bukhari, Malik, Abu Iwanah, al Humaidi

20. Kemudian apabila Imam telah ber takbir, maka ber takbirlah kamu. Dan
      janganlah ber takbir hingga imam selesai dari takbirnya. Begitu juga dalam
      segala pekerjaan shalat dan jangan sekali-kali mendahului imam.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { إنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَلَا تُكَبِّرُوا حَتَّى يُكَبِّرَ وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا ، وَلَا تَرْكَعُوا حَتَّى يَرْكَعَ ، وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، فَقُولُوا : اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ ، وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا ، وَلَا تَسْجُدُوا حَتَّى يَسْجُدَ ، وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا ، وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا أَجْمَعِينَ

Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya imam itu untuk di ikuti (di imami), apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah kamu, dan jangan bertakbir sampai dia (imam)  bertakbir. Apabila dia ruku’, maka ruku’lah kamu dan jangan ruku’ sampai dia ruku’. Apabila dia mengucap kan “sami’allahu liman hamidah” maka ucapkanlah “allahumma rabbana lakal hamdu”. Apabila dia sujud, maka sujudlah kamu dan jangan sujud sampai dia sujud. Apabila dia (imam) shalat berdiri, maka shalatlah kamu dengan berdiri. Dan Apabila dia (imam) shalat duduk, maka shalatlah kamu dengan duduk semuanya.                  HR Ahmad, Abu Daud, Baihaqi

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَعَلِىُّ بْنُ حُجْرٍ وَاللَّفْظُ لأَبِى بَكْرٍ قَالَ ابْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَلَمَّا قَضَى الصَّلاَةَ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ « أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّى إِمَامُكُمْ فَلاَ تَسْبِقُونِى بِالرُّكُوعِ وَلاَ بِالسُّجُودِ وَلاَ بِالْقِيَامِ وَلاَ بِالاِنْصِرَافِ فَإِنِّى أَرَاكُمْ أَمَامِى وَمِنْ خَلْفِى - ثُمَّ قَالَ - وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا ». قَالُوا وَمَا رَأَيْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ

Dari Anas dia berkata : Pada suatu hari Rasulullah saw shalat bersama kami, ketika beliau selesai shalat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami sambil berkata : Wahai manusia, saya ini imammu, janganlah kamu mendahului saya dalam hal ruku’, sujud, berdiri dan selesai (dari shalat). Karena saya melihat kamu dari depan dan belakang saya. Kemudian beliau saw bersabda : Demi Allah yang jiwa Muhammad ditangannya, kalau kamu melihat apa saya lihat kamu akan tertawa sedikit, dan banyak menangis. Mereka berkata : Apa yang engkau lihat ya Rasulullah ? Nabi menjawab : Saya melihat surga dan neraka.
HR Muslim, Ahmad, Ibnu Asakir, Ibnu Abi Syaibah, Abu Ya’la, Baihaqi, as Sayuthi,

21. Dan imam jangan panjang-panjang bacaannya.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ - وَقَالَ مَرَّةً أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ يَؤُمُّ قَوْمَهُ فَدَخَلَ حَرَامٌ وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَسْقِىَ نَخْلَهُ فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ لَيُصَلِّىَ مَعَ الْقَوْمِ فَلَمَّا رَأَى مُعَاذاً طَوَّلَ تَجَوَّزَ فِى صَلاَتِهِ وَلَحِقَ بِنَخْلِهِ يَسْقِيهِ فَلَمَّا قَضَى مُعَاذٌ الصَّلاَةَ قِيلَ لَهُ إِنَّ حَرَاماً دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَلَمَّا رَآكَ طَوَّلْتَ تَجَوَّزَ فِى صَلاَتِهِ وَلَحِقَ بِنَخْلِهِ يَسْقِيهِ. قَالَ إِنَّهُ لَمُنَافِقٌ أَيَعْجَلُ عَنِ الصَّلاَةِ مِنْ أَجْلِ سَقْىِ نَخْلِهِ. قَالَ فَجَاءَ حَرَامٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- وَمُعَاذٌ عِنْدَهُ فَقَالَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ إِنِّى أَرَدْتُ أَنْ أَسْقِىَ نَخْلاً لِى فَدَخَلْتُ الْمَسْجِدَ لأُصَلِّىَ مَعَ الْقَوْمِ فَلَمَّا طَوَّلَ تَجَوَّزْتُ فِى صَلاَتِى وَلَحِقْتُ بِنَخْلِى أَسْقِيهِ فَزَعَمَ أَنِّى مُنَافِقٌ. فَأَقْبَلَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى مُعَاذٍ فَقَالَ « أَفَتَّانٌ أَنْتَ أَفَتَّانٌ أَنْتَ لاَ تُطَوِّلْ بِهِمْ اقْرَأْ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (الشَّمْسِ وَضُحَاهَا) وَنَحْوِهِمَا »
Dari Anas bin Malik dia berkata : Muaz bin Jabal sedang meng imami kaumnya, maka masuklah Haram (nama orang) dan dia ingin menyiram pohon kurmanya. Haram masuk mesjid untuk shalat berjama’ah bersama kaumnya. Ketika dia melihat Muaz memanjangkan bacaannya, dia (Haram) memendekkan shalatnya dan mendatangi kebunnya. Ketika Muaz selesai shalat, dikatakan orang kepadanya bahwa Haram tadi masuk mesjid, tapi ketika dilihatnya engkau memanjangkan shalat, dia keluar dan mendatangi kebunnya dan menyiramnya. Muaz berkata : Dia itu munafiq, dia menyegerakan shalatnya hanya untuk menyiram kurmanya. Maka Haram datang kepada nabi saw sedang Muaz disampingnya. Maka berkata Haram : Ya Nabiyyallah saya ingin menyirami kurma saya maka saya masuk mesjid untuk shalat bersama kaum. Ketika dia (Muaz) memanjangkan shalatnya, saya memendekkan shalat saya dan pergi menyirami kurma saya, maka Muaz menuduh saya munafiq. Maka nabi memandang kepada Muaz, dan berkata : Apakah engkau akan menimbulkan fitnah ? Apakah engkau akan menimbulkan fitnah ? Jangan engkau panjangkan shalat dengan mereka, bacalah “Sabbihis ma rabbikal a’la” dan “ was syamsi wa dhuhaha” dan lain-lain.           HR Ahmad dan Nasai

22. Hendaklah kamu memperhatikan dengan tenang bacaan imam apabila
      keras bacaannya. Maka janganlah kamu membaca sesuatu selain surat al
      Fatihah.

- أخبرنا الحسن بن سفيان ، قال : حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة ، قال : حدثنا ابن عيينة ، عن الزهري ، عن محمود بن الربيع ، عن عبادة بن الصامت ، يبلغ به النبي صلى الله عليه وسلم، قال :  لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ يَقْرَأُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Dari Ubadah bin Shamit, nabi saw menyampaikan kepadanya : Tidak shah shalat bagi orang yang tidak membaca al Fatihah.        HR Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, al Humaidi


عَن جَعْفَرِ بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ أَبُو عُثْمَانَ النَّهْدِيُّ عَن أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يَخْرُجَ فَيُنَادِيَ أَنْ لَا صَلَاةَ إِلَّا بِقِرَاءَةِ فَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَمَا زَادَ

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw menyuruhnya keluar dan menyerukan : Tidak ada (tidak shah) shalat kecuali dengan membaca al fatihah, dan ditambah yang lainnya.
HR Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Abi Syaibah, al Hakim, Ibnu Hibban, Baihaqi, As Sayuthi, Daruqutni, Ibnu Khuzaimah.

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الصُّبْحَ فَثَقُلَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ « إِنِّى أَرَاكُمْ تَقْرَءُونَ وَرَاءَ إِمَامِكُمْ ». قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِى وَاللَّهِ. قَالَ « فَلاَ تَفْعَلُوا إِلاَّ بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَإِنَّهُ لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِهَا

Dari Ubadah bin Shamit berkata : Rasulullah saw shalat shubuh bersama kami, dan dia merasa terganggu oleh bacaan (makmum). Ketika selesai beliau berkata : Sesungguhnya saya merasa kamu membaca dibelakang imammu. Sahabat menjawab : Demi Allah, benar kami membaca. Nabi saw bersabda : Jangan kamu lakukan, kecuali hanya membaca ummul Qur an (Fatihah) karena tidak shah shalat bagi orang yang tidak membacanya.             HR Ahmad, Abu Daud, Tirmizi,
al Hakim, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hibban, Daruqutni,  Malik, Baihaqi, Ibnul Jarud, al Bazar, al Baghawi

23. Apabila imam telah telah membaca “ walad dhallin” maka bacalah “amiin”
      dengan nyaring.

عن قُُتَيْبَةُ عَن سُمَيٍّ عَن عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الْإِمَامُ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وصحيح سنن النسائي

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata : Apabila imam mengucapkan “ghairil maghdhubi alaihim walad dhallin, maka ucapkanlah “aamiin”, karena siapa yang sesuai bacaannya dengan perkataan malaikat, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
HR Bukhari, Ahmad, Abu Daud, Nasai, Abdur razak, Syafi’I, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban,  ad Darimi, Baihaqi, Malik, al Baghawi, as Sayuthi.

عن قُتَيْبَةُ عَن عَن عَن أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ آمِينَ وَقَالَتْ الْمَلَائِكَةُ فِي السَّمَاءِ آمِينَ فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata : Apabilasalah seorang kamu mengucapkan aamiin, dan malaikat di langit juga mengucapkan aamiin, maka sesuai satu dengan lainnya, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu    HR Bukhari, Nasai, Syafi’I, Malik, al Baghawi
(Yang diatas ini bukan dari HPT)

وَقَالَ عَطَاءٌ آمِينَ دُعَاءٌ . أَمَّنَ ابْنُ الزُّبَيْرِ وَمَنْ وَرَاءَهُ حَتَّى إِنَّ لِلْمَسْجِدِ لَلَجَّةً

Berkata Atha’ : Amiin itu do’a. Ibnu Zubair dan orang yang dibelakangnya mengucapkan amiin, sehingga mesjid bergemuruh.        HR Bukhari, Syafi’i, Malik, Abdur Razak, Baihaqi

وَأَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى : حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ الصَّيْدَلاَنِىُّ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ : مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ الْمَرْوَزِىُّ حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ شَقِيقٍ أَخْبَرَنَا أَبُو حَمْزَةَ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ أَبِى أَيُّوبَ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ : أَدْرَكْتُ مِائَتَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فِى هَذَا الْمَسْجِدِ إِذَا قَالَ الإِمَامُ (غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ) سَمِعْتُ لَهُمْ رَجَّةً بِآمِينَ. {ت} وَرَوَاهُ إِسْحَاقُ الْحَنْظَلِىُّ عَنْ عَلِىِّ بْنِ الْحَسَنِ وَقَالَ : رَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِآمِينَ.

Dari Atha’ berkata : Saya menjumpai dua ratus orang sahabat nabi saw di mesjid ini apabila imam mengucapkan “ghairil maghdhubi alaihim walad dhallin” saya mendengar suara mereka bergemuruh dengan amiin.
HR Malik dan Baihaqi

24. Dan hendaklah imam mengeraskan bacaan takbir intiqal (berpindah dari
      rukun ke rukun lain) agar orang shalat dibelakangnya dapat mendengar,
      dan apabila dipandang perlu, orang lain dapat menjadi muballigh
      (penyambung takbir imam) agar sampai kepada semua ma’mum.

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ صَلَّى لَنَا أَبُو سَعِيدٍ فَجَهَرَ بِالتَّكْبِيرِ حِينَ رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُودِ، وَحِينَ سَجَدَ، وَحِينَ رَفَعَ، وَحِينَ قَامَ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ وَقَالَ هَكَذَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ ص م

Dari Sa’id bin al Harits berkata : Abu Sa’id shalat bersama kami, maka beliau menjaharkan takbir ketika mengangkat kepalanya dari sujud, ketika sujud, ketika mengangkat (kepala) dan ketika berdiri dari rak’at kedua. Dan dia berkata : seperti inilah saya lihat shalat rasulullah saw.
HR Bukhari


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ اشْتَكَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَصَلَّيْنَا وَرَاءَهُ وَهُوَ قَاعِدٌ وَأَبُو بَكْرٍ يُسْمِعُ النَّاسَ تَكْبِيرَهُ فَالْتَفَتَ إِلَيْنَا فَرَآنَا قِيَامًا فَأَشَارَ إِلَيْنَا فَقَعَدْنَا فَصَلَّيْنَا بِصَلاَتِهِ قُعُودًا فَلَمَّا سَلَّمَ قَالَ « إِنْ كِدْتُمْ آنِفًِا لَتَفْعَلُونَ فِعْلَ فَارِسَ وَالرُّومِ يَقُومُونَ عَلَى مُلُوكِهِمْ وَهُمْ قُعُودٌ فَلاَ تَفْعَلُوا ائْتَمُّوا بِأَئِمَّتِكُمْ إِنْ صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَإِنْ صَلَّى قَاعِدًا فَصَلُّوا قُعُودًا ».

Dari Jabir dia berkata : Rasulullah saw sakit kami shalat dibelakangnya beliau shalat duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbir nabi kepada manusia. Rasul melihat kami shalat berdiri, maka beliau mengisyaratkan kepada kami supaya duduk, maka kami shalat secara duduk. Tatkala mengucapkan salam beliau berkata : Hampir saja kamu tadi melakukan seperti orang Persia dan Rumawi, mereka berdiri menyambut raja mereka, sedang kan raja mereka duduk. Janganlah kamu lakukan, ikutilah imam kamu. Jika dia shalat berdiri, maka shalatlah kamu dengan berdiri, dan jika dia shalat duduk, maka shalatlah kamu dengan duduk.       HR Muslim

لَفْظُ حَدِيثِ إِسْمَاعِيلَ وَزَادَ دَاوُدُ فِى حَدِيثِهِ قَالَ : صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الظُّهْرَ وَأَبُو بَكْرٍ خَلْفَهُ ، فَإِذَا كَبَّرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَبَّرَ أَبُو بَكْرٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ لِيُسْمِعَنَا. رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَحْيَى ، وأَخْرَجَهُ مِنْ حَدِيثِ اللَّيْثِ عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ قَالَ فِيهِ : اشْتَكَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَصَلَّيْنَا وَرَاءَهُ وَهُوَ قَاعِدٌ.

Abu Daud menambahkan dalam haditsnya : Rasulullah saw shalat Zhuhur bersama kami dan Abu Bakar dibelakangnya. Apabila rasulullah saw bertakbir maka Abu Bakar juga bertakbir memper dengarkan kepada kami. Dalam shahih Muslim dari Yahya bin Yahya dan dia dikeluarkan dari hadits Laits dari Abi Zubair dia berkata : Rasulullah saw sakit maka kami shalat dibelakangnya dan beliau dalam keadaan duduk.          HR Nasai, Baihaqi, Malik, at Thahawi

25. Apabila kamu mendatangi shalat jamaah dan mendapati imam sudah mulai
      melakukan shalat, maka ber takbirlah kamu, lalu kerjakanlah sebagaimana
      yang dikerjakan imam. Dan jangan kamu hitung rak’atnya, kecuali jika
      kamu sempat melakukan ruku’ bersama-sama dengan imam.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ هَانِئٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِى مَرْيَمَ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنِى يَحْيَى بْنُ أَبِى سُلَيْمَانَ الْمَدَنِىُّ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِى الْعَتَّابِ وَابْنِ الْمَقْبُرِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا جِئْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ وَنَحْنُ سُجُودٌ فَاسْجُدُوا وَلاَ تَعُدُّوهَا وَمَنْ أَدْرَكَ الرَّكْعَةَ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ »

Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw : Apabila kamu datang menuju shalat dan kami dalam keadaan sujud, maka sujudlah kamu, tetapi jangan kamu hitung, karena siapa yang mendapat ruku’, maka ber arti dia mendapat shalat (mendapat rak’at).
HR Abu Daud, al Hakim, Daruqutni, Baihaqi, al Baghawi, as Sayuthi

وَحَدَّثَنِى حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِى يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِى سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصَّلاَةِ مَعَ الإِمَامِ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ ».

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata : Siapa yang mendapat ruku’ dari shalat bersama imam, berarti dia mendapat shalat  (mendapat rak’at).
HR Muslim, Baihaqi

وَأَخْرَجَ أَيْضًا فِيهِ مَرْفُوعًا عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ  مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الصَّلَاةِ قَبْلَ أَنْ يُقِيمَ الْإِمَامُ صُلْبَهُ فَقَدْ أَدْرَكَهَا

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata : Siapa yang mendapat ruku’ dari shalat sebelum imam meluruskan tulang punggungnya, berarti dia mendapat shalat (mendapat rak’at).
HR Ibnu Khuzaimah

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ يُونُسَ الْكُوفِىُّ حَدَّثَنَا الْمُحَارِبِىُّ عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ عَنْ أَبِى إِسْحَاقَ عَنْ هُبَيْرَةَ بْنِ يَرِيمَ عَنْ عَلِىٍّ وَعَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنِ ابْنِ أَبِى لَيْلَى عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالاَ قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا أَتَى أَحَدُكُمُ الصَّلاَةَ وَالإِمَامُ عَلَى حَالٍ فَلْيَصْنَعْ كَمَا يَصْنَعُ الإِمَامُ

Dari Ibnu Abi Laila dari Muaz bin Jabal berkata : Nabi saw berkata : Apabila kamu mendatangi shalat dan imam dalam satu keadaan (kegiatan shalat), maka lakukanlah sebagaimana dilakukan imam.         HR Tirmizi, Malik, Thabrani, al Baghawi

26. Kemudian sempurnakanlah shalatmu sesudah imam bersalam. (bagi yg masbuq)

أنا أبو طاهر نا أبو بكر نا محمد بن رافع نا عبد الرزاق أخبرنا ابن جريج حدثني ابن شهاب عن حديث عباد بن زياد أن بن المغيرة بن شعبة أخبره أن المغيرة بن شعبة أخبره : أنه غَزَا مَعَ رَسُولِ الله صلى الله عليه و سلم غَزْوَةَ تَبُوكٍ قال المغيرة : فَأَقْبَلْتُ مَعَه حَتَّى نَجِدَ النَّاسَ قَدْ قَدَّمُوْا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ فَصَلَّى لهَم فَأَدْرَكَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِحْدَى الرَّكْعَتَـيْنِ فَصَلَّى مَعَ النَّاسِ الرَّكْعَةَ الأخِيْرَةَ فَلَمَّا سَلَّمَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ قَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يُتِمُّ صَلَاتَهُ فَأَفْزَعَ ذَلِكَ المُسْلِمِينَ فَأَكْثَرُوْا التَّسْبِيْحَ فَلَمَّا قَضَى النَّبِيُّ الصَّلاَةَ صَلاَتَهُ أَقْبَلَ عَلَيْهِمْ ثُمَّ قَالَ عَلَيْهِمْ ثُمَّ قَالَ : أَحْسَنْتُمْ أوْ قَالَ : أَصَبْتُمْ يَغْبِطُهُمْ أَنْ صَلُّوْا الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا

Dari Ibnul Mughirah bin Syu’bah mengabarkan kepadanya bahwa Mughirah bin Syu’bah  ikut berperang bersama rasulullah saw dalam perang Tabuk. Maka saya datang bersamanya sehingga kami mendapati manusia sudah menyuruh Abdur Rahman bin Auf menjadi imam. Rasulullah saw mendapati satu rak’at dari shalat dua rak’at, maka beliau shalat bersama orang itu rak’at akhir. Ketika Abdur Rahman bin Auf salam, maka rasulullah saw berdiri menyempurnakan shalatnya. Hal itu mengejutkan kaum muslimin, maka mereka banyak bertasbih. Ketika nabi saw selesai dari shalatnya beliau menghadap kepada mereka kemudian berkata : Bagus, atau berkata : Kamu benar shalat pada waktunya.      HR Ibnu Khuzaimah

27. Sesudah selesai shalat, Imam supaya menghadap ke arah ma’mum atau
      kearah yang ada disebelah kanannya.

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا صَلَّى صَلاَةً أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ

Dari Samurah bin Jundub dia berkata : Nabi saw apabila selesai shalat beliau menghadapkan wajahnya kepada kami.   HR Bukhari dan al Baghawi

وَحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِى زَائِدَةَ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ عَنِ ابْنِ الْبَرَاءِ عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَحْبَبْنَا أَنْ نَكُونَ عَنْ يَمِينِهِ يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ - قَالَ - فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ « رَبِّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ - أَوْ تَجْمَعُ - عِبَادَكَ ».

Dari Ibnul Bara’ dari Bara’ dia berkata : Kami kalau shalat dibelakang rasulullah saw kami senang berada disebelah kanannya, karena beliau menghadapkan wajahnya kepada kami. Berkata Bara’ : Saya mendengarnya mengucapkan : Ya Tuhan, jagalah aku dari azabmu ketika engkau membangkit kan hambamu.      HR Muslim, Abu Daud, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, al Baghawi


عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ ، عَنْ أَبِي مُعَاوِيَةَ ، وَوَكِيعٍ ، كُلٍّ عَنْ سُلَيْمَانَ الأَعْمَشِ وَرُوِيَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الأَسْوَدِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ ، قَالَ : كَانَ أَكْثَرَ انْصِرَافِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ صَلاتِهِ عَلَى شِقِّهِ الأَيْسَرِ إِلَى حُجْرَتِهِ "

HR Ibnu Abi Syaibah dan al Baghawi
(Hadits diatas tidak dari HPT)

أَخْبَرَنَا أَبُو عُثْمَانَ الضَّبِّيُّ ، أَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ الْجَرَّاحِيُّ ، نَا أَبُو الْعَبَّاسِ الْمَحْبُوبِيُّ ، نَا أَبُو عِيسَى ، نَا قُتَيْبَةُ ، نَا أَبُو الأَحْوَصِ ، عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ ، عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ هُلْبٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّنَا فَيَنْصَرِفُ عَنْ جَانِبَيْهِ جَمِيعًا ، عَلَى يَمِينِهِ ، وَعَنْ شِمَالِهِ "

Dari Qabishah bin Hulb dari ayahnya dia berkata : Adalah Rasulullah saw meng imami kami, maka beliau berpaling dari kedua sampingnya, dari kanan dan dari kiri.
HR Al Baghawi

Kedua hadits diatas bukan dari HPT (hanya untuk menambah pemahaman)

28. dan duduklah setelah selesai shalat.


وَحَدَّثَنَا ابْنُ أَبِى عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِىِّ عَنِ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تُصَلِّى عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ تَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ يُحْدِثْ وَأَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ تَحْبِسُهُ ».

HR Muslim, Nasai, Ibnu Hibban, Baihaqi, at Thayalisi, Abu Iwanah, as Sayuthi

29. Dan hendaklah orang yang shalat membuat batas didepannya (sutrah) dan
      jangan sekali-kali salah seorang dari kamu lewat didepan orang yang sedang
      mengerjakan shalat.

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا خَرَجَ يَوْمَ الْعِيدِ أَمَرَ بِالْحَرْبَةِ فَتُوضَعُ بَيْنَ يَدَيْهِ ، فَيُصَلِّى إِلَيْهَا وَالنَّاسُ وَرَاءَهُ ، وَكَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ فِى السَّفَرِ ، فَمِنْ ثَمَّ اتَّخَذَهَا الأُمَرَاءُ

HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Baihaqi, al Baghawi

أَخْبَرَنَا أَبُو عَلِىٍّ الرُّوذْبَارِىُّ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ دَاسَةَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِىُّ عَنْ مَالِكٍ ح وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبُو عَلِىٍّ : الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِىٍّ الْحَافِظُ أَخْبَرَنَا عَلِىُّ بْنُ الْحُسَيْنِ الصَّفَّارُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ أَبِى النَّضْرِ عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ : أَنَّ زَيْدَ بْنَ خَالِدٍ أَرْسَلَهُ إِلَى أَبِى جُهَيْمٍ يَسْأَلُهُ مَاذَا سَمِعَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْمَارِّ بَيْنَ يَدَىِ الْمُصَلِّى؟ قَالَ أَبُو جُهَيْمٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَىِ الْمُصَلِّى مَاذَا عَلَيْهِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ ». قَالَ أَبُو النَّضْرِ : لاَ أَدْرِى قَالَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ شَهْرًا أَوْ سَنَةً.
رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ فِى الصَّحِيحِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُوسُفَ عَنْ مَالِكٍ وَرَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَحْيَى.

HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, ad Darimi, Abu Iwanah, al Bazar, al Baghawi, Baihaqi, Ibnu Abi Ashim, Ibnu Hibban, Abu Nuaim al Isbahani, Malik, As Sayuthi.


وَقَدْ رُوِىَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « لأَنْ يَقِفَ أَحَدُكُمْ مِائَةَ عَامٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَىْ أَخِيهِ وَهُوَ يُصَلِّى ». وَالْعَمَلُ عَلَيْهِ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ كَرِهُوا الْمُرُورَ بَيْنَ يَدَىِ الْمُصَلِّى وَلَمْ يَرَوْا أَنَّ ذَلِكَ يَقْطَعُ صَلاَةَ الرَّجُلِ.
وَاسْمُ أَبِى النَّضْرِ سَالِمٌ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ الْمَدِينِىُّ.
HR Tirmizi

حدثنا أبو أسامة عن عبد الرحمن بن يزيد بن جابر قال سمعت عبد الحميد بن عبد الرحمن عامل عمر بن عبد العزيز ومر رجل بين يديه وهو يصلي فجبذه حتى كاد يخرق ثيابه فلما انصرف قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لو يعلم المار بين يدي المصلي لأحب أن ينكسر فخذه ولا يمر بين يديه

HR Ibnu Abi Syaibah

عبد الرزاق عن مالك عن زيد بن اسلم عن عطاء بن يسار عن كعب قال لو يعلم المار بين يدي المصلي ما عليه لكان أن يخسف به الارض خيرا له من أن يمر بين يدي مصل
HR Abdur Razak

Ke tiga hadits diatas bukan dari HPT (hanya untuk menambah pemahaman)


SHALAT JUM’AH

30. Apabila tiba hari jum’ah, dirikanlah shalat jum’ah dua (2) rak’at dengan
      ber jama’ah.



وَعَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : { الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إلَّا أَرْبَعَةً : مَمْلُوكٌ وَامْرَأَةٌ وَصَبِيٌّ وَمَرِيضٌ } رَوَاهُ أَبُو دَاوُد ، وَقَالَ : لَمْ يَسْمَعْ طَارِقٌ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَأَخْرَجَهُ الْحَاكِمُ مِنْ رِوَايَةِ طَارِقٍ الْمَذْكُورِ عَنْ أَبِي مُوسَى .

HR Abu Daud, Baihaqi, al Hakim, As Sayuthi

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ زُبَيْدٍ الْإِيَامِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَلَاةُ السَّفَرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْأَضْحَى رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْفِطْرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ غَيْرُ قَصْرٍ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
HR Ahmad, Nasai, Baihaqi, Thabrani, al Bazar

31. Sebelum shalat hendaklah imam ber khutbah 2 kali dengan berdiri, dan
     duduk diantara kedua khutbah itu. Didalam khutbah imam supaya membaca
     beberapa ayat Qur an dan memberikan peringatan kepada orang banyak.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ سَعْدٍ أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِىُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ قَائِماً وَيَجْلِسُ بَيْنَ الْخُطْبَتَيْنِ وَيَقْرَأُ آيَاتٍ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ.

HR Ahmad dan Ibnu Khuzaimah






وَحَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِىُّ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِىُّ جَمِيعًا عَنْ خَالِدٍ - قَالَ أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ - حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ قَائِمًا ثُمَّ يَجْلِسُ ثُمَّ يَقُومُ. قَالَ كَمَا يَفْعَلُونَ الْيَوْمَ.
HR Muslim, Ahmad, Tirmizi, Nasai, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, Abu Yala.


حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْطُبُ قَائِمًا وَيَجْلِسُ بَيْنَ الْخُطْبَتَيْنِ وَيَتْلُو آيَاتٍ مِنْ الْقُرْآنِ وَكَانَتْ خُطْبَتُهُ قَصْدًا وَصَلَاتُهُ قَصْدًا

HR Ahmad dan Ibnu Khuzaimah.


حَدَّثَنَا أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ - يَعْنِى ابْنَ زُرَيْعٍ - حَدَّثَنَا رَوْحٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّىَ مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى وَفَضْلَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ ».

HR Muslim, al Baghawi, as Sayuthi

32. dan berangkatlah ke mesjid pagi-pagi (segera)


عَن مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ فِيمَا قُرِئَ عَلَيْهِ عَن سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَن عَن أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْر

HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Baihaqi, Ibnu Hibban, Syafi’i, at Thahawi, Malik, As Sayuthi.


33. Dan sebelum berangkat, mandilah lebih dulu, lalu mengenakan pakaianmu    
      pakaianmu yang terbaik dan kenakanlah (usaplah) wangi-wangian apabila
      ada padamu, kemudian berangkatlah kemesjid dengan tenang. Setelah tiba
     di mesjid shalatlah se kuatmu dan jangan mengganggu seseorang. Kemudian
     apabila imam berkhutbah, dengarkanlah dengan penuh perhatian.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهُِيمَ التَّيْمِىُّ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ أَبِى يَحْيَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِى أَيُّوبَ الأَنْصَارِىِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَمَسَّ مِنْ طِيبٍ - إِنْ كَانَ عِنْدَهُ - وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِ ثُمَّ خَرَجَ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَسْجِدَ فَيَرْكَعَ إِنْ بَدَا لَهُ وَلَمْ يُؤْذِ أَحَداً ثُمَّ أَنْصَتَ إِذَا خَرَجَ إِمَامُهُ حَتَّى يُصَلِّىَ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى ». وَقَالَ فِى مَوْضِعٍ آخَرَ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ السُّلَمِىَّ حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا أَيُّوبَ صَاحِبَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ». وَزَادَ فِيهِ « ثُمَّ خَرَجَ وَعَلَيْهِ السَّكِينَةُ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَسْجِدَ

HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hibban, al Hakim, Thabrani, Baihaqi, al Baghawi

34. Apabila kamu masuk mesjid pada waktu imam sedang berkhutbah, maka
      kerjakanlah shalat 2 rak’at yang ringan (cepatkan).

حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو سَمِعَ جَابِرًا قَالَ دَخَلَ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالنَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَخْطُبُ فَقَالَ « أَصَلَّيْتَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ »

HR Bukhari, Ibnu Majah, ad Darimi, al Humaidi, al Baghawi, Baihaqi, Thabrani, Ibnu Khuzaimah, Syafi’i, Abu Ya’la.

وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَلِىُّ بْنُ خَشْرَمٍ كِلاَهُمَا عَنْ عِيسَى بْنِ يُونُسَ - قَالَ ابْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا عِيسَى - عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ أَبِى سُفْيَانَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِىُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ فَجَلَسَ فَقَالَ لَهُ « يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا - ثُمَّ قَالَ - إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا ».

HR Muslim, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, Daruqutni, Baihaqi, as Suyuthi

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ - وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ - حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرٍو قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- خَطَبَ فَقَالَ « إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَقَدْ خَرَجَ الإِمَامُ فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ».

HR Bukhari dan Muslim

35. Apabila imam telah duduk diatas mimbar, maka azanlah salah seorang dari
      kamu, dan apabila imam telah turun dari mimbar, maka iqamatlah.

حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِى ذِئْبٍ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ كَانَ النِّدَاءُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوَّلُهُ إِذَا جَلَسَ الإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ - رضى الله عنهما - فَلَمَّا كَانَ عُثْمَانُ - رضى الله عنه - وَكَثُرَ النَّاسُ زَادَ النِّدَاءَ الثَّالِثَ عَلَى الزَّوْرَاءِ
HR Bukhari, al Baghawi, Ibnul Jarudi

Dikatakan seruan ke 3 karena azan dan iqamat di istilahkan dua seruan. Seruan ke tiga ini dilakukan sebelum imam naik ke mimbar.

Kita dari Muhammadiyah mengikuti apa yang telah berlaku pada masa Rasulullah saw.

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِى سَلَمَةَ الْمَاجِشُونُ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ أَنَّ الَّذِى زَادَ التَّأْذِينَ الثَّالِثَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ  رضى الله عنه  حِينَ كَثُرَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ ، وَلَمْ يَكُنْ لِلنَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - مُؤَذِّنٌ غَيْرَ وَاحِدٍ ، وَكَانَ التَّأْذِينُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ حِينَ يَجْلِسُ الإِمَامُ ، يَعْنِى عَلَى الْمِنْبَر

HR Bukhari, Baihaqi, al Baghawi, Abdur Razak

36. Imam hendaklah memulai khutbahnya dengan ucapan tahmid, tasyahhud
     dan shalawat.

حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ قَالَ زَعَمَ الْوَلِيدُ عَنِ الأَوْزَاعِىِّ عَنْ قُرَّةَ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ أَبِى سَلَمَةَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « كُلُّ كَلاَمٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِ لْحَمْدُ لِلَّهِ فَهُوَ أَجْذَمُ ». قَالَ أَبُو دَاوُدَ رَوَاهُ يُونُسُ وَعُقَيْلٌ وَشُعَيْبٌ وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- مُرْسَلاً.

HR Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, As Suyuthi.

وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ النَّاسَ يَحْمَدُ اللَّهَ وَيُثْنِى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ يَقُولُ « مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ وَخَيْرُ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ

HR Muslim

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ حَدَّثَنِى أَبِى سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْخُطْبَةُ الَّتِى لَيْسَ فِيهَا شَهَادَةٌ كَالْيَدِ الْجَذْمَاءِ

HR Ahmad
Dalam riwayat lain disebut “tasyahhud”

Dan sudah menjadi kesepakatan ulama salaf dan khalaf bahwa dalam khutbah-khutbah mereka selalu disertai shalawat kepada nabi saw.

37. Lalu berwashiyat dengan taqwa dan kemudian berdo’a (dgn angkat telunjuk).

Karena hadits riwayat Muslim dari Jabir ra bahwa Rasulullah saw selalu mewashiatkan taqwa kepada Allah dalam khutbahnya.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِىِّ قَالَ كُنْتُ إِلَى جَنْبِ عُمَارَةَ بْنِ رُوَيْبَةَ وَبِشْرٌ يَخْطُبُنَا فَلَمَّا دَعَا رَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ عُمَارَةُ يَعْنِى قَبَّحَ اللَّهُ هَاتَيْنِ الْيَدَيْنِ أَوْ هَاتَيْنِ الْيُدَيَّتَيْنِ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَهُوَ يَخْطُبُ إِذَا دَعَا يَقُولُ هَكَذَا وَرَفَعَ السَّبَّابَةَ وَحْدَهَا.

HR Ahmad


38. Dan singkatkanlah khutbah serta panjangkanlah shalat.

حَدَّثَنِى سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبْجَرَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ وَاصِلِ بْنِ حَيَّانَ قَالَ قَالَ أَبُو وَائِلٍ خَطَبَنَا عَمَّارٌ فَأَوْجَزَ وَأَبْلَغَ فَلَمَّا نَزَلَ قُلْنَا يَا أَبَا الْيَقْظَانِ لَقَدْ أَبْلَغْتَ وَأَوْجَزْتَ فَلَوْ كُنْتَ تَنَفَّسْتَ. فَقَالَ إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْرًا ».

HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Ibnu Asakir, al Bazar, Abu Ya’la, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, ad Darimi, Baihaqi, as Sayuthi.



حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْطُبُ قَائِمًا وَيَجْلِسُ بَيْنَ الْخُطْبَتَيْنِ وَيَتْلُو آيَاتٍ مِنْ الْقُرْآنِ وَكَانَتْ خُطْبَتُهُ قَصْدًا وَصَلَاتُهُ قَصْدًا

HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai, Abdur Razak, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hibban,   ad Darimi, Baihaqi, al Baghawi, Thabrani


حدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي سِمَاكٌ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَصْدًا وَخُطْبَتُهُ قَصْدًا يَقْرَأُ آيَاتٍ مِنْ الْقُرْآنِ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ

HR Abu Daud
39. Dalam shalat jum’ah hendaklah Imam membaca surat “Sabbihis
      marabbikal a’la” sesudah surat al fatihah pada rak’at pertama,  dan pada
      rak’at kedua hendakalah membaca “hal ataka haditsul ghasyiyah”

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَإِسْحَاقُ جَمِيعًا عَنْ جَرِيرٍ - قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ - عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْتَشِرِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ حَبِيبِ بْنِ سَالِمٍ مَوْلَى النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ.

HR Muslim, Tirmizi, Ibnu Abi Syaibah, al Baghawi

40. Dan kerjakanlah shalat 4 rak’at atau 2 rak’at sesudahnya (sesudah shalat
        jum’at)

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا سُهَيْلُ بْنُ أَبِى صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ »


HR Muslim, Ahmad, Nasai, Ibnu Hibban, Baihaqi, as Suyuthi

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ حَدَّثَنَا عَمْرٌو عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُصَلِّى بَعْدَ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ.

HR Muslim, Ahmad, Tirmizi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Abi Syaibah, Ibnul Ja’di, Abu Ya’la, Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Ibnu Hibban, Thabrani, ad Darimi

أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُصَلِّى بَعْدَ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ فِى بَيْتِهِ

HR  Tirmizi, ad Darimi, Ibnul Ja’di


حَدَّثَنَا مُوسَى بن هَارُونَ ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن عَبْدِ الْوَاهِبِ الْحَارِثِيُّ ، نا سُفْيَانُ بن عُيَيْنَةَ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن دِينَارٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أن النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي بَعْدَ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ
HR Thabrani




Tidak ada komentar:

Posting Komentar